6 Raja Hoaks Paling Hebat dalam Sejarah, Mysterio di Dunia Nyata!

Frank William Abagnale Jr. merupakan seorang konsultan keamanan Amerika Serikat yang pernah menghebohkan dunia pada 1960-an dengan aksinya yang membuat geleng-geleng kepala. Bayangkan, Abagnale berhasil memalsukan cek senilai $2.5 juta dari 26 negara dan dia melakukannya pada usia 16 sampai 21 tahun. Sungguh 'wow' bukan? Dia sangat ahli dalam memproduksi cek palsu dengan desain yang sangat sempurna.

Selain memalsukan cek, Abagnale sangat ahli dalam menyamar. Bayangkan saja, dia pernah menyamar menjadi pilot dari Pan American World Airways, dokter, hingga pengacara. Ketika menjadi pilot, dia berhasil terbang lebih dari 250 kali melintasi 26 negara. Hal ini sangat luar biasa untuk pria yang tak pernah mengenyam pendidikan resmi pilot.

Harus diakui, penipu satu ini sangat jenius. Dia berhasil melarikan diri berkali-kali dari sergapan FBI meskipun akhirnya berhasil ditangkap. Kamu bisa menonton betapa jeniusnya Frank Abagnale dalam film "Catch Me if You Can" yang diperankan Leonardo DiCaprio.

Natwarlal dikenal dunia sebagai "pria yang menjual Taj Mahal". Tidak tanggung-tanggung, dia berhasil menjual ikon India itu sebanyak tiga kali, waw. Bukan hanya Taj Mahal, pria dengan nama asli Mithilesh Kumar Srivastava ini juga berhasil menjual Red Fort, Rashtrapati Bhavan, dan gedung Parlemen India.

Natwarlal memiliki kemampuan memalsukan tanda tangan yang baik dan lebih dari 50 alias. Dia juga ahli dalam melarikan diri. Meskipun sudah sembilan kali ditangkap, tetapi dia selalu berhasil kabur. Saking berbahayanya, Natwarlal dijatuhi hukuman 113 tahun penjara. Namun, sepanjang hidupnya, dia hanya mendekam selama 20 tahun di balik jeruji.

Selain Taj Mahal, ada juga yang berhasil menjual Menara Eiffel. Victor Lustig memiliki ide untuk menjual ikon Kota Paris tersebut setelah membaca surat kabar mengenai pemerintah Prancis yang ingin memindahkan menara Eiffel ke luar Paris karena kondisinya yang memburuk dan biaya perawatan yang mahal.

Lustig membuat dokumen-dokumen palsu lalu menawarkan kerja sama dengan para pengusaha besi bekas. Dia berhasil menipu seorang pria bernama Poisson dan pria lain di kesempatan berikutnya. Setelah penipuan kedua, Lustig terpaksa pindah ke Amerika Serikat.

Di negeri Paman Sam, Lustig melakukan penipuan dengan kedok sebuah mesin pencetak uang. Bahkan, Lustig berhasil menipu mafia legendaris, Al-Capone. Namun, akhirnya Lustig menyerahkan kembali $50.000 milik Al-Capone. Karena menghargai kejujuran Lustig, Al-Capone memberikannya uang sebesar $5.000.

Kisah kehebatan Victor Lustig akhirnya berakhir pada 9 Maret 9147 di penjara Alcatraz akibat penyakit pneumonia.

Pada 1880-an, ada masa di mana Jembatan Brooklyn yang baru dibuka senjak 1883 dapat terjual minimal dua kali seminggu selama bertahun-tahun.  George C. Parker merupakan penipu ulung yang berhasil menjual monumen kota New York seperti Jembatan Brooklyn, Grant's Tomb, hingga Patung Liberty.

Parker biasanya mengincar para turis dan imigran. Dia dapat membuat sertiifikat kepemilikan palsu untuk meyakinkan para pembeli. Parker biasanya menjual jembatan Brooklyn dengan harga berkisar $50-$5000 dan memberikan pembelinya setumpuk surat kepemilikan. Dia juga pernah menjual Grant's Tomb dengan mengaku sebagai cucu dari presiden Amerika Serikat tersebut.

Jika Natwarlal, Lustig, dan Parker berhasil menjual landmark ikonik di dunia, Sir Gregor MacGregor berhasil membohongi investor tentang koloni baru bernama Poyais yang sebenarnya tidak pernah ada. MacGregor merupakan mantan prajurit Skotlandia abad ke-19. MacGregor berhasil menipu orang-orang Ingris mengenai sebuah koloni di benua baru kala itu, Amerika.

MacGregor mengklaim bahwa Raja George Frederick Augustus mewariskan kepadanya wilayah yang luas di daerah Honduras. Dia menggambarkan Poyais sebagai negara baru dengan administrasi dan militer lengkap dan tanah yang sangat subur dan bebas penyakit tropis. Selain itu, dia bahkan menerbitkan buku berjudul "Sketch of the Mosquito Shore, Including the Teritory of Poyais, Descriptive of the Country".

MacGregor berhasil mengambil hati para investor bahkan menawari mereka sebagai penghuni baru Poyais. Tak tanggung-tanggung, dia juga menerbitkan mata uang Dollar Poyais sebagai mata uang resmi negara itu.

Akhirnya, para investor itu sampai di daerah yang dijanjikan dan melihat hamparan hutan belantara tanpa ada negara yang dijanjikan. Malangnya, investor-investor itu harus tewas karena penyakit tropis yang mematikan dan hanya sedikit yang berhasil selamat.

Carlos Kaiser merupakan pesepak bola asal Brazil, sebuah negara produsen para pemain kelas dunia. Namun, ternyata Brazil juga menghasilkan penipu terbesar sepanjang sejarah sepak bola.

Kaiser memang bukan kriminal seperti raja hoax yang lain. Namun, kemampuan lidahnya sangat berbahaya. Bayangkan saja, Kaiser berkarir sebagai pesepak bola selama 26 tahun tanpa sekalipun bermain dalam pertandingan kompetitif. Benar-benar sebuah prestasi yang sangat 'gemilang' bukan? Bahkan, Kaiser pernah direkrut oleh klub besar seperti Flamengo, Fluminense, botafogo, hingga Vasco da Gama.

Kaiser berteman akrab dengan pemain-pemain besar seperti Bebeto, Zico, Carlos Alberto, Ricardo Rocha, hingga Renato Gaucho. Hal tersebut sangat membantunya mengembangkan karir meskipun memiliki skill pas-pasan.

Untuk menutupi aibnya itu, Kaiser biasanya beralasan cidera atau kurang fit agar tidak dimainkan. Kala itu, MRI scan belum ada sehingga memudahkan Kaiser untuk berpura-pura cidera. Bahkan, dia sangat senang jika hanya ditaruh sebagai pemain cadangan, suatu hal yang tidak disukai pesepak bola pada umumnya.

Itulah orang-orang yang terkenal 'berhasil' menipu daya negara dan sekitarnya. Apakah mungkin di masa depan akan ada orang seperti Mysterio? Semoga tidak, ya!