Sahabat tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang cuek, kalem, selalu peduli, hingga yang posesif banget. Memang sih memiliki sahabat yang posesif ada enaknya. Persahabatan kalian bisa dibilang awet karena dia selalu ada dan peduli.
Namun, kadang hal ini juga membuatmu jengah karena dia selalu menempel dan kadang bersifat seperti seorang penjaga. Kira-kira gimana aja sih rasanya punya sahabat yang posesif?
Karena sikapnya yang posesif sama kamu. Kamu jadi was-was kalau mau menjalin persahabatan sama orang lain. Kamu takut sahabatmu ini tiba-tiba ngambek dan gak mau temenan lagi sama kamu. Atau parahnya lagi dia gak suka dan cemburu berat sama temen barumu.
Ketika ketemu orang lain yang bisa klik, kamu jadi ngerasa harus hati-hati. Kamu ikut menjaga perasaan sahabatmu supaya dia gak merasa diabaikan atau ditinggalkan. Akhirnya kamu pun sering kucing-kucingan, rasanya hampir sama kayak lagi selingkuh dari pacar. Yaelah....
Karena sikapnya yang selalu posesif dan protektif sama kamu, kamu pun jadi ngerasa gak bebas. Kamu merasa kamu selalu dipantau olehnya. Bahkan, rasanya kamu gak bebas untuk mendapatkan teman-teman baru. Duh!
Memang sih sahabatmu itu baik, tapi karena sikapnya yang selalu protektif dan posesif kamu jadi ngerasa risih. Dia selalu pingin dilibatkan dalam semua momen di hidupmu, bahkan terkadang dia terkesan kepo dan selalu ingin tahu. Sifatnya yang gak dia sadari inilah yang sebenarnya bikin kamu risih juga.
Bahkan, bisa jadi karena tingginya sikap posesif yang dimiliki sahabatmu ini, secara gak sadar dia selalu berkompetisi dengan teman-temanmu yang lain. Dia pingin menunjukkan kalo dia adalah sahabatmu yang terbaik, paling loyal dan peduli padamu. Padahal justru ini yang kadang bikin persahabatan kalian gak sehat.
Bahkan, gak cuma cemburu sama teman-teman barumu, sahabat posesifmu ini juga cemburu sama pacarmu sendiri. Nah lho! Ribet deh urusannya kalo udah gini!
Karena dia cemburu sama pacarmu, kamu pun jadi bingung harus bagi waktunya. Pacarmu gak merasa diperhatikan, sementara sahabatmu merasa ditinggalkan. Kamu pun dituntut untuk lebih bijak dan membagi waktu sama mereka. Duh, Hayati lelah kalo gini caranya bang :'(
Gak cuma masalah pacar atau sahabat baru aja, intensitas pertemuan yang berkurang pun bisa jadi masalah. Mungkin karena didera kesibukan, intensitas pertemuan kalian jadi berkurang. Hal ini juga bikin dia merasa ditinggalkan. Padahal, sebenarnya kamu juga gak kemana-mana.
Saking posesifnya dia dan selalu ada di dekatmu, gak sedikit orang yang beranggapan kalo kalian adalah saudara. Bahkan, banyak juga yang mengira kalo kalian itu pacaran. Duh, bikin jomblo terus kalo gini caranya :|
Punya curhatan lain? Yuk, tambahkan di kolom komentar!