7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Makna

Semuanya memiliki makna tersendiri, lho

Hanbok merupakan baju tradisional Korea yang memiliki style yang unik dan tak lekang oleh waktu. Baju hanbok yang dikenakan untuk upacara pernikahan disebut hollyebok. Hal yang membuat hollyebok sedikit berbeda dari hanbok biasa adalah warna, corak kain, dan penggunaan wonsam atau hwalot.

Dibalik semua pernak-pernik tadi, ternyata ada berbagai makna yang tersirat di dalamnya. Apa saja? Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini.

1. Jokduri

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknaenacademic.com

Apabila pengantin wanita di negara barat mengenakan mahkota atau tiara di hari pernikahan mereka, maka pengantin wanita Korea mengenakan jokduri sebagai hiasan kepala. 

Melansir dari laman Enacademic, penggunaan jokduri ini awalnya muncul di pernikahan antar negara, yaitu Goryeo di Korea dengan Dinasti Yuan di Cina. Sewaktu masa Dinasti Joseon, desain jokduri berubah menjadi lebih kecil dan memiliki bentuk yang sama antara sisi atas dengan sisi bawah.

2. Yeonji Gonji

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknainstagram.com/leehwawedding

Yeonji Gonji adalah dot warna merah yang berada di dahi dan kedua pipi pengantin wanita. Penggunaan dot merah ini memiliki dua arti, yaitu sebagai simbol kesucian dan konon untuk mengusir roh jahat. Ini karena roh jahat tersebut tidak menyukai warna merah. 

Baca Juga: 10 Visual Anggun Shin Hye Sun dengan Baju Hanbok di 'Mr. Queen'

3. Binyeo

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknainstagram.com/jangsingumarket

Binyeo adalah tusuk rambut yang dikenakan oleh pengantin wanita Korea. Binyeo memiliki beberapa simbol misalnya binyeo yang terbuat dari emas, batu giok, dan perak menandakan pemakai memiliki status sosial yang tinggi.  Sementara binyeo yang terbuat dari kayu biasanya dikenakan oleh janda. 

Mengutip dari Asiasociety.org, pengantin laki-laki akan memberikan hadiah binyeo kepada pengantin wanita di hari pernikahan mereka. Sewaktu masa Dinasti Shilla, binyeo dengan bentuk burung feniks dan naga hanya boleh dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan.

Akan tetapi pengantin wanita yang berasal dari golongan sangmin yang terdiri dari petani, buruh, pengrajin, dan pedagang diperbolehkan untuk mengenakan binyeo dengan bentuk burung feniks di hari pernikanan mereka. 

4. Gache

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknainstagram.com/dan_a_rang

Gache adalah gulungan kepangan rambut yang dikenakan oleh pengantin wanita di hari pernikahan. Mengutip dari laman Encyclopedia of Korean Folk Culture, pengantin wanita dapat menggunakan gache atau mengonde rambut untuk kemudian ditusuk dengan binyeo

5. Daenggi

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknainstagram.com/dan_a_rang

Daenggi ini fungsinya mirip seperti cadar di gaun pengantin ala barat. Daenggi berupa kain panjang dengan bordiran yang dipasangkan di bagian belakang kepala dan menutupi konde rambut. Kemudian ada dua sisi kain yang menggelantung di depan akan menutupi wonsam atau hwalot

Baca Juga: Cinta Budaya, 9 Idola KPop yang Pakai Hanbok di MV dan Performance

6. Wonsam atau hwalot

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknainstagram.com/tvn.asia

Pengantin wanita Korea mengenakan wonsam atau hwalot di hari pernikahan mereka, khususnya sewaktu upacara pyebaek atau paebaek. Upacara pyebaek aslinya merupakan upacara untuk memberikan penghormatan kepada orang tua pengantin pria. Namun sekarang, orang tua dari pengantin wanita juga turut hadir di upacara pyebaek.

Wonsam atau hwalot memiliki fungsi sebagai jaket untuk menutupi jeogori (bagian baju atas wanita) yang kemudian dipadukan dengan chima (rok panjang). Kombinasi warna yang dipakai untuk wonsam atau hwalot adalah hijau dan merah atau biru dan merah. 

Perbedaan style wonsam atau hwalot terletak di jumlah strip dan dekorasi. Wonsam memiliki dua strip warna di bagian lengan. Sementara hwalot memiliki tiga strip warna di bagian lengan.

Tak hanya itu, dekorasi wonsam menggunakan proses tenun dan menggunakan sedikit benang tenun warna emas. Jumlah dekorasi di wonsam, baik sisi depan dan belakang sama. Sementara dekorasi di hwalot menggunakan proses bordiran dan jumlah bordiran di gaun sisi belakang lebih banyak.

7. Daedae

7 Pernak Pernik Baju Pengantin Tradisional Korea yang Sarat Maknainstagram.com/bdkmint

Baju tradisional pengantin wanita Korea dilengkapi dengan daedae atau dae yang bentuknya menyerupai sabuk. Daedae diikatkan pada hwalot atau wonsam. Daedae umumnya berwarna merah dan ada bordirannya. 

Nah, itulah tujuh pernak pernik yang dikenakan oleh pengantin wanita Korea secara tradisional. Namun, seiring dengan perkembangan waktu pengantin wanita di Korea mengenakan dua gaun di acara pernikahan mereka, yaitu gaun pengantin berwarna putih dan kemudian mereka akan mengenakan hanbok  yang dilengkapi dengan hwalot atau wonsam untuk acara keluarga seperti pyebaek

Baca Juga: Halu Nih! 9 Potret Editan Artis Korea Pakai Baju Pengantin Indonesia 

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia
  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya