6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh Kenangan

Ada yang masih percaya?

Hujan yang masih terus mengguyur beberapa daerah sejak malam pergantian tahun baru kemarin membuat warganet beramai-ramai memosting status ‘dingin’-nya. Meski di beberapa daerah hujan bisa saja membawa bencana, namun pada dasarnya hujan merupakan berkah tak terhingga yang diberikan Tuhan kepada hambanya yang pandai bersyukur.

Di masa kecil terutama saat musim hujan tiba, orang tua zaman dulu biasanya kerap memberikan wejangan-wejangan dan pernyataan ‘unik’ yang bisa dianggap sebagai mitos. Apa saja ya mitos-mitos tentang hujan yang sempat kamu dengarkan di masa kecil dulu?

1. Jangan hujan-hujanan di awal musim penghujan

6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh KenanganPixabay.com/Free-Photos

‘Hujan pertama’ merupakan sebutan umum yang diucapkan oleh orangtua kepada anak-anaknya yang ingin keluar rumah. Hujan pertama merupakan hujan di awal musim penghujan yang mitosnya bisa membuat anak sakit jika terkena airnya. Tak heran, di awal musim penghujan, anak-anak zaman old sama sekali tidak ada yang berani keluar rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.

2. Anak-anak dibiarkan hujan-hujanan biar gak gampang sakit

6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh KenanganPixabay.com/sasint

Ada beberapa anak yang dilarang orangtua-nya hujan-hujanan, namun tak sedikit juga yang memperbolehkan mereka bermain diluar rumah ketika hujan tiba. Ada beberapa anggapan dan mitos yang menyebutkan bahwa anak-anak yang sering hujan-hujanan bisa membuat sang anak tidak mudah dihinggapi penyakit. Benar atau tidaknya mitos tersebut, semua tergantung pada seberapa besar sistem imunitas dalam tubuh anak yang bersangkutan.

3. Ada hujan tapi matahari bersinar terang menandakan ada pertanda buruk

6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh KenanganPixabay.com/Ramdlon

Ada saat ketika matahari sedang bersinar terang namun tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya. Sering disebut dengan istilah ‘hujan panas’, hal ini biasa disebut sebagai pertanda buruk oleh orangtua zaman old. Tak melulu sebagai pertanda ada orang yang akan meninggal, ‘hujan panas’ juga biasanya dikaitkan dengan akan terjadinya bencana alam.

Baca Juga: 8 Mitos Jadul ‘Makanan’ Ini Bikin Was-was Bocah Dulu, Pernah Ngalamin?

4. Gantung cabai dan garam biar gak hujan saat ada perayaan besar

6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh KenanganPixabay.com/jill111

Saat sedang merayakan acara besar seperti pernikahan atau sunatan, si pemilik hajat biasanya akan menggantung cabai dan garam di atas genteng agar hujan bisa ‘ditunda’ datangnya. Meski tak selalu benar, orang-orang zaman old sangat percaya mitos tersebut dan banyak dipakai sebagai jalan terakhir saat pawang hujan sudah tak bisa dipercaya lagi.

5. Mendung pertanda hujankah?

6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh KenanganPixabay.com/Skitterphoto

Dulu, turunnya hujan memang biasanya diawali dan ditandai dengan datangnya mendung. Awan yang hitam dan suasana yang agak gelap menjadi pertanda awal akan turun hujan lebat. Tapi sekarang anggapan tersebut mulai berubah seiring dengan munculnya istilah yang menyebutkan bahwa: “mendung tak berarti hujan”.

6. Pelangi setelah hujan menandakan bidadari sedang lewat

6 Mitos Masa Kecil Tentang Hujan Ini Bikin Kamu ‘Basah’ Oleh KenanganPixabay.com/Pexels

Saat hujan deras sudah berhenti sempurna, biasanya akan muncul pelangi di atas langit dengan tujuh warnanya yang cantik dan indah. Orangtua zaman dulu selalu berucap kepada anak-anaknya bahwa pelangi merupakan jalan bagi bidadari yang sedang singgah ke bumi. Pelangi dianggap sebagai sebuah keajaiban dan keberuntungan bagi orang-orang zaman old.

Musim hujan tiba, tetap jaga kesehatan. Jadi, mitos apa nih yang paling mendekati kebenaran menurut kamu?

Baca Juga: 8 Mitos Unik Korea Selatan, Ada yang Gak Boleh Makan Mi Saat Ujian

Iip Afifullah Photo Verified Writer Iip Afifullah

Someone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya