Wahai Pecinta Sushi, Hati-hati Sushi Akan Segera Punah!

18 Jan 2017, 22:00 WIB

pixabay.com

Kamu pecinta sushi? Selalu senang dengan sushi yang menggulung ikan-ikan segar? Kamu harus hati-hati dan gigit jari karena sushi akan segera punah. Ya, makanan asal Jepang ini disebut-sebut akan semakin kesulitan beredar karena bahan utamanya juga akan segera hilang. Apa lagi kalau bukan ikan itu sendiri.

Ikan segar yang ditangkap para nelayan disebut-sebut sudah terlalu banyak ditangkap. Mengapa? Proses penangkapan ikan lebih tinggi ketimbang pengembang biakkannya. Ya, memang kembang biak mereka di laut lepas. Namun, karena jumlah permintaan yang begitu tinggi, ikan-ikan tersebut tidak punya kesempatan untuk 'membuat keturunan'.

Default Image IDN

Terus menerus ditangkap, ditangkap dan ditangkap. Populasinya pun semakin berkurang. Ikan-ikan itu adalah yang berkualitas untuk sushi enak. Salah satunya adalah bluefin tuna.

Direktur Konservasi Ikan Tuna telah berikan datanya.

Default Image IDN

Dikutip dari Nextshark.com, data yang dirilis oleh Konservasi Ikan Tuna Global atau Global Tuna Conservation, jumlah tuna berkualitas di laut telah turun hingga 97 persen dari angka awal mereka. Contoh sederhana adalah jumlah ikan di bagian utara Samudera Pasifik yang angkanya kini hanya 2,6 persen dari populasi sebelumnya.

Angka tersebut selisih 4,2 persen dari perkiraan jumlah tuna selama 2016. Meski sekarang telah banyak digunakan konservasi untuk pengembangbiakan tuna, tindakan tersebut hanya bisa membantu sebanyak 0,1 persen.

Direktur Global Tuna Conservation Amanda Nickson, menyebut situasi ini, "Sangat Buruk". Nickson pun mengungkapkan salah satu alasan sederhana yang jadi penyebab drastisnya penurunan jumlah ikan ini. Pada daerah tertentu, di mana jumlah tuna begitu tinggi, para nelayan bisa melakukan penangkapan tiga kali lipat dari batasan jumlah tuna yang ditangkap. Hal ini tetap dilakukan meski sudah ada peringatan dari pihaknya.

Jepang jadi pengonsumsi tuna tertinggi di dunia.

Default Image IDN

Namun, penurunan ini sebenarnya sudah terjadi sejak 2013. Menurut pemberitaan The Guardian, 90 persen ikan tuna yang ditangkap adalah 'masih muda'. Jadi mereka tidak berkesempatan untuk melakukan reproduksi seperti yang seharusnya. Maka, tidak heran terjadinya kekurangan secara signifikan karena tidak ada pengembang biakan.

Nickson pada 2013 silam juga telah mengingatkan para nelayan bahwa 9 dari 10 tuna yang ditangkap adalah ikan muda. Pihaknya pun merilis negara pengonsumsi tuna sirip biru tertinggi. Mana lagi kalau bukan rumah bagi sushi, Jepang. 80 persen konsumsi tuna di seluruh dunia datang dari Jepang.

Ikan kualitas rendah yang akan digunakan untuk sushi.

Default Image IDN

Ya, kamu membacanya dengan benar. Bisa jadi sekarang ini, karena tuna mulai langka, ikan yang digunakan untuk sushi sudah tidak lagi berkualitas. Jadi bila tidak terjadi penghentian penangkapan berlebihan terhadap tuna sirip biru, Nickson percaya kalau tidak ada lagi sushi enak yang akan kita nikmati.

Bagaimana pecinta sushi? Kaget? Tenang, IDN Times juga sedang pusing memikirkan bagaimana jadinya kalau gak ada lagi sushi di dunia ini.