7 Alasan Slank Jadi Legenda Rock yang Terlalu Manis untuk Dilupakan

Sebagai band rock, tentu sebagian besar lagu-lagu Slank dinominasi musik keras dan tempo cepat. Namun jangan salah, diajak menyajikan balad pun mereka bisa. Lagu-lagu slow seperti "Ku Tak Bisa" dan "Virus" pun tetap enak dinikmati, tanpa menghilangkan jati diri Slank sendiri.

Banyak orang yang menganggap musik rock dengan aliran keras yang hanya mempromosikan gaya hidup liar dan bebas. Padahal tidak begitu kenyataannya, contohnya Slank yang selalu punya makna mendalam pada setiap karya mereka. Aneka pesan moral, ajakan bagi generasi muda, sampai kritik terhadap pemerintah terselip dalam lagu-lagu karya Kaka dan kawan-kawan.

Kamu bakal tersentuh dengan semangat setia kawan dari band kebanggaan Indonesia yang satu ini. Sejak 2015, Abdee salah satu gitaris Slank harus vakum karena kondisi kesehatannya yang tak memungkinkan. Pria 49 tahun itu harus menjalani operasi cangkok ginjal dan terpaksa berhenti sejenak dari hingar bingar dunia musik.

Namun, sepanjang hampir dua tahun itu Slank tetap manggung sambil menyiapkan gitar listrik Abdee di atas panggung bersama mereka. Seolah menantikan kembalinya sang gitaris dan selalu yakin bahwa Abdee akan kembali. Sejak Juli 2017, Abdee mulai sesekali kembali tampil lengkap bersama anggota Slank yang lain. Yuk kita doakan Abdee juga bisa turut serta beraksi di panggung IDN Soundscape 2017 pada 28 Oktober di Eco Park Ancol besok.

Setiap harinya dunia hiburan selalu berevolusi. Bakat-bakat baru selalu muncul dan selera masyarakat tak pernah stagnan. Apalagi dengan semakin luasnya globalisasi. Meski begitu, Slank tak pernah takut atau hanyut dalam gelombang perubahan. Mereka tetap punya posisi istimewa di dunia musik tanah air, seperti jargonnya "Slank Nggak Ada Matinya."

Bahkan meskipun kamu belum lahir atau masih kecil banget saat beberapa hits Slank dirilis, kamu pasti tahu deh lagu-lagu legendaris itu hingga saat ini. Habis fenomenal dan gak ada duanya sih!

Slank juga gak stagnan, mereka selalu berkembang mengikuti perkembangan generasi dan zaman. Bukan berarti Slank kehilangan jati diri, tetapi mereka tahu cara beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan generasi sekarang. Melalui musik dan kegiatan sosial keberadaan Slank selalu memberi sumbangsih bagi bangsa Indonesia.

Yang pasti penampilan Slank di panggung tak usah ditanya lagi. Meski sudah tak lagi muda Bimbim dan kawan-kawan selalu siap memukau siapa saja yang hadir ke pertunjukan mereka. Mau kamu Slanker atau pun penonton biasa, dijamin bakal hanyut dalam penampilan keren mereka. Buktikan sendiri deh di IDN Soundscape 2017 pada 28 Oktober di Eco Park Ancol.

Nah itulah tadi 7 alasan Slank jadi legenda rock yang terlalu manis untuk dilupakan. Gak hanya musik keren, Slank juga menularkan gaya hidup positif dan pikiran kritis kepada para penggemarnya. Pengaruh mereka begitu besar bahkan hingga saat ini. Kalau kamu ingin nostalgia bersama Slank dengan cuma-cuma ikutin deh giveaway dari IDN Times di Facebook atau Instagram ini. Good luck!