Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wah, Pidi Baiq Mengaku Awalnya Gak Sadar Menulis 'Dilan' Lho

instagram.com/falconpictures_
instagram.com/falconpictures_

Pidi Baiq adalah sosok di balik novel Dilan: Dia Dilanku Tahun 1990. Novel tersebut telah diadaptasi menjadi film Dilan 1990 yang mendapat begitu banyak sambutan hangat dari masyarakat.

Masih sedikit yang tahu tentang proses di balik lahirnya novel Dilan ini. Berkat novel ini, tahun lalu Pidi Baiq memperoleh penghargaan dari IKAPI sebagai Writer of The Year. Novel yang ditulis oleh dosen ITB dan mantan vokalis group band The Panasdalam ini, ternyata juga bukan karya pertama penulisnya.

Kini novel Dilan juga telah ada tiga seri yakni Dilan: Dia Dilanku Tahun 1991, Milea: Suara dari Dilan, selain Dilan: Dia Dilanku Tahun 1990.

1. Mantan Dosen ITB yang menulis dan menyukai sastra karena keterpaksaan

Instagram.com/pidibaiq
Instagram.com/pidibaiq

Jarang diketahui orang banyak, jika sosok di balik karya yang begitu fenomenal ini adalah seorang dosen dari kampus bergengsi Institut Teknologi Bandung. Pidi Baiq, merupakan salah seorang dosen dalam Fakultas Seni Rupa dan Desain dari kampus almamater presiden pertama kita, Bung Karno.

Awal kesukaan Pidi terhadap dunia sastra dan menulis ternyata adalah sebuah keterpaksaan. Sebagai generasi yang tumbuh muda di awal tahun 90an, Pidi mengakui tidak ada banyak alternatif hiburan seperti game online, internet dan sebagainya. Karena hal inilah kemudian Pidi menjadikan buku sastra milik ibunya yang merupakan guru Bahasa Indonesia sebagai sarana hiburan. Dia kemudian rajin membacai karya W.S Rendra dan Sutan Takdir Alisyahbana.

2. Menangis ketika menulis Dilan

Instagram.com/falconpictures_
Instagram.com/falconpictures_

Dilan yang pertamakali terbit pada tahun 2014 adalah bukan karya pertama Pidi Baiq. Tapi karya inilah yang membuat nama Pidi Baiq menjadi sosok yang kemudian lebih dikenal banyak orang.

Dalam proses menulis Dilan, Pidi sangat menjiwai isi cerita yang dia tulis. Pidi mengakui jika ia ikut menangis ketika harus menuliskan adegan-adegan atau menceritakan kisah yang haru. Ternyata karya yang besar memang hadir melalui penjiwaan yang dalam.

3. Gak sadar menulis Dilan hingga sejauh ini

Instagram.com/falconpictures_
Instagram.com/falconpictures_

Tentang novel Dilan sendiri kini telah ada tiga buku. Yang pertama adalah Dilan: Dia Dilanku Tahun 1990, kemudian Dilan: Dia Dilanku 1991 dan Milea: Suara dari Dilan.

Pidi, seperti dalam salah satu cuitannya di akun twitter @pidibaiq mengakui jika ia sendiri tidak sadar jika ia telah menulis Dilan hingga sejauh ini. Tidak menyangka Dilan mendapat sambutan begitu luas, dan begitu dicintai. Padahal awalnya karya-karya Pidi adalah cerita tentang seri drunken, cerita-cerita yang ingin dia tulis seperti layaknya orang yang sedang mabuk.

4. Dilan bukan karya pertama Pidi Baiq

Instagram.com/falconpictures_
Instagram.com/falconpictures_

Sebelum menulis Dilan sudah ada beberapa karya yanh dihasilkan oleh imam besar dari group band The Panasdalam ini. Sebut saja seri Drunken yang terdiri atas empat buku: Drunken Mama, Drunken Monster, Drunken Marmut, dan Drunken Molen.

Selain seri Drunken, sosok yang oleh penggemarnya biasa dipanggil ayah ini juga telah menulis buku buku Hanya salju dan Pisau Batu, At-Twitter, S.P.B.U, Al-Asbun, dan yang terbaru adalah Asbunayah.

Nah, itulah sedikit gambaran proses di balik lahirnya Dilan. Bagaimana menurut kamu sosok Pidi Baiq yang merupakan orang di balik karya Dilan yang keren ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Eka Supriyadi
EditorEka Supriyadi
Follow Us