7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleeve

Banyak kisah pilu yang meliputi mereka?

Cerita dalam drama sageuk biasanya identik dengan peran-peran dalam kerajaan, seperti raja, ratu, putra mahkota, dan ibu suri serta sederet intrik politik para pejabat di dalamnya. Namun, salah satu peran pendukung yang gak kalah curi perhatian adalah dayang istana.

Meski kerap memainkan peran minor, tapi gak jarang juga sosok dayang istana diangkat sebagai cerita utama. Seperti di KDrama The Red Sleeve, pemeran utama wanitanya diceritakan merupakan seorang dayang istana.

Menariknya lagi, lewat drama ini penonton juga disuguhkan kisah tentang dayang istana yang jarang terungkap. Berikut beberapa fakta tentang dayang istana kerajaan Joseon yang terungkap dari drama sageuk The Red Sleeve.

1. Semua dayang istana adalah wanita milik raja

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Dayang istana adalah wanita yang bekerja di kerajaan untuk melayani kebutuhan pemilik istana. Namun, muncul juga pemahaman kalau dayang istana merupakan wanita milik raja. Sebagai pemilik, raja berhak meminta pelayanan dari dayang sesukanya.

Dayang istana yang disukai biasanya diceritakan akan mendapat anugerah raja hingga bisa "naik kelas". Namun, sebagai wanita milik raja, mereka tetap tidak diperbolehkan memiliki hubungan dengan lelaki lain. Tubuh, hati, dan pikirannya harus diserahkan hanya untuk sang penguasa. Sebab jika tidak, dayang istana akan dianggap melakukan dosa pengkhianatan dan akan mendapat hukuman mati.

2. Harus paham sopan santun dan tata krama dalam istana

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Sebagai pekerja istana yang melayani keluarga kerajaan, gak mengherankan kalau para dayang istana dibekali dengan pendidikan dan tata krama dalam istana. Mereka diajarkan tentang sopan santun saat berada di istana, seperti cara bicara maupun sikap di hadapan raja dan keluarga kerajaan.

Para dayang istana bahkan paham betul urutan silsilah keluarga kerajaan lengkap dengan panggilan resminya. Jadi, gak heran kalau sebenarnya dayang istana mengerti sopan santun layaknya gadis bangsawan, meski kastanya jauh berbeda.

3. Disegani di luar, diperbudak di dalam

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Menjadi dayang istana berbeda dengan pelayan atau budak pada umumnya. Mereka dianggap punya kelas yang lebih tinggi dibanding rakyat jelata. Oleh karenanya, wajar kalau mereka disapa "nona" oleh para pelayan dan rakyat biasa di luar istana.

Namun, meski tampak disegani oleh orang-orang di luar istana, tapi sebenarnya dayang istana tetaplah representasi dari budak. Bedanya hanya di tempat mengabdi, yaitu pada pemerintah dalam kerajaan.

Sebagai pelayan raja, termasuk keluarga kerajaan lain, tentunya pekerjaan seorang dayang tidaklah mudah. Mulai dari pekerjaan berat sampai yang remeh harus dilakukan tanpa ada kesalahan dan keluhan.

Baca Juga: 5 Ucapan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Korea, Saengil Chukhahaeyo!

4. Kesetiaan dayang juga bisa berubah menjadi ambisi

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Ambisi di era Joseon ternyata bukan hanya milik pejabat kerajaan. Para wanita Joseon juga bisa punya ambisi menjadi pendamping raja, seperti ratu atau selir.

Sebagai wanita terdekat di lingkungan kerajaan, gak heran kalau kesetiaan dari dayang istana juga bisa berubah jadi ambisi, apalagi kalau bukan menjadi selir raja. Menjadi selir dianggap sebagai jalan pintas menuju kekuasaan yang lebih tinggi.

Terlebih saat berhasil melahirkan keturunan raja, mereka bisa mencicipi jadi bagian dari penguasa istana. Meski gak semua dayang ingin menjadi selir, tapi gak jarang kesetiaan melayani bisa ternodai dengan ambisi pribadi.

5. Ada masanya akan dikeluarkan dari istana

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Dayang istana memang kerap digambarkan sebagai wanita muda pilihan dalam berbagai drama sageuk. Beberapa tampak juga dayang paruh baya yang lebih senior dengan jabatan lebih tinggi. Hal ini jadi bukti bahwa pengabdian seorang dayang istana adalah seumur hidup.

Namun, dayang yang sudah berumur dan tidak lagi mampu melakukan tugasnya dengan baik, biasanya akan "disingkirkan". Mereka akan dikeluarkan dari istana untuk digantikan dengan dayang baru yang lebih muda dan sehat layaknya regenerasi.

6. Didoktrin untuk tidak boleh menyampaikan perasaan

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Dalam sederet drama sageuk, termasuk The Red Sleeve, para dayang istana didoktrin untuk menahan diri mengungkapkan pemikiran dan perasaannya. Mereka diajarkan untuk hanya patuh pada atasan, terlebih sang raja.

Dayang istana diperbolehkan menerima pemberian, tapi tidak boleh menolak perintah petinggi kerajaan. Layaknya budak, mereka juga pantang mengungkapkan apa yang dirasakan, termasuk ketidakpuasan yang berawal dari ketidakadilan.

7. Gak otomatis bahagia meski dapat anugerah raja

7 Fakta Dayang Istana Era Joseon yang Terungkap di The Red Sleevecuplikan adegan drama The Red Sleeve (dok. MBC/The Red Sleeve)

Andai raja menyukai salah satu dayangnya, maka ia berhak memiliki mereka di sisinya. Otoritas raja ini tampaknya terlihat tidak bisa diganggu gugat, bahkan oleh ibu suri atau ratu sekalipun.

Pada akhirnya dayang istana yang identik dengan image pelayan pun "naik kelas" saat sudah dipilih dan menghabiskan malam bersama raja. Sayangnya, posisi tersebut gak lantas melahirkan kebahagiaan.

Anugerah raja bisa berbuntut rasa iri, baik dari kalangan dayang maupun selir raja yang lain. Belum lagi jika raja hanya menginginkannya sesaat, boleh jadi nasibnya akan menjadi selir yang terabaikan.

Walau umumnya menjadi peran minor di drama sageuk, dayang istana memiliki andil besar yang gak bisa diabaikan. Fakta tentang kisah hidup mereka pun makin terungkap saat fokus penonton gak hanya tertuju pada raja dan para petinggi kerajaan. Cerita dalam drama sageuk jadi makin menarik, bukan?

Baca Juga: 10 Sapaan Keluarga Kerajaan Joseon, Sering Muncul di Drama Sageuk

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya