Cosplay adalah salah satu hobi yang lagi ngetren di beberapa kalangan. Tapi masih cukup asing di kalangan orang-orang. Cosplay adalah hobi yang mengharuskan kamu berdandan ala-ala karakter favorit dari game, anime, film, serial dan lainnya.
Mungkin buat sebagian orang, hobi ini kelihatan seperti hobi anak-anak yang mudah saja dilakukan. Namun, di balik itu semua, banyak suka duka yang dirasakan oleh cosplayer lho. Apa aja ya kira-kira?
Hampir semua cosplayer mengerti rasanya harus menahan keinginan yang mendalam untuk cosplay suatu karakter karena rencana cosplay yang harus dikerjakan sudah terlalu banyak. Karena pengeluaran untuk cosplay juga menyentuh harga yang cukup mahal, sulit juga untuk mengabulkan semua cosplan (Cosplay Plan) yang dibuat.
Keluarnya anime/film/serial/game baru bisa dibilang merupakan mimpi indah dan mimpi buruk para cosplayer. Di satu sisi, kamu dapat menonton dan menikmati game serta film yang keluar. Namun di sisi lain, godaan untuk menambah rencana cosplay begitu besar dan berpotensi terhadap kesulitan finansial kamu.
Kebanyakan cosplayer suka banget bikin kostum-kostumnya semepet mungkin dengan hari-H. Biasanya, kalau sudah H-7 atau kurang menuju convention, sebagian besar cosplayer langsung kerepotan sana sini untuk membuat kostumnya. Kepusingan yang sangat akut bisa datang saat sudah H-1 tapi kostum belum jadi.
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, cosplayer rela mengorbankan waktu tidurnya hanya untuk menambahkan detil-detil kecil yang harus ada di kostumnya. Seceroboh-cerobohnya seorang cosplayer, mereka tetap perfeksionis banget sama kostumnya. Bahkan, gak jarang juga ada cosplayer yang harus mengulang proses detailing dari awal karena kesalahan kecil.
Berbeda lagi kasusnya dengan yang di atas, tidak jarang juga cosplayer harus menahan rasa sedih dan amarah saat kostum yang sudah jadi sama sekali di luar dari ekspektasi. Ada saja detil-detil yang kurang di mata cosplayer yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa, sehingga cosplayer butuh penjahit tertentu untuk melihatnya.
Para cosplayer di Indonesia cukup beruntung karena event cosplay di Indonesia tidak jarang dan bahkan bisa sekali dalam seminggu. Namun, beberapa dari penggelar event ini tidak menyediakan ruang ganti dan ruang make-up untuk cosplayer sehingga terpaksa harus berganti dan berdandan di tempat lain.
Walau disediakan ruang ganti, gak jarang juga ruang gantinya terlalu kecil dan panas. Belum masuk ke ruang gantinya saja, kamu sudah dapat merasakan bagaimana tersiksanya bila di dalam sana.
Walau berada di ruang indoor, beberapa kostum yang dimiliki cosplayer tidak jarang berbahan panas. Kelelahan cosplayer yang diajak foto sana sini juga membuat makeup jadi luntur dan terpaksa harus touch up tiap waktu.
"Ini seriusan elo?!"
Kata-kata ini pasti sering banget didengar oleh teman-teman cosplayer. Ya, bila teman kamu melihat foto kamu saat cosplay, mereka tidak akan percaya karena beda yang begitu jauh antara kehidupann nyata dan saat cosplay.
Walau terlihat sebagai hobi untuk kalangan tertentu, cosplay itu nyatanya dapat dilakukan oleh semua orang, terlepas dari umur maupun profesi. Dengan cosplay, kamu tentunya memiliki teman yang lebih banyak yang berasal dari kalangan manapun. Kerennya, kamu bisa loh menemukan tambatan hatimu di dunia cosplay.
Mengingat keasingannya, cosplay seringkali dirujuk sebagai hobi yang negatif. Ada yang bilang tidak cinta budaya sendiri, ada yang bilang mengumbar aurat, ada yang bilang sok jejepangan. Namun, bagaimanapun cosplayer dilanda komen buruk, mereka terus menjunjung kreativitas yang mereka punya.
Dari poin-poin di atas, kamu tentu sudah mengerti bagaimana cosplayer berusaha sekuat tenaga untuk tampil keren di saat event. Nah, saat semua keinginannya tercapai dan kostumnya mendapatkan komentar positif, kamu bisa bayangkan betapa senang dan puasnya perasaan cosplayer. Rasanya, usahanya dari awal membuahkan hasil dan terbayarkan dengan masukan positif.
Apa kamu seorang cosplayer? Apa lagi sih menurutmu suka dukanya?