Ini Lho Alasan Konyol Kamu yang Ogah Makan Sayur

"Ngaku deh, beberapa dari kamu masih harus dipaksa untuk makan sayur."

Tanpa disadari, kebiasaan tidak makan sayur dapat kamu bawa hingga kamu dewasa (ya, Indonesian Times sedang membicarakan tentang kamu). Berbagai alasan biasa kamu kemukakan untuk menghindari benda yang berwarna dominan hijau ini untuk masuk ke dalam mulutmu, dan mungkin kamu bakal mengenali salah satunya berikut ini.

1. "Di lidah, sayur rasanya lembek-lembek gimana gitu. Eww..."

 

Sayur yang banyak mengandung serat memang memberikan tekstur yang berbeda pada makananmu. Namun, justru itu letak kenikmatan makanan dengan banyak tekstur berbeda daripada cuman satu tekstur seperti makan bubur polos.

 

2. "Ya, pokoknya sayur itu rasanya nggak enak!"

 

Sedikit konyol memang, karena begitu banyak cara mengolah sayur yang membuatnya terasa enak di zaman modern seperti sekarang. Tapi, tetap saja banyak yang tidak tahan dengan rasa sayur, entah itu sedikit pahit, gurih atau manis.

 

3. "Wuek! Rasanya kayak makan daun! Emang aku kambing?"

 

Daun biasa dilihat di sekitar kita bersama dengan pepohonan dan bunga-bunga, jadi buat sebagian kamu, tanaman bukan untuk dimakan, titik. Hellow, tanaman ini juga yang bikin daging-daging yang kamu makan hidup sehat dan enak pas dipanggang.

 

4. "Nanti pup aku hijau warnanya!"

 

Nah ini juga salah satu yang paling absurd. Warna hijau alami pada sayur memang bisa mengubah tinja menjadi kehijauan, tapi biasanya pada bayi yang sistem pencernaannya belum sempurna, bukan pada kamu yang udah dewasa.

 

5. "Apaan! Masa makan makanan mentah? Jijik!"

 

Beberapa jenis sayuran seperti kubis, kacang panjang dan mentimun biasa disajikan mentah bersama sambal lalapan. Buat kamu yang suka cari-cari alasan, kamu bisa mengeneralisasikan bahwa makan sayur itu seperti makan makanan mentah, padahal, sayur asem atau oseng kacang panjang enak juga kali.

 

6. "Nggak mau ah! Nanti perut aku kembung!"

 

Bener sih, ada beberapa sayuran yang bisa bikin perut kamu kembung, seperti kol contohnya. Tapi, bukan berarti semua sayuran bakal berefek sama, 'kan?

 

7. "Aku trauma, dulu pernah ada ulat di sayur yang aku makan."

 

Itu 'kan dulu! Masa iya di setiap sayur yang kamu makan sekarang bakal selalu ada "kejutan"nya?

 

Mau kabur ke mana lagi? Bagaimanapun kamu berdalih, bakal ada satu titik dalam hidup kamu di mana kamu harus makan sayur demi kesehatan tubuhmu. Jadi, sebelum tua dan sakit-sakitan, mengapa tidak memulainya dari sekarang saja?

 

Apakah artikel ini berguna untukmu? Ayo bagikan ke teman-temanmu dan dapatkan Tablet Android Mito T330 atau Sony LED TV. Keterangan selengkapnya bisa kamu baca di www.idntimes.com/sharingiscaring.