Jika kamu bosan nguping lagu-lagu cinta-cintaan atau bertema lebih serius, gak ada salahnya untuk melirik band parodi. Ini adalah band yang secara garis besar menelurkan lagu dengan tema mendalam, namun dibalut lirik lucu dan musik menghibur, sehingga gak berkesan terlalu serius.
Di Indonesia sendiri, ada sederet nama band yang dapat disebut band parodi. Rata-rata, mereka muncul sebelum milenium ketiga. Yuk, nostalgia dengan band-band yang sempat mengocok perut audiens tanah air.
Sebelum Project Pop, tersebutlah Padhyangan Project. Sering disingkat P-Project atau Project-P, ini adalah grup komedi asal Kota Kembang dan mulai eksis sejak tahun 1982 silam.
Melakukan show komersial perdana pada tahun 1986, nama P-Project mulai dikenal industri musik Tanah Air di dekade 1990-an. Kala itu, grup ini populer setelah sukses membikin lagu-lagu parodi semacam Nasib Anak Kost (parodi That's The Way Love Goes), Kop dan Headen (parodi Close To Heaven), Cover Boy (parodi All For Love), Antrilah di Loket (parodi I Can Love You Like That), hingga Tabrak Lari (parodi Bidadari-nya Andre Hehanussa).
Siapa sih yang gak mengenal kelompok yang satu ini? Warkop DKI hingga detik ini masih dianggap sebagai salah satu grup lawak legendaris di Indonesia. Karya-karyanya bahkan masih sering diputar di televisi nasional, terutama saat liburan.
Lebih dikenal sebagai grup lawak, Warkop DKI nyatanya telah menelurkan beberapa lagu. Nomor-nomor seperti Warung Kopi, Nyanyian Kode, Mama Yu Kero, dan Andeca Andeci bakal sukses bikin perut kamu sakit karena menahan tawa.
Lebih sering disebut orkes daripada band, Pengantar Minum Racun atau PMR terkenal pada dekade 80-an. Menurut majalah Rolling Stone Indonesia, bakat PMR ditemukan oleh Wre Munindra, penyiar Prambors, atas suruhan pelawak Kasino.
Digawangi Jhonny Iskandar, PMR membawa style yang nyeleneh dan lagu-lagu berlirik humor. Nomor-nomor seperti Judul-judulan dan Bintangku Bintangmu membuat band ini disebut sebagai Dangdut Komedi. PMR kemudian menjadi referensi grup parodi di generasi berikutnya seperti Pemuda Harapan Bangsa dan Kornchonk Chaos.
Ini adalah grup musik dangdut humor yang sangat populer di dekade 70-an silam. Digawangi Ade Anwar, Monos, Omen, Rizali Indrakesumah, Dindin, Aditya, Andra Ramadan Muluk, James R. Lapian, dan Edwin Hudioro (sebagai bintang tamu), grup ini sering tampil bersama Warkop DKI.
PSP sendiri gak hanya memelesetkan lagu orang, seperti Siksa Kubur dan Seia Sekata, tetapi juga menelurkan karya ciptaan sendiri, semisal Fatime dan Drakula. Grup ini pun sudah merilis beberapa album mulai Kidung dan lain-lain (1978), Trio Kodok (1980), dan Reuni OM PSP (1999).
Buat kamu yang besar di awal milenium ketiga, pasti gak asing lagi dengan grup ini. Yup, Teamlo kala itu sering tampil mengisi acara musik pagi di berbagai televisi swasta Tanah Air.
Beranggotakan Wawan (vokal, gitar), Bobby Messakh (gitar), Dondong Kembung (bass), dan Avis Sukaesih (drum), Teamlo terbentuk pada tahun 1997. Sering memelesetkan lagu-lagu yang sedang ngehits, sayangnya grup ini harus bubar jalan pada tahun 2014 kemarin.
Didirikan pada tanggal 26 Oktober 1996, nama Pemuda Harapan Bangsa mulai dikenal di kalangan mahasiswa angkatan tahun 2000-an. Melihat musik yang dibawakan PHB, banyak yang beranggapan bahwa grup ini terinspirasi dari PSP.
Setidaknya, ada lima album yang sukses dirilis PHB selama karir bermusik mereka, antara lain Si Penghayal dan Modal Dengkuli. Lagu-lagu semacam Baso Mas Parto, Mahasiswa Rantau, dan Soleha pasti sudah gak asing lagi di telinga remaja 2000-an.
Duo yang cukup familiar di telinga generasi 90-an. Super Bejo beranggotakan Edwin dan Jody yang populer dengan lagu berjudul Gue Ingin dari album Pagi (1997).
Mengusung konsep yang ceria, dengan lirik yang lugas, membuat Super Bejo berbeda dari para pelaku musik di angkatan mereka. Sempat vakum selama beberapa tahun, grup ini merilis single berjudul Kapan Kawin pada tahun 2011, dengan konsep look yang lebih cerah.
Digawangi Abe, Donner, Defri, Ari, Ribam, dan Rudy, nama Padhyangan 6 awalnya berada di bawah bayang Padhyangan Project yang sukses besar. Untungnya, mereka kemudian menemukan lagu yang cocok untuk diparodikan, yaitu Tenda Biru, yang awalnya dinyanyikan Desy Ratnasari.
Bermodal video klip yang lucu serta lirik yang jenaka, nomor ini lantas berhasil memperoleh atensi positif dari pendengar musik Tanah Air. Selain itu, grup ini juga punya nomor-nomor seperti Neneng (plesetan Emen), Buayawati, Juragan Ular, Iguana, dan Putri Seorang Kapiten.