Favorit Anak 90an, 10 Lagu Green Day Ini Bakal Buat Kamu Nostalgia

Lagu ini sempat memunculkan beberapa spekulasi. Ada yang mengatakan bahwa lagu ini dirilis untuk mengenang peristiwa serangan teroris pada 11 September 2001 yang telah membunuh 3000 orang. 

Namun sebenarnya, lagu ini ditulis oleh Billie Joe untuk mengenang ayahnya yang meninggal karena kanker pada 1 September 1982 saat ia masih berumur 10 tahun. Hal ini tergambar dari liriknya,"Like my father's come to pass, seven years has gone so fast, wake me up when september ends."

Lagu yang berisi lirik penuh emosi ini dinyanyikan Billie Joe dengan sepenuh hati, membuat kita turut larut dalam kesedihan yang dirasakannya. Kabarnya, lagu ini jarang dimasukkan dalam tracklist Green Day saat konser, karena takut membuat sang vokalis sedih.

"Do you have the time, to listen to me whine, about nothing and everything all at once." 

Saat mendengar lantunan syair dari bait pertama lagu ini sudah langsung bikin kita jatuh hati. Lagu ini bercerita tentang orang yang punya sifat panikan alias panic attack. Saking paniknya, dia sendiri bingung harus berbuat apa. 

Ya, orang diceritakan dalam lagu ini adalah sang vokalis sendiri, Billie Joe Armstrong, yang terkadang terbangun di tengah malam karena serangan panik tersebut. Meskipun lagu ini dirilis 24 tahun lalu, persembahan musik dari lagu ini tak terdengar jadul di telinga kita dan masih menjadi lagu yang easy listening.

Lagu ini seperti menceritakan tentang sebuah refleksi hidup dari seseorang, sebuah gambaran dari perasaan yang hancur karena kesepian. 

Boulevard of Broken Dreams mengikuti karakter utama dari lagu Green Day lainnya, Jesus Of Suburbia. 

Dia meninggalkan kota, memiliki satu malam pertama yang gila dalam keadaan mabuk berat. Dia hanya berjalan, memikirkan apakah itu keputusan yang tepat yang meninggalkan tempat dia dulu tinggal. 

Lagu ini adalah tentang kerenggangan dan pengakuan bahwa American Dream dapat mengecewakanmu. Harapan penyanyi telah hancur, namun pada akhirnya dia menemukan dirinya sendiri.

Popularitas Green Day sempat menurun tepat setelah kesuksesan album Dookie. 

Untungnya, mereka merilis lagu Good Riddance (Time of Your Life) dan berhasil melejitkan popularitas mereka kembali. Lagu dengan durasi 2 menit 34 detik tersebut merupakan satu-satunya lagu balad akustik dari Green Day. Petikan gitar yang diiringi suara violin yang begitu harmonis membuat lagu ini mencapai posisi jawara di US Billboard pada akhir 90-an.

Lagu lawas ini adalah singel kedua dari album kelima Green Day, Nimrod. Terdapat pesan yang bijak dalam lagu ini agar kita tidak menyia-nyiakan waktu, karena kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan nanti. 

Walau sebenarnya, lagu ini ditujukan untuk pacarnya yang pindah ke Ekuador setelah kelulusan sekolah. Bagaimanapun juga, tetap gunakan waktumu dengan bijak ya!

Lagu ini berisi kritik Billie Joe Armstrong tentang komersialisme dan bagaimana orang menginginkan hal-hal materialistik sepanjang waktu (Macy's adalah sebuah department store besar yang mensponsori parade hari Thanksgiving di AS). 

Lagu ini menjelaskan bahwa Billie menginginkan sesuatu, tetapi bukan hal material, yang ia inginkan hanyalah memiliki harapan dalam hidupnya. Menurut Billie, lagu Ini semacam kebohongan dan tipuan bahwa dia telah tumbuh dan bagaimana dia harus menemukan jalan Anda sendiri.

Dari judulnya, sepintas kita berpikir bahwa lagu ini akan mengusung tema tentang liburan musim panas yang indah. 

Padahal, lirik dalam lagu ini berisi tentang kritikan keras dari personil Green Day terhadap para pemimpin negara mereka, dan mengajak kita untuk tidak menyetujui perang karena perang bukanlah suatu hal yang benar dalam menyelesaikan masalah. 

Hal ini terlihat dari liriknya, "trials by fire setting fire, is not a way that's meant for me." Di lagu ini, kita akan banyak mendengar hentakan keras drum-nya Tre Cool. 

Di televisi Indonesia, lagu ini malah sering jadi soundtrack buat acara-acara liburan dan menjadi lagu yang friendly di telinga masyarakat kita.

Lagu ini ditulis Billie Joe Armstrong saat berada jauh dari pacarnya, Adrienne Nesser. Billie Joe bertemu dengan Adrienne pada tahun 1990 ketika Green Day tampil di Minnesota, di mana dia tinggal. Dirinya baru 18 tahun, dan sulit mempertahankan hubungan jarak jauh, terutama dengan jadwal turnya. 

Dalam lagu ini, dia menegaskan pengabdian untuknya, meyakinkannya bahwa ketika dia bisa melihatnya (ketika dia "datang") dan membuat segalanya menjadi lebih baik. 

Lagu ini dibuat oleh Billie sebagai bentuk kebebasan setelah pergi dari rumahnya dan tinggal bersama Mike Dirnt saat remaja. Lagu ini memang memiliki nuansa yang menyenangkan, bahkan menurut Tre Cool lagu ini seperti semua hal memang terasa menyebalkan tetapi kita masih bersenang-senang pula. 

Berada di album Dookie, tentu saja lagu ini menjadi salah satu trek favorit bersama dengan Basket Case dan When I Come Around.

American Idiot mewakili lagu-lagu kritis Green Day lainnya. Lagu berirama keras dan bertempo cepat ini memang sempat jadi kontrovensi, karena liriknya yang berisi protes dan kritikan keras terhadap kondisi sosial Amerika Serikat yang dikendalikan oleh media massa. 

Meskipun begitu, lagu ini tetap menjadi favorit semua orang dari berbagai belahan dunia. Terbukti, lagu ini masih bisa muncul berhari-hari di tangga lagu berbagai negara di belahan dunia, dan mendapatkan banyak penghargaan.

Last but not least, lagu yang diambil dari album Warning ini bercerita tentang rasa opsimisme. Waiting sangat cocok bagi kamu yang sedang berputus asa, dan dengan mendengarnya semangat kamu bangkit lagi lho! 

Waiting adalah salah satu lagu yang fresh dari Green Day tentang seseorang yang menginginkan hal baru dan berbeda dalam hidupnya. Ia menginginkan hidup yang lebih baik lagi di masa depan walaupun banyak rintangan dan resiko yang akan dihadapi nanti.

Itulah tadi 10 lagu terbaik Green Day untuk bernostalgia. Buat anak 90an, mana lagu favoritmu?