6 Hal Unik yang Ada di Bioskop Zaman Dulu, Kamu Ngalamin Gak?

Jika dibandingkan, harga tiket karcis bioskop sekarang memang sangat jauh mahal sekali dengan harga tiket bioskop zaman dulu. Memang sih masalah harga itu relatif dan sesuai dengan masanya, namun harga bioskop zaman dulu diakui memang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Jika sekarang pemesanan tiket bioskop lebih praktis karena bisa melalui online, maka ada sebagian masyarakat zaman dulu yang membeli tiket melalui jasa calo tiket.

Dulu, calo-calo berkeliaran hampir di segala jenis jasa di beberapa tempat, termasuk di beberapa bioskop-bioskop zaman dulu.

Dulu, bioskop memang dianggap tempat paling istimewa untuk melakukan hiburan bersama pasangan. Maka tak heran, ketika orang pergi ke bioskop, mereka akan memakai pakaian paling bagus dengan make up tebal dan parfum yang disemprotkan banyak-banyak ke tubuh.

Dengan berpenampilan ‘wah’, mereka berharap bisa menjadi pusat perhatian dan acara menonton bioskop pun menjadi istimewa dan tak terlupakan.

Jadi, jangan terkejut ketika di dalam bioskop mencium aroma-aroma menyengat yang menyucuk hidung. Karena tidak bisa dibedakan apakah mereka akan menghadiri kondangan atau benar-benar akan menonton bioskop.

Jika sekarang orang membeli cemilan popcorn di dalam bioskop dalam wadah-wadah kotak, maka orang-orang zaman dulu akan membawa kacang kulit atau kuaci ke dalam bioskop untuk menemani acara nonton mereka.

Yang usil biasanya akan membuang kulit kacang di kolong kursi, namun tak sedikit juga yang berperilaku buruk dengan melemparkan kulit kacang ke penonton di depannya. Untuk hal yang satu ini, jangan sekali-kali menirunya karena hal tersebut sangat tidak baik dan merugikan orang lain.

Jika bioskop zaman sekarang dipenuhi orang-orang yang sibuk berselfie ria, ngobrol berisik, atau iseng ber-tik-tok ria, maka bioskop zaman dulu biasanya terasa nyaman dan tenang karena jarang ada yang berisik.

Mereka biasanya lebih fokus ke depan layar tanpa cuap-cuap dengan teman di sebelahnya. Adapun ketika ada adegan-adegan lucu atau romantis, akan ada suara tertawa sejenak lalu tenang kembali ketika adegan lucu berhenti.

Sekarang, sepanjang film diputar di bioskop hingga film usai, akan selalu saja ada suara cekakak-cekikik, orang ngobrol, sampai ada anak-anak bawa balon sambil nangis gak berhenti-berhenti.

Entah karena tidak ada OB atau cleaning service, kamar kecil di bioskop-bioskop jadul memang terkesan kotor dan tak terawat. Ada sih beberapa bioskop yang menjaga kebersihan kamar mandinya, namun sebagian besar memang jorok dan berbau tak sedap.

Yang memprihatinkan, biasanya di tembok-tembok kamar mandi banyak terdapat coretan-coretan iseng tak bermakna yang menambah kesan kumuh. Meski tidak nyaman, orang-orang zaman dulu tetap saja menggunakan kamar kecil tersebut saat hasrat arus bawah sudah tak tertahankan.

Nah, untuk melihat status sosial orang-orang, bisa ditemukan dimana mereka duduk ketika menonton bioskop jadul. Jika orang-orang biasa selalu duduk di bangku bawah pada umumnya, maka orang-orang high class biasanya disediakan tempat khusus.

Orang-orang kaya dari kalangan menengah ke atas memang bisanya akan duduk di bangku balkon yang posisinya berada paling atas dengan tangga sebagai pembatasnya. Orang-orang biasa tidak akan diperkenankan duduk di bangku atas balkon karena tempat tersebut memang dikhususkan untuk orang-orang tertentu.

Siapa nih yang sudah merasakan kesederhanaan dari sebuah bioskop jadul? Lalu, apa lagi sih keseruan unik yang didapatkan dari bioskop jadul? Yang tahu, share di sini yuk?