Masuk minggu kedua bulan Ramadan nih guys, masih semangat kayak di minggu pertama kan? Ngomong-ngomong soal Ramadan rasanya memang kurang afdal kalau kita nggak melaksanakannya bersama keluarga, tapi apa daya hal ini rupanya menjadi ‘hal mewah’ bagi beberapa orang lho, seperti misalnya buat para perantau yang terpaksa tinggal jauh dari keluarga.
Apa saja ya yang mereka rasakan selama bulan Ramadan ini? Kamu yang pernah rantau pernah merasakannya nggak? Langsung cek ulasannya di bawah yuk!
Siapa nih yang sering kesiangan sahur karena nggak ada yang bangunin? Wah kalau yang satu ini sih sering banget dirasakan sama anak-anak rantau. Padahal alarm sudah dipasang lebih dari satu dengan jarak bunyi hanya dua menit. Tapi apa daya kalau bukan suara ibu dan orang-orang di rumah yang membangunkan rasanya tetap beda dan susah bangun, benar nggak?
Selain buka puasa, para perantau juga selalu punya tantangan tersendiri nih saat menyiapkan hidangan untuk sahur. Dilema yang biasa dirasakan biasanya seputar kalau memasak hidangan sahur nggak ada yang makan, tapi kalau beli di luar nggak banyak pilihan yang bisa dibeli di waktu sahur. Hal-hal seperti ini nih yang makin membuat anak rantau merindukan rumah, benar nggak?
Buat para perantau, nggak ada makanan yang lebih enak dibandingkan makanan rumahan yang dibuat ibu sendiri. Nggak heran sih, karena masakan rumah selalu bisa memberikan rasa yang khas yang hanya bisa kita temukan di rumah aja. Makanya akhirnya banyak anak rantau yang berusaha membuat makanan a la rumah, walau rasanya nggak mirip 100%, paling nggak, udah bisa mengobati rasa rindu rumah, setuju nggak?
Buat kamu yang mau mencoba membuat hidangan buka atau sahur, nggak ada salahnya lho kamu juga berbagi inspirasi resepmu di www.RamadhanBerbagi.com. Selain bisa berbagi inspirasi resep, kamu juga bisa berbagi dan mendapatkan tips mengenai penampilan, kecantikan dan gaya hidup. Dapatkan juga kesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik dari Ramadhan Berbagi Unilever.
Di program Ramadhan Berbagi Unilever ini, kamu tidak hanya bisa berbagi inpirasi lho, melainkan juga berbagi kebaikan dengan saudara-saudara kita di Palu, Lombok dan Donggala. Dengan berbelanja kebutuhanmu berupa produk-produk Unilever, kamu juga bisa berdonasi untuk membantu meringakan beban mereka pasca bencana tahun lalu. Untuk info selengkapnya langsung klik di sini ya!
Selain lebaran, apa sih yang ditunggu orang-orang yang berpuasa selain momen berbuka puasa? Momen ini juga jadi momen yang paling ditunggu karena selain bisa berkumpul dan mencicipi hidangan buka puasa atau takjil bersama-sama, kita juga bisa merasakan hangatnya canda tawa bersama keluarga. Kamu para perantau pernah merasakan hal ini kan?
Buka bersama memang nggak harus dilakukan di mall atau di rumah makan, guys. Beberapa perantau juga memilih berbuka di masjid-masjid terdekat dari indekos mereka. Selain biar suasana berbuka menjadi lebih ramai, buka puasa di masjid juga jadi trik untuk menghemat pengeluaran lho bagi perantau. Karena biasanya masjid-masjid sudah menyediakan takjil berikut dengan makanan beratnya. Pernah mencobanya, guys?
Setelah santap hidangan buka puasa dan salat magrib bersama di rumah, biasanya satu keluarga akan bersama-sama pergi ke masjid untuk menunaikan salat tarawih. Walau dalam kondisi kekenyangan, adanya keluarga membuat tarawih bersama menjadi lebih semangat. Tapi, saat ada di tempat rantau dan nggak ada keluarga rasanya kegiatan ini menjadi dua kali lebih berat untuk dilakukan. Kalau kamu merasakan ini, coba deh cari teman barengan sholat tarawih biar nggak males lagi.
Tahukah kamu kalau mudik adalah singkatan dari ‘mulih dilik’ yang berasal dari bahasa jawa ngoko yang berarti pulang sebentar? Nah mudik ini identik dengan kegiatan perantau yang kembali ke kampung halamannya. Momen mudik jadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu para perantau nih, karena akhirnya mereka bisa bertemu dengan keluarga lagi setelah lama berpisah. Nah, kamu udah menyiapkan tiket mudik dari sekarang belum?
Itu tadi beberapa hal yang pasti dirasakan sama anak rantau. Buat kamu yang belum pernah merantau kira-kira kuat nggak merasakan hal-hal tadi di bulan Ramadan?