Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
mitos jawa yang masih dipercaya
Mitos Jawa (freepik.com/EyeEm)

Intinya sih...

  • Mitos bahu laweyan: Perempuan dengan tanda khusus di bahunya diyakini memiliki makna mistis dan membawa kesialan bagi laki-laki yang menikahinya.

  • Mitos keris pusaka: Keris dipercaya membawa perlindungan dan keberuntungan, namun harus dirawat dengan ritual khusus agar tidak membawa kesialan.

  • Mitos sumber mata air: Mata air di Jawa Timur diyakini memiliki khasiat istimewa, seperti menyembuhkan penyakit dan mendatangkan rezeki bagi yang mengambilnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masyarakat Jawa memiliki warisan cerita yang tak hanya berwujud legenda, tetapi juga mitos Jawa yang masih dipercaya sampai sekarang. Menariknya, mitos-mitos itu bukan sekadar cerita rakyat biasa, namun dipercaya benar-benar memiliki pengaruh terhadap kehidupan.

Mulai dari tanda di tubuh, benda pusaka, hingga lokasi yang dianggap sakral, kisah mistis ini terus berkembang sebagai bagian dari budaya Jawa. Lantas, mitos apa saja yang masih dipercaya hingga kini? Berikut adalah 10 mitos masyarakat Jawa lengkap dengan cerita dan keyakinan dibaliknya.

1. Mitos bahu laweyan

Tahi lalat di pundak (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)

Kepercayaan tentang bahu laweyan masih bertahan di sebagian masyarakat Jawa. Bahu laweyan merujuk pada perempuan yang memiliki tanda khusus di bahunya, seperti tompel atau bercak sebesar koin. Tanda ini diyakini bukan sekadar ciri fisik, melainkan memiliki makna mistis.

Konon, perempuan dengan bahu laweyan disukai makhluk halus, bahkan diyakini ada jin yang menghuni bagian bahu tersebut. Mitosnya, laki-laki yang menikahi perempuan bahu laweyan akan mengalami kesialan, mulai dari rumah tangga yang tidak harmonis hingga kematian tragis. Kepercayaan ini masih sering menjadi pembicaraan di desa-desa Jawa yang kental akan budaya lisan.

Bahkan, mitos bahu laweyan juga diangkat dalam film layar lebar berjudul Perempuan Pembawa Sial yang akan tayang pada 18 September 2025 mendatang, lho!

2. Mitos keris pusaka

Meski saat ini budaya modern terus berkembang, keris pusaka masih memegang peran penting dalam tradisi masyarakat Jawa Timur. Keris merupakan senjata pendek khas Melayu yang telah digunakan di Jawa sejak lebih dari 600 tahun silam, terutama pada abad ke-9 hingga abad ke-14.

Seiring perjalanan waktu, senjata ini akhirnya diwariskan dari turun temurun dan dipercaya membawa perlindungan serta keberuntungan bagi pemiliknya. Namun, keyakinan tersebut juga diiringi dengan aturan perawatan yang ketat.

Keris yang dibiarkan berdebu, disimpan tanpa ritual, atau digunakan untuk tujuan buruk diyakini dapat membawa kesialan. Oleh karena itu, tak sedikit keluarga di Jawa Timur yang menjaga keris pusaka mereka dengan penuh hormat, bahkan melakukan ritual khusus untuk membersihkannya.

3. Mitos sumber mata air keramat

sumber mata air (freepik.com/eyeem

Tidak hanya benda pusaka, sumber mata air di berbagai daerah juga menjadi salah satu mitos Jawa yang masih dipercaya. Menurut Prof. Sahid Teguh Widodo, M.Hum., Ph.D., Ketua PUI Javanologi UNS, air adalah sumber kehidupan sekaligus simbol awal mula terciptanya kehidupan.

Sedangkan bagi masyarakat Jawa, keberadaan air merupakan sesuatu yang mutlak dan tak terpisahkan dari keseharian. Oleh karena itu, di bebrapa tempat di Jawa Timur terdapat mata air yang dianggap masyarakat sekitar keramat dan diyakini memiliki khasiat istimewa.

Salah satunya adalah mata air di Poncokusumo, Malang. Masyarakat percaya air dari sumber ini dapat menyembuhkan penyakit dan mendatangkan rezeki bagi siapa saja yang mengambilnya dengan niat tulus. Keyakinan ini menjadikan mata air tersebut sebagai tujuan ziarah sekaligus lokasi pelaksanaan ritual adat

4. Mitos Gunung Semeru

Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga sarat halmistis. Dalam mitos Jawa, Gunung Semeru dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa. Menurut Kitab Tantu Panggelaran (Kakawin Mahabharata Jawa), gunung ini berasal dari puncak Mahameru yang dipindahkan oleh para dewa untuk menyeimbangkan Pulau Jawa.

Hingga kini, banyak masyarakat melakukan ritual atau doa di sekitar Semeru untuk memohon keselamatan dan keberkahan. Pendaki pun sering diberi wejangan agar menjaga sikap selama berada di jalurnya karena diyakini ada penunggu gunung yang mengawasi.

5. Mitos penunggu hutan

Hutan (unsplash.com/Atharva Tulsi)

Hutan di pulau Jawa bukan sekadar menjadi ruang hijau, tetapi juga rumah bagi cerita mistis. Mitos penunggu hutan di Jawa Timur menyiratkan bahwa hutan dihuni oleh makhluk halus yang menjaga keseimbangan alam.

Jika kamu masuk ke hutan tanpa izin atau dengan niat buruk, diyakini dapat mengundang gangguan atau musibah. Namun, cerita ini juga bisa berfungsi sebagai pengingat untuk para wisatawan agar tidak merusak alam.

Menariknya, pantangan seperti tidak memetik bunga sembarangan atau tidak bersuara kasar di hutan dipercaya bukan hanya aturan adat, tetapi juga bentuk penghormatan kepada makhluk gaib penjaga hutan. Apakah kamu percaya?

6. Mitos Nyi Roro Kidul

Nama Nyi Roro Kidul telah melegenda di pesisir selatan Jawa. Nyi Roro Kidul dipercaya sebagai sosok gaib penguasa Laut Selatan Pulau Jawa. Penampakannya bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik melalui kejadian mistis maupun lewat mimpi.

Hal itu kemudian diikuti dengan kebiasaan masyarakat melakukan upacara di lokasi-lokasi tertentu. Masyarakat di sekitar pantai selatan percaya bahwa ia adalah ratu laut yang memiliki kekuatan magis. Salah satu pantangan paling terkenal adalah larangan mengenakan pakaian berwarna hijau di pantai selatan, karena diyakini dapat mengundang sang ratu untuk membawa orang tersebut ke laut.

7. Mitos alas purwo

Hutan Alas Purwo(commons.wikimedia.org/Hasiholan Siahaan XIV)

Di ujung timur Pulau Jawa, ada Alas Purwo yang terkenal sebagai hutan paling mistis. Masyarakat di daerah ini percaya bahwa siapa pun yang tersesat di hutan ini sulit untuk keluar. Jika pun berhasil, hidupnya akan dihantui kesialan.

Mitos lain menyebutkan adanya Keris Pusaka Sumelang Gandring peninggalan Majapahit yang tersembunyi di hutan ini. Konon, orang yang berhasil menemukannya akan hidup makmur seumur hidup. Kepercayaan inilah yang membuat banyak orang rela bersemedi di hutan demi mendapatkan petunjuk gaib.

Hingga saat ini, mitos Jawa yang masih dipercaya terus menjadi bagian dari identitas budaya kita. Terlepas dari benar atau tidaknya, kisah-kisah ini mengajarkan nilai penghormatan terhadap leluhur, alam, dan tradisi yang telah membentuk kehidupan masyarakat Jawa selama berabad-abad. Cerita mana nih yang paling sering kamu dengar?

FAQ seputar mitos Jawa yang masih dipercaya

  1. Apa contoh mitos Jawa yang populer?
    Salah satunya larangan duduk di depan pintu karena dipercaya menghalangi jodoh.

  2. Apakah mitos Jawa selalu terkait hal mistis?
    Tidak selalu, ada yang berupa nasihat moral atau adat turun-temurun.

  3. Mengapa mitos ini masih dipercaya?
    Karena diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian budaya lokal.

Editorial Team