Tahun 2000an adalah awal yang baru bagi kebangkitan perfilman Indonesia. Berbagai genre film-film baru diproduksi, mulai yang diadaptasi dari novel hingga kisah nyata kehidupan seseorang.
Antusiasme jumlah penonton juga semakin meningkat. Bukan hanya bertemakan cinta, film-film tersebut juga banyak mengandung pesan moral. Seperti film-film religi yang memberikan dampak positif bagi para penontonnya. Berikut 5 film bertema religi terbaik pada tahun 2000an.
Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Habiburahman El Shirazy. Dirilis pada tahun 2009, film ini sukses di pasaran dengan meraih 3,1 juta penonton. Film yang bercerita tentang kehidupan Azzam, seorang pemuda yang menuntut ilmu di Mesir. Pada proses pembuatannya, film ini mengadakan casting untuk mencari pemeran utamanya dan lokasi syuting juga dilakukan di Mesir.
Perempuan Berkalung Sorban adalah film yang rilis pada tahun 2009. Film ini berlatar belakang pesantren dan mengisahkan tentang seorang perempuan yang mempertanyakan nilai-nilai konsevatif yang dianggapnya terlalu membatasi perempuan.
Film yang dibintangi oleh Revalina S. Temat dan Oka Antara merupakan salah satu film religi terbaik yang banyak ditonton.
Film Sang Pencerah ini mengangkat kisah perjuangan pendiri muhammadiyah, K. H. Ahmad Dahlan yang merupakan salah satu tokoh islam sekaligus pahlawan nasional Indonesia. Film ini merupakan karya Hanung Bramantyo dan dirilis pada tahun 2010. Dengan adanya film Sang Pencerah ini diharapkan mampu menjadi pemicu munculnya film-film yang bertemakan sejarah pahlawan nasional lainnya.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa ini adalah film drama religi yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra. Film ini bercerita tentang sejarah peninggalan Islam yang ada di Eropa. Film ini dibintangi oleh acha Septriasa dan Abimana Aryasatya ini menuai pujian dari Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono saat pemutaran film perdana di Djakarta Theatre pada tanggal 29 November 2013.
Film Ayat-ayat Cinta ini merupakan film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Habiburrahman El Shirazy. Film ini mengangkat tema poligami dan dianggap sebagai pelopor film religi di Indonesia.
Akting Fedi Nuril dan peran kedua istrinya yaitu Rianti Cartwright dan Carissa Putri sukses merebut hati para penonton. Film ini juga menjadi salah satu film religi Indonesia terbaik dan paling femonemal sejak kemunculan pertamanya pada tahun 2013.