Mitos Kawuk, Makhluk Misterius Penghuni Pulau Nusakambangan

Pulau Nusakambangan terkenal sebagai pulau dengan keamanan super ketat. Pulau ini berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah. Pulau Nusakambangan juga kerap mendapat julukan "Pulau Kematian". Pasalnya, pulau ini banyak dihuni oleh narapidana kelas kakap yang sedang menjalani masa penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Identik dengan kematian, maka gak heran kalau di Nusakambangan terdapat banyak kisah mistis yang beredar di sana. Ada juga mitos kawuk yang hingga kini masih menyisakan misteri. Konon katanya, kawuk ini adalah sosok pemakan mayat di Nusakambangan.
Lantas, apa itu kawuk sebenarnya? Langsung saja, simak artikel ini sampai tuntas, ya!
1. Wujud kawuk

Dilansir berbagai sumber, kawuk dipercaya masih berkerabat dekat dengan komodo dan biawak. Karena itu, bentuk badannya seperti perpaduan kedua hewan tersebut.
Namun, yang membedakan adalah ukuran tubuh kawuk yang berkali-kali lipat lebih besar. Kawuk berwujud reptil raksasa dengan 4 kaki yang memiliki penciuman tajam.
Terlepas dari cerita yang beredar tentang kawuk, ternyata istilah 'kawuk' sudah masuk dalam kamus. Dilansir KBBI Daring, kawuk adalah biawak besar yang terdapat di Pulau Nusakambangan.
2. Mitos kawuk

Mitos keberadaan kawuk sudah sangat populer walau asal-usulnya masih belum jelas. Tak cuma di Pulau Nusakambangan, mitos kawuk juga terkenal di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.
Kawuk dipercaya memiliki naluri yang tinggi untuk memangsa manusia. Konon katanya, hewan mirip reptil ini punya indra penciuman yang sangat kuat.
Karena itu, apabila ada narapidana atau warga sekitar yang meninggal, maka warga akan langsung menyegerakan proses pemakaman. Jika tidak segera dimakamkan, maka kawuk akan langsung menyantap mayat tersebut.
Hal ini sama seperti di daerah Pangandaran. Dilansir berbagai sumber, masyarakat di sana tidak pernah membiarkan menyimpan jasad manusia terlalu lama di rumah. Mereka akan langsung menyegerakan proses pemakaman agar kawuk tidak datang.
3. Kawuk di Nusakambangan

Pulau Nusakambangan memang menyimpan segudang misteri. Pulau dengan luas 21 ribu hekatre ini terkenal sebagai lokasi dibangunnya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Sebagai pulau dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi, ternyata pulau ini punya beragam satwa liar sebagai penjaga alamiah yang dimiliki Nusakambangan. Mulai dari buaya muara, ular piton, macan tutul Jawa, hingga mitos hewan kawuk.
Kawuk sendiri terkenal sebagai salah satu hewan terbuas di Pulau Nusakambangan sekaligus binatang pemakan mayat tahanan yang melarikan diri dari Lapas Nusakambangan. Menurut cerita yang beredar, kawuk senang menyantap manusia yang berkeliaran atau manusia yang mati dan keluar dari wilayah penjara. Gak heran kalau kawuk menjadi pengaman terluar dari lapas di Nusakambangan.
4. Legenda kawuk

Sebenarnya kawuk ada gak sih? Dari mana asal-usulnya?
Dilansir kanal YouTube Daftar 5, menurut mitos dari mulut ke mulut, kawuk berasal dari jelmaan manusia yang semasa hidupnya menimba ilmu hitam, kemudian berakhir tewas. Setelah orang tersebut tewas, kemudian ia diyakini menjelma sebagai kawuk.
Namun, ada beberapa orang menduga bahwa kawuk sebenarnya hanya hewan rekaan. Hal ini dimaksudkan untuk menakuti para tahanan agar tidak kabur. Meski begitu, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan keberadaan kawuk.
5. Saksi mata yang pernah melihat kawuk

Setelah mendengar mitos yang beredar, kawuk memang terlihat menyeramkan. Makhluk misterius ini dipercaya bisa mengendus aroma mayat. Terdapat cerita beredar bahwa ada masyarakat yang melihat lebih dari 10 ekor kawuk menyerang karena mencium aroma jasad yang sudah tak bernyawa.
Selain itu, kembali dilansir kanal YouTube Daftar 5, ada beberapa saksi mata yang melihat kawuk, yaitu seorang nelayan yang melihat langsung saat rekannya dimangsa oleh kawuk sampai tidak tersisa.
Ada juga kabar beredar mengenai napi yang kabur dari lapas Nusakambangan. Anehnya, jejak mereka tidak ditemukan sama sekali.
Nah, itulah tadi mitos kawuk, si penjaga Nusakambangan yang masih menjadi misteri. Sayangnya, keberadaan kawuk belum terbukti secara ilmiah. Kalau menurut kamu, kawuk sebenarnya ada gak, sih?
Penulis: Fanny Haristianti