Bagi kamu yang gemar baca, kamu pasti sudah akrab dengan para penulis Indonesia yang sudah melahirkan beberapa karya terkenal. Bahkan beberapa karya tulisan tersebut berhasil menarik hati para sutradara untuk mengadaptasikannya menjadi sebuah film.
Tahun 2000an, ada beberapa penulis Tanah Air yang laris banget di pasaran. Saking terkenalnya, karya mereka termasuk yang paling sering nih temani masa remajamu. Simak daftarnya di bawah ini!
Penulis sekaligus komedian, sutradara, dan aktor ini menghasilkan buku dengan judul yang terbilang unik. Semua bukunya ditulis dengan menggunakan nama hewan.
Mulai dari buku pertamanya yang berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa, Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, Koala Kumal, Ubur-Ubur Lembur.
Penggemar pembaca Radit yang umumnya adalah kalangan remaja, pasti tak pernah bosan membaca buku-bukunya yang kocak dan ringan ini.
Jalan-jalan ke Pulau Belitung, pasti ingat dengan film Laskar Pelangi. Film yang diangkat dari judul novel yang sama ini ditulis oleh Andrea Hirata.
Tetralogi Laskar Pelangi ini jadi favorit para pembaca tahun 2000-an. Bukunya pun sangat populer dikalangan remaja. Belitung menjadi lokasi latar belakang novel ini ditulis.
Siapa yang tak kenal Fahri? Karakter utama Fahri yang ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy ini sukses memikat hati para wanita setelah novelnya, Ayat Ayat Cinta, dan sukses diangkat ke layar lebar.
Para penonton yang sebelumnya belum pernah membaca novelnya pun ikut penasaran dan membeli novel yang masuk ke dalam kategori Best Seller. Novel-novel bernuansa islami lain yang ditulisnya pun juga tak kalah seru dan bermutu untuk dibaca.
Sekilas kamu akan mengira Tere Liye adalah seorang wanita. Faktanya, ia adalah penulis pria. Novel-novel yang dilahirkannya pun tak kalah inspiratif dan mengandung pesan yang sangat berarti dan mengena pada hati pembacanya. Hampir semua tulisannya sukses di pasaran.
Salah satu karyanya yang berlatar belakang dari peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2005 silam pun meledak di pasaran. Kisah Delisa yang selamat dari peristiwa tersebut menyeret para pembacanya terbawa suasana. Novel Hafalan Shalat Delisa pun berhasil diadaptasi ke dalam film layar lebar dan membuat haru para penonton.
Trilogi Lima Menara yang ditulis berdasarkan pengalamannya sebagai seorang anak pesantren pun tak kalah seru dan menarik untuk dibaca. Dari karyanya ini, para pembaca diajak untuk merasakan dan mengetahui hal-hal seru apa yang dialami anak pesantren.
Mereka tak melulu soal hafalan ayat-ayat suci atau belajar keras. Para pembaca juga dibawa pada keseruan lain yang mereka alami selama mondok. Apalagi, buku ini juga sudah difilmkan dan dapat ditonton bersama keluarga.
Kehadiran penulis tahun 2000-an tersebut pun semakin menambah keragaman karya Sastra Indonesia. Karya-karya mereka mewarnai dan menjadi inspirasi para pembacanya.
Tetap terus semangat membaca, ya. Dari semua penulis pria di atas, siapa nih yang paling kamu suka karyanya?