Ilustrasi Hantu/Iblis (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Secara bahasa, jin adalah sesuatu yang tersembunyi dan tidak kasat mata. Selain itu, jin memiliki sifat lemah dan pendusta. Melalui bukunya yang berjudul Jin dalam Perspektif Islam, Bisri Ali memaparkan bahwa keberadaan jin diciptakan Allah dalam keadaan yang tidak jauh berbeda dengan manusia. Mereka juga diciptakan dalam berbagai golongan layaknya manusia, seperti jin muslim, jin kafir, jin laki-laki, dan jin perempuan.
Golongan-golongan tersebut juga sudah dijelaskan dalam Surat Al – Jin ayat 11 dan 14 yang berbunyi,
Wa annaa minnas saalihuuna wa minnaa duuna zaalika kunnaa taraaa'ilqa qidadaa.
Artinya: “Sesungguhnya di antara kami ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda” (QS. Jin: 11)
Wa annaa minnal muslimuuna wa minnal qoosituuna faman aslama fa ulaaa'ika taharraw rashadaa.
Artinya: “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barang siapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus”. (QS. Al-Jin ayat 14)
Berbeda dengan manusia yang diciptakan dari tanah, kaum jin diciptakan dari nyala api sebagaimana yang tercantum pada surat Ar-Rahman ayat 15 yang berbunyi,
Wa khalaqal jaaan mim maarijim min naar.
Artinya : “Dan Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api tanpa asap”. (QS. Ar Rahman : 15)
Penciptaan jin juga ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut,
Dari Aisyah R. A., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api tanpa asap, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan (Allah swt. di dalam kitabNya) untuk kalian.” (HR. Muslim).