Kerap Berduet, Ini Dia 6 Lagu Lawas Broery Marantika dan Dewi Yull

29 Nov 2018, 14:50 WIB

afrid-fransisco.id

Generasi 90an, siapa di antara kalian yang tidak kenal dengan pasangan duet Broery Marantika dan Dewi Yull? Keduanya merupakan penyanyi senior yang kerap dipasangkan untuk menyanyikan beberapa tembang lagu. Lagu-lagu mereka pun selalu menjadi hits di beberapa radio tanah air era 90an.

Broery Marantika atau dikenal juga dengan Broery Pesulima merupakan penyanyi bersuara emas kelahiran Ambon, 25 Juni 1948 yang telah meniti karir dalam bidang tarik suara dan akting sejak awal tahun 70an. Sedangkan Dewi Yull yang 13 tahun lebih muda dari Broery baru memulai karir di dunia entertainment pada tahun 1977 ketika memenangkan lomba menyanyi tingkat nasional mewakili Jawa Barat.

Dalam perjalanan kariernya, Broery pernah berduet dengan beberapa penyanyi legendaris, seperti Vina Panduwinata, Christine Hakim, dan Emilia Contessa. Namun pada tahun 90an, ia kerap dipasangkan dengan Dewi Yull. Chemistry yang bagus dengan karakter suara yang berpadu dengan sangat apik tak ayal menjadikan keduanya pantas disebut sebagai pasangan duet terbaik pada masa itu.

Meski Broery Marantika telah meninggal pada tahun 2000, lagu-lagu yang kerap ia nyanyikan bersama Dewi Yull masih tetap abadi sampai saat ini. Masih ingat lagu-lagu mereka? Yuk kita putar ulang sembari bernostalgia.

1.Jangan Ada Dusta di Antara Kita

Jangan Ada Dusta di Antara Kita merupakan lagu andalan yang juga menjadi tajuk album Broery Marantika dan Dewi Yull. Album ini dirilis pada tahun 1992 dan menjadi fenomenal serta dianggap sebagai lagu abadi hingga saat ini.

Pada tahun 2009 grup band Angkasa menyanyikan ulang lagu ini dan dijadikan single dalam versi tunggal (tidak ada pasangan duet lawan jenis). FYI, model video klipnya Laudya Cynthia Bella ketika masih remaja lho!

Dan pada tahun 2011, Diva Pop Rossa juga turut menyanyikan ulang lagu ini sebagai ungkapan rasa hormatnya kepada mendiang Broery. Lagu tersebut menjadi bagian dari album The Best of Rossa. Uniknya, ia menggabungkan suaranya dan mendiang Broery dengan cara menyanyikan lirik bagian Dewi Yull.

2.Permata Hatiku

Pertama kali mendengar lirik lagu Permata Hatiku, dijamin kalian langsung jatuh cinta. Betapa tidak, lagu ciptaan A. Riyanto ini terdengar sangat manis dan lembut karena menggambarkan kecintaan seseorang terhadap kekasihnya.

Sebelum berduet dengan Dewi Yull, Broery pernah menyanyikan lagu ini sendiri dan juga duet dengan Christine Hakim. Namun, versi yang ia nyanyikan dengan Dewi Yull lebih dikenang hingga sekarang.

3.Rindu yang Terlarang

Lagu Rindu yang Terlarang juga merupakan salah satu lagu abadi yang pernah dinyanyikan Broery Marantika dan Dewi Yull. Lagu ciptaan Harry Tasman ini dirilis pada tahun 1998. Liriknya begitu menyayat hati karena menceritakan tentang dua orang yang saling mencintai tetapi tidak bisa bersatu lagi.

Pada tahun 2009, band Mahkota menyanyikan ulang lagu ini dalam versi tunggal alias tidak ada pasangan duet lawan jenis.

4.Segalaku Untukmu

Lagu romantis Broery Marantika dan Dewi Yull selanjutnya adalah Segalaku Untukmu. Liriknya berisi tentang cara seseorang dalam meyakinkan kekasihnya bahwa segala hal yang ia lakukan hanya untuk sang kekasih.

5.Kharisma Cinta

Kharisma Cinta yang pernah dinyanyikan Broery dan Dewi Yull ini memiliki lirik dan irama yang unik serta enak untuk dinikmati berbagai generasi. Pada tahun 2012 Rio Febrian menyanyikan ulang lagu ini dan berduet dengan penyanyi jebolan ajang Mamamia Show, Margareth Siagian.

6.Kemesraan

Jika pernah ikut acara reuni orang tua kalian dengan kawan-kawan masa remajanya, pasti tidak asing dengan lagu satu ini. Ya, Kemesraan adalah lagu sejuta umat yang kerap dinyanyikan ketika acara pernikahan, kumpul-kumpul atau reuni.

Franky Sahilatua adalah orang di balik lagu balad ini. Selain sebagai komposer, ia juga merupakan penyanyi pertama yang mempopulerkannya pada tahun 1980. Kemudian Iwan Fals merilis ulang pada tahun 1989 dan Broery Marantika pun menggandeng Dewi Yull untuk menyanyikan lagu ini. Versi terakhir menjadi paling populer, khususnya di kalangan generasi 80an dan 90an.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.