Sebelum Once, Dewa 19 punya Ari Lasso pada departemen vokal. Menghasilkan empat album rekaman (plus satu album The Best of), sosok pria kelahiran Madiun tersebut memang seolah lekat dengan Dewa 19 meski kini sudah memutuskan untuk menjadi penyanyi solo.
Nah, list ini merangkum lagu-lagu keren Dewa 19 di era Ari Lasso yang paling menancap di ingatan fans dan masih sering dibawakan secara live dalam konsep reuni.
Diakui atau tidak, single dari album pertama ini adalah salah satu lagu terbaik yang pernah diciptakan oleh rakyat Indonesia. Memiliki nuansa pop-agak-slow-rock yang memang sedang booming di era tersebut, semua pendengar mainstream sepertinya sudah pernah nguping Kangen. Hingga sekarang, Kangen masih sering dibawakan dalam konser Dewa 19 maupun Ari Lasso sendiri.
Masih dalam suasana nge-slow, namun kali ini hanya bermodal piano (atau keyboard) Dhani plus suara khas Ari Lasso. Sebuah lagu syahdu dari album Terbaik Terbaik dengan lirik yang menggugah hati dan penuh nada optimistis. Reza Artamevia sempat merekam ulang lagu ini pada tahun 2000 (lewat album Keabadian), diikuti Mike Mohede pada tahun 2006.
Jika Dewa era Once punya Roman Picisan sebagai lagu sakral, maka generasi Ari Lasso memiliki lagu ini. Mengusung nuansa yang agak gelap, Kirana (dalam video klip diperankan Btari Karlinda) digambarkan seperti Dewi Cupid, yang turun ke klub malam, menembakkan panah cintanya kepada orang-orang yang putus asa dan membutuhkan kasih sayang.
Lirik yang puitis, ritme yang eksotis, plus video klip yang kece (meski agak-agak Jawa-sentris). Kurang apalagi?
Nomor maha-catchy dari album Pandawa Lima. Lirik tentang puja-puji (mungkin ditujukan untuk kekasih atau mungkin untuk Tuhan) plus iringan irama yang riang gembira, Kamulah Satu-satunya bakal membuat semua orang bergoyang ceria. Nomor ini sendiri biasanya dijadikan lagu pamungkas saat Dewa 19 melakukan pertunjukan langsung.
Sebagai album Dewa 19 yang digadang-gadang paling oke (selain Terbaik Terbaik), semua track dalam Pandawa Lima agaknya memang pantas masuk list ini. Aku Disini Untukmu, meski judulnya mirip lagu-lagu pop pada umumnya, tetapi ketika membaca liriknya, plus iringan kord E1 Andra dan ketukan gaib Wong Aksan, Anda pasti bakal setuju bahwa tembang ini lebih dari sekadar pop song biasa. Ajaib.
Aku Milikmu adalah salah satu lagu slow (selain Takkan Ada Cinta Yang Lain) yang mampu menyeruak di antara nomor-nomor yang didominasi sound alternatif dan beat lebih kencang di album Format Masa Depan. Masih mengambil basic seperti Kangen, lagu ini, dengan lengkingan khas Ari Lasso, adalah salah satu soundtrack kebanggaan generasi 90-an ketika mengejar cinta mereka.
Merupakan salah satu nomor anyar dalam album The Best of Dewa 19 (selain Persembahan Dari Surga), Elang konon katanya adalah lagu perpisahan Ari Lasso dengan band yang sudah membesarkan namanya.
Namun, alih-alih mendayu-dayu, ini adalah nomor yang penuh energi, dengan ketukan tanpa jeda Tyo Nugros, bakal drummer band di album berikutnya (Bintang Lima), yang begitu menonjol.
Cukup Siti Nurbaya adalah lagu yang dapat dimasukkan ke pop alternatif. Kombinasi suara Ari Lasso yang melengking, fill drum Rere, serta melodi gitar Andra, lagu ini sukses menyabet Tata Musik Rekaman Terbaik BASF Award 1996. Sementara, video musiknya yang kental aura 90-an (kaos pendek ketat plus tas punggung kecil dengan tali menjuntai), mampu meraih Video Klip Terbaik 1995 versi Video Musik Indonesia.
Salah satu lagu Dewa 19 yang sekilas terdengar ramah di telinga, namun sebenarnya punya aransemen yang cukup rumit (dengarkan bagian tengah lagu serta iringan biola Hendri Lamiri). Apa pun itu, kenyataannya track berdurasi hampir lima menit setengah ini tetap mampu menancap kuat di memori pendengar di era tersebut (hingga sekarang). Salut.
Lagu jadul Dewa 19 memang memikat hati dan telinga ya. Sungguh sebuah karya besar Ahmad Dhani yang sayang untuk dilewatkan.