Nostalgia Zaman Sekolah, 5 Istilah Jadul Ini Bikin Generasi 90an Merasa Tua

Istilah EBTANAS yang merupakan singkatan dari Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional ini dipakai pada tahun 1980-2000. Saat itu, penilaian ujian akhir cukup panjang. Pihak sekolah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk EBTANAS yang mengujikan beberapa matapelajaran pokok. Mereka juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk EBTA yang mengujikan matapelajaran sisanya. Kemudian hasilnya masih dikombinasikan lagi dengan nilai ujian harian pada rapor. Murid dinyatakan lulus jika nilai rata-rata dari keseluruhan ujian tersebut minimal enam.

Sesuai namanya, Catur Wulan atau CAWU ini menjadi masa empat bulan sekali untuk mengevaluasi belajar murid. Jadi, dalam setahun para murid mengikuti ujian tiga kali. Sistem CAWU dipakai terakhir kali sekitar tahun 2002/2003, 15 tahun yang lalu.

Nah, kalau yang ini istilah untuk matapelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian. Sekarang lebih simpel dikenal dengan nama Kesenian. Dulu, di pelajaran KERTAKES, murid-murid biasa membuat prakarya, berlatih musik dan menyanyikan lagu daerah atau lagu nasional, sampai belajar seni lukis. Istilah ini terakhir kali dipakai sekitar tahun 2005/2006, 12 tahun yang lalu.

Sebelum Google menginvasi dunia, buku RPUL menjadi pegangan wajib setiap murid. Bisa dibilang, RPUL adalah mesin pencarian manual. Isinya berupa berbagai data, fakta, dan informasi tentang pengetahuan umum baik dalam maupun luar negeri. Di sana akan kamu temukan info-info seperti ibu kota provinsi di Indonesia sampai ibu kota negara-negara dunia, serta masih banyak lagi.

Setara dengan RPUL, RPAL juga menjadi buku pegangan wajib para pelajar pada masanya. Generasi 90an membuka buku ini untuk mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan pengetahuan alam. Sebut saja siklus hujan, proses metamorfologi hewan, dan segudang pengetahuan alam lainnya.

Nah, buat kamu yang pernah akrab dengan lima istilah ini, bisa dipastikan memang sudah tidak muda lagi. Tapi kamu makin dewasa, kan?