Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kelakuan Orang Kalau Lagi Susah Sinyal, Kamu Gimana?

ilustrasi mencari jaringan (pexels/rawpixel.com)

Selain kuota internet yang melimpah, sinyal yang stabil juga sangat kita perlukan ketika berselancar di internet, menelepon, ataupun mengirim SMS. Lancar dan juga stabilnya sinyal, tentu memberi kenyamanan tersendiri bagi kita semua. Komunikasi menjadi tidak terhambat, dan kita pun bisa dengan mudah mencari informasi melalui internet.

Tapi, dalam kenyataannya ada saja berbagai macam gangguan yang justru menghambat kelancaran sinyal yang ada. Sering membuat jengkel dan marah sebagian orang, berikut ini merupakan beberapa perilaku orang ketika susah sinyal.

1. 'Berpetualang' mencari sinyal sambil angkat-angkat handphone

unsplash/Kamila Maciejewska

Angkat-angkat handphone sambil jalan, naik ke tempat yang tinggi, sampai ada yang naik pohon. Segala cara kita lakukan demi bisa menjangkau keberadaan sinyal.

Perlu kita ketahui juga, sampai detik ini tidak sedikit wilayah yang ada di Indonesia masih mengalami kesulitan akan keberadaan sinyal. Duh, semoga kedepannya masalah ini bisa cepat teratasi, ya. 

2. Menyalahkan provider

unsplash/Icons8 team

Sudah beli kuota internet mahal-mahal, eh tapi sinyal-nya susah banget buat datang. Alhasil, kita pun seringkali menyalahkan provider yang kita gunakan. Kecewa bahkan marah seringkali kita rasakan.

Eits, tapi tunggu dulu! Sinyal lemot gak melulu salah provider kok. FYI, hujan juga ternyata berpengaruh besar lho terhadap sinyal yang ada. Buktinya, kamu sendiri pasti pernah deh merasakan sinyal jadi lemot ketika hujan sedang turun. Ya kan?

3. Restart handphone berkali-kali

ilustrasi restart HP (unsplash.com/Alejandro Escamilla)

Di saat sinyal lagi lemot-lemotnya, beberapa dari kita tentu akan berusaha supaya sinyal itu kembali lancar dan stabil. Merestart handphone berkali-kali, atau mematikan handphone beberapa menit, lalu menghidupkannya kembali, kerap kali kita lakukan. Meskipun, pada kenyataannya kita sendiri tidak tahu maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut. Hayo, kamu pernah nyoba cara yang satu ini nggak?

4. Marah-marah gak jelas bahkan jadi uring-uringan sama orang lain

pexels/Nikolay Draganov

Susah sinyal ternyata bisa membuat mood seseorang menjadi kacau lho. Ngomel-ngomel sendiri, bahkan sampai ada yang menjadikan orang di dekatnya sebagai sasaran dari kekesalan dia.

"Ih sinyalnya lemot banget sih, perasaan siput juga jalannya nggak gini-gini amat" (Sembari mukul tembok, sama nyubit temannya sendiri). Ada yang seperti ini?

5. Diketok-ketok atau ditampar, bahkan sampai ada yang banting handphone-nya sendiri

unsplash/Ali Abdul Rahman

Untuk sedikit meluapkan kekesalan, handphone yang sedang kita gunakan seringkali menjadi korban. Ada yang diketok-ketok, dibongkar, bahkan sampai ada yang dibanting lho. Tapi perlu kamu ingat, sekesal-kesalnya kamu karena susah sinyal, jangan sampai handphone orang lain yang jadi korbannya, ya! Dompet bisa jebol gara-gara harus ganti rugi nih.

6. Pergi dan meninggalkan handphone dengan penuh 'kebencian'

pexels/Rifqi Ramadhan

Karena sudah merasa jengkel dengan sinyal yang leletnya minta ampun. Tipe orang yang satu ini justru lebih memilih pergi jauh meninggalkan gadget-nya. Mungkin dia berpikir, daripada harus ngomel-ngomel gak jelas dan kesal sendiri. Lebih baik dia pergi entah itu buat makan ataupun menghirup udara segar di luar.

7. Memenuhi galeri dengan foto selfie

unsplash/Ionut Coman

"Daripada sibuk ngurusin sinyal yang gak kunjung datang, lebih baik gue selfie aja deh. Siapa tahu dapet yang bagus buat diupload nanti", hayo siapa yang suka kayak gini?

8. Tidur

pexels/Craig Adderley

Tidur bisa menjadi pilihan terakhir disaat kita sedang dibuat jengkel dengan sinyal yang lemot. Ketimbang berlarut-larut memikirkan dan menunggu sinyal yang lelet, lebih baik kamu istirahatkan saja pikiranmu itu dengan tidur. Siapa tahu, pas bangun nanti sinyalnya sudah lacar kembali. Ya gak?

Nah, dari beberapa pilihan tadi, manakah yang biasa kamu lakukan ketika sedang susah sinyal? Kalau kamu punya versi sendiri, jangan ragu buat bagikan ceritamu di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us