TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Vokalis Band Cewek Alt-Rock Era MySpace, Empowering Banget!

Selain berbakat dalam musik, mereka juga berenergi positif

nme.com

Masih ingat MySpace? Media sosial sekaligus platform streaming yang populer pada tahun 2003–2008 ini memungkinkan band-band baru mengunggah karya-karya mentah mereka. Bisa dibilang, band-band yang berhasil menggaet pasar umumnya berangkat dari MySpace. Berkat MySpace, mereka mampu membentuk basis penggemar yang cukup masif.

Gak terkecuali band-band alt-rock era itu. Di tengah dominasi frontmen dalam band, beberapa vokalis cewek bermunculan sebagai frontwomen yang berpengaruh di skema musik. Lebih dari itu, mereka juga menjalankan aktivitas positif di luar dunia musik dan aktif menyebarkan pesan baik—sampai hari ini pun mereka konsisten bersuara. Siapa saja?

1. Hayley Williams – Paramore

Tumblr/heartnotbrain

Hayley boleh jadi adalah pelopor kebangkitan cewek-cewek fierce bersuara emas di garda depan band alt-rock. Memiliki suara soprano dengan tingkat empat oktaf, Hayley dipuji oleh John Mayer sebagai “the great orange hope”. Meski Paramore telah berganti genre, cewek yang kerap mengganti warna rambutnya ini masih menjadi ikon penting di skena musik rock.

Menjalani gaya hidup sebagai vegan, ia mengklaim label pewarna rambut miliknya, Good Dye Young, cruelty-free. Ia pernah menjadi duta Pinktober dan menggandeng Hard Rock untuk mengampanyekan breast cancer awareness serta melakukan penggalangan dana. Peduli akan isu kesehatan mental, ia dikabarkan baru membuka Sanctuary of Self-Love, sebuah open ground di festival musik Bonnaroo yang menyediakan edukasi mengenai kondisi psikis anak muda melalui diskusi panel, spa, yoga, dan makeover oleh Good Dye Young.

2. Sierra Kay – VersaEmerge (VERSA)

fandom.com

Untuk bisa mengikuti audisi vokalis VersaEmerge, Sierra sedikit berbohong tentang umurnya—saat itu ia masih berusia 16 tahun. Blake Harnage, produser sekaligus gitaris, meyakinkan rekan-rekan band-nya bahwa Sierra adalah cewek yang tepat untuk mengisi slot vokalis. Blake benar: VersaEmerge kemudian meroket dan dikontrak oleh label rekaman kenamaan, Fueled by Ramen. Sierra pun difitur oleh majalah Alternative Press dalam artikel bertajuk “Front and Center: The New Class of 2010”.

Dalam lirik-lirik lagunya, Sierra kerap berbicara tentang independensi dan antidomestikasi. Ia berminat pada spiritualisme, mendukung pergerakan perempuan, dan mendengungkan pesan cinta lingkungan di media sosial pribadinya. Kini ia lebih banyak bernyanyi secara off-air; aktif di band terbarunya, Neaux; dan berkegiatan di Camp Gritty, komunitas remaja yang mempromosikan self expression dan self love.

Baca Juga: Jarang Disorot, 10 Potret Harmonis Keluarga Andy Vokalis Band /rif

3. Taylor Jardine – We Are the In Crowd

weheartit.com

Selain bernyanyi di We Are the In Crowd, cewek yang sekarang berkarier di bawah nama SAINTE ini juga kerap digandeng band lain untuk mengisi vokal, seperti Yellowcard; A Loss for Words; Plug in Stereo; dan Heroes and Underdogs. Gak cuma andal di bidang tarik suara, ia pun mahir bermain alat musik, yakni violin—konon, bakatnya itu mengantarkannya bergabung dalam grup orkestra di sekolah. Dua jenis musik yang berbeda, satu Taylor yang sama!

Di tengah kesibukan menjadi personel band, Taylor menjajal dunia entrepeneur dengan membuat gelang dan kalung bersama Never Take It Off, label fesyen yang memungkinkan musisi rock memiliki merchandise mereka sendiri. Ia begitu kritis membahas seksisme di skena musik rock. Di Tumblr resminya, ia pernah mengunggah tulisan tentang keberatannya atas nominasi “The Hottest Female” oleh majalah Kerrang! untuk dirinya, menegaskan bahwa ia ingin dinilai berdasarkan karya, bukan penampilan.

4. Juliet Simms – Automatic Loveletter

pictame.com

Bersama sang kakak, Tommy Simms, Juliet mendirikan Automatic Loveletter. Band ini segera dilirik oleh label rekaman indie dan memulai sederet konser pertama di Vans Warped Tour. Namun, karena merasa kariernya gak kunjung berkembang dan formasi band-nya kurang solid, ia memilih rehat sementara untuk mengikuti audisi The Voice musim kedua. Sukses meraih juara runner-up dan diapresiasi oleh publik yang lebih luas, ia akhirnya berpisah dengan Automatic Loveletter.

Di samping bermusik dan mengasuh Never Take It Off juga Depop, dua label fesyen miliknya, Juliet pun aktif dalam aktivisme sosial. Bersama Andy Biersack, vokalis Black Veil Brides yang telah resmi menjadi suaminya, ia bekerjasama dengan Alive Music Project dan It Gets Better Tour untuk mengampanyekan dukungan terhadap kaum LGBT. Audiens yang berdonasi untuk gerakan ini berkesempatan mengumpulkan merchandise reward dan memenangi tiket VIP Vans Warped Tour sekaligus akses ke backstage.

Baca Juga: 10 Band Rock Terbaik Asal Inggris yang Pernah Berjaya di Era 60-90an

Writer

Dini Febriani

Penulis lepas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya