10 Potret Lucu Desain Terburuk Karya 'Anak Magang', Ngakak!
Hal yang sering bikin bingung anak magang adalah ilmu yang didapat dari pendidikan formal kurang relevan dengan kerjaan di kantor. Ibarat kita baru belajar lari jarak pendek, tapi langsung disuruh maraton. Hal tersebut membuat hasil kerjaan kerap kurang memenuhi ekspektasi kantor.
Potret berikut mungkin contoh satire ide desain terburuk "anak magang", yang saking buruknya kamu bakal tidak percaya desain tersebut bisa ada. Penasaran seperti apa bentuknya? Yuk, gulir ke bawah dan tengok satu per satu!
1. Niatnya mungkin ingin menampilkan aksen di bagian bawah baju, namun kesannya malah seperti baju kotor sehabis berkubang di lumpur

2. Alih-alih menulis "stop" di bagian tengah tanda merah, ini malah di pojok kiri bawah. Sudah kecil, tidak pakai huruf kapital semua pula

3. Saking maksanya menempatkan Menara Eiffel di tengah, yang seharusnya Paris menjadi Paais

4. Entah siapa desainer tempat duduk dan tong sampah berikut. Patut dipertanyakan konsepnya

5. Ketika desainer kurang memperhatikan warna yang dipilih dengan bayangan cahaya matahari. Jadi tidak terbaca, deh!

6. Ini antara blunder dan ngaco atau memang desainernya kelewat pintar

7. Kenapa motif piringnya harus bercak kuning kecokelatan seperti ini sih? Mau makan pun jadi gak nafsu

8. Kalau dibaca dari jarak agak jauhan, pasti bakal dikira disuruh menguntit orang sampai rumahnya. Seram juga, ya

9. Sudah pusing memikirkan strategi, ditambah pusing juga dengan warna bidak yang berkamuflase dengan papan layaknya bunglon

10. Harusnya "Be a Problem Solver", tapi karena keseringan diraut jadilah "Be a Problem"

Bikin geleng-geleng kepala 'kan desain terburuk karya "anak magang" barusan? Memang ya kalau hendak menciptakan apa pun mesti dipikirkan penuh pertimbangan agar hasil akhirnya tidak rancu dan aneh seperti deretan potret di atas.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.