Mulai dari akun untuk chatting, untuk menyebarkan informasi, foto lucu, lagu dan film apa yang kita tonton, lokasi kita, sampai untuk menunjukkan eksistensi kita telah hadir di zaman ini. Tak bisa dipungkiri memang bahwa sosial media mempermudah hidup.
Namun, pada akhirnya, saking mempermudahnya, kita akan terus mengandalkannya. Tak percaya? 21 hal ini tunjukkan bahwa kamu ini adalah "pecandu" sosial media.
Bangun pagi, setelah mandi, sebelum berangkat kerja atau sekolah, sela-sela jam kosong, istirahat makan siang, sampai saat kamu berada di toilet. Kamu akan mengeluarkan handphone untuk melihat apakah ada notifikasi baru dari akun sosial mediamu.
Ketika kamu terburu-buru sebelum keluar dari rumah, kondisi baterai ponselmu ternyata sudah sekarat. Kemudian, charger-nya kelupaan. Duh, kamu akan bingung mau melanjutkan kegiatanmu. Kamu akan duduk bengong saja.
Kamu lebih senang menunjukkan siapa dirimu sebenarnya di akun Facebook atau Path-mu. Namun, ketika bertemu teman atau di depan umum, kamu tak banyak berkata-kata. Kamu bingung apa yang harus kamu utarakan.
Setelah lelah bekerja atau belajar, kamu memutuskan untuk menuju tempat tidur. Bukannya memejamkan mata, malah kamu masih segar menunggu update-an di sosial mediamu.
Kamu tak segan-segan mengutarakan pendapatmu yang kamu pasti rasa benar. Kamu tentunya selalu ingin didengar oleh orang lain. Maka dari itu, komentarmu harus fenomenal, agar akunmun dilihat banyak orang.
Perdebatan menjadi hal penting bagimu. Kamu merasa apa yang diutarakan akun yang tak kamu kenal itu adalah salah. Kamu akan mati-matian mempertahankan argumenmu, walaupun dari hal sepele.
Karena yang kamu rasakan adalah orang-orang juga melakukan hal yang sama. Mereka juga mengungkapkan apapun yang mereka mau. Hal ini memang pada akhirnya adalah akibat dari kebebasan utarakan pendapat.
Smiley, emoji, stiker, tiga hal yang banyak digandrungi di sosial media saat ini. Kamu seakan-akan lebih senang menunjukkan ekspresimu lewat hal itu.
Meskipun, kamu sudah melakukannya beberapa saat sebelumnya. Kamu ingin jadi yang pertama tahu, mengomentari, dan menyukai.
Dalam mobil, kendaraan umum, kantor, toilet, sampai meja makan. Kamu sampai harus diingatkan untuk mengerjakan sesuatu selain membawa-bawa dan memerhatikan ponselmu.
Baca Juga: Sedang Jones? Kamu Bisa Kok Mencari Jodohmu Lewat Sosial Media
Kamu percaya apapun yang ada di sosial media adalah benar. Kamu juga tak sungkan untuk membagikannya ke teman-teman di akunmu agar informasi ini tidak tertinggal oleh mereka.
Sadar akan ketergantunganmu, kamu mencoba mengurangi dengan cara keluar dari akunmu di sosial media. Namun, kamu tak mampu. Kamu seakan-akan kehilangan saat-saat penting di dunia maya.
Segalanya harus tampak bagus, mulai dari foto sampai konten yang dibagikan akunmu. Kamu selalu ingin menunjukkan bahwa akunmu ini kamu perhatikan dengan sangat baik.
Contoh saja orang tua dan teman-temanmu. Kamu di meja makan, orang tuamu berusaha memulai percakapan untuk mengetahui kegiatanmu. Kamu hanya duduk, makan, main handphone, siklus itu sampai makananmu habis tanpa merespon percakapan mereka. Orang-orang di sekitarmu seakan-akan tak ada.
Koneksi internet kencang, ruangan ber-AC yang membuat kamarmu senyaman-nyamannya. Kamu akhirnya mager untuk keluar, jalan-jalan, melihat sekitar.
Kamu mau mandi, tapi sedang asik ngobrol dengan temanmu. Dengan ponsel water-proof, dengan mudah kamu membawa ponsel ke kamar mandi. Tak perlu khawatir ponsel akan rusak akibat terkenal air.
Rasa kemerdekaan yang berhasil diraih ketika menggunakan sosial media menganggapmu lebih senang dengan tampilan akunmu di sosial media. Ketika di lingkungan nyata, kamu seakan-akan tak bisa mengutarakan apa yang ada di pikiranmu. Selalu merasa bahwa apa yang kamu katakan adalah salah bila diungkapkan secara langsung.
Kamu terlalu asyik dengan kondisi di dunia internet. Sosial mediamu yang terus aktif dari berbagai negara selama 24 jam memaksamu untuk tetap terjaga sepanjang malam dan membuatmu melalaikan kewajiban di siang hari. Kondisimu seperti tak terkontrol lagi.
Kamu ingin memancing tawamu, sejumlah video atau foto akan membuatmu ceria lagi. Sosial mediamua selalu menyajikan apa yang kamu ingin lihat, atau paling tidak kamu bisa seleksi apa yang kamu ingin lihat.
Memang benar bukan segala sesuatu yang berlebihan itu tak baik. Maka, mulai dari mata, pinggang, punggung, sampai organ internalmu akan diterpa masalah.
Kita sadar bahwa apapun yang kita lakukan selama ini bersama ponsel adalah bentuk ketergantungan. Namun, nalar seakan menolak fakta itu dan meneruskan apa yang membuatmu senang, membuatmu merasa lebih diperhatikan.
Jangan khawatir, bukan hanya kamu yang merasakan hal-hal tersebut. Memang, sosial media, tak bisa dipungkiri adalah bentuk modernisasi manusia yang "mengikat" kita. Bukan hanya pada dunia luar atau sekitar kita, bahkan pada diri kita sendiri.
Baca Juga: Kebayang Gak? Bisa Jadi Ini yang Akan Terjadi di Hidupmu Tanpa Adanya Facebook, Instagram dan Sebagainya