Akhir pekan telah tiba! Kamu yang dulunya selalu menunggu di depan televisi setiap hari Sabtu dan Minggu pasti punya acara favorit. Entah itu serial tv atau kartun, kamu pasti akan setia menunggu episode-episode berikutnya.
Nah, selain kedua hal itu ingatkan kamu pada sejumlah kuis yang hadir untuk mengisi sela-sela waktumu sebelum kartun atau serial tv? Ya! Kamu pasti ingat! Maka, IDNtimes punya 12 kuis yang para anak 90-an pasti suka!
Kuis yang mulai mengudara dari tahun 2000 sampai 2005 ini menampilkan dua grup yang beradu kemampuan dalam komunikasi dan pengetahuan tentang kata-kata. Pembawa acaranya adalah Isam Surentu sejak awal ditayangkan. Namun, berganti menjadi Indra Bekti di 2005.
"Berpacu dalam melodi!" nama acara dengan nada khas saat diucapkan menjadi salah satu alasan acara ini diingat. Mulai ditayangkan sejak 1988, acara satu ini beberapa kali pindah stasiun televisi lho! Koes Hendratmo bisa dikatakan sebagai ikon Berpacu Dalam Melodi selama ditayangkan dari 1988-1998, lalu 2000-2005, serta 2013 dan 2014. Kuis yang memiliki empat peserta ini menguji pengetahuan mereka terkait lagu-lagu dalam negeri. Pada 2015, salah satu televisi nasional yang baru pun "meregenerasi" acara ini, mulai dari host-nya yang baru.
Berpacu Dalam Melodi tahun 2015
Merupakan kuis adaptasi dari serial kuis Amerika, Family Feud, Famili 100 juga merupakan acara yang favorit untuk para anak 90-an. Mulai ditayangkan pada 1996, Sonny Tulung menjadi host ternama yang melejitkan acara ini. Dua keluarga bersaing memperebutkan hadiah dengan menjawab pertanyaan dari sang pembawa acara. Berdasarkan survei terhadap 100 orang di luar peserta, jawaban terbaik akan mendapat poin terbesar. Acara ini juga sempat mempertemukan keluarga para artis dalam negeri lho!
Serupa dengan Famili 100, Tak-Tik Boom juga merupakan kuis adaptasi dari acara Amerika, Tic-Tac-Dough. Dalam acara ini dua kontestan berada . Tak-Tik Boom! mulai ditayangkan pada 1992. Dede Yusuf menjadi host perdana dalam enam tahun musim pertama kuis ini.
Acara ini diperkenalkan pada 1995. Bertahan lima tahun, kuis ini sempat menjadi favorit kita tentunya. Dua pasangan peserta saling beradu cepat-cepatan dalam menebak kata yang akan ditanyakan pasangan masing-masing. Babak berikutnya, peserta harus menebang kalimat dalam waktu 70 detik.
Salah satu babak...
Kuis ini diisi oleh tiga peserta yang bersaing menebak gambar, lagu, tokoh, suara misteri, sampai film dan program televisi. Mulai ditayangkan sejak 1993, acara ini berhenti ditayangkan enam tahun kemudian. Namun, pada pertengahan 2010, acara ini sempat ditayangkan lagi, meskipun tak mendapat rating yang baik.
Dipandu oleh Nico Siahaan, acara kuis ini pertama kali mengudara pada 1995. Namun, hanya bertahan enam tahun, setelah sempat berganti host, menjadi Taufik Savalas pada 2001. Dua kelompok yang masing-masing berisi tiga kontestan beradu pengetahuan tentang sebutan-sebutan dalam bahasa Indonesia. Tim manapun yang pertama kali mencapai 100 poin adalah pemenangnya.
Pertama kali ditayangkan pada 2002, kuis ini menyedot perhatian publik dengan ciri khasnya. Enam peserta saling adu kecepatan dalam menebak bibir untuk menyambungkan pesan berantai. Setiap peserta masuk dalam tabung dan dipasangkan headphone. Sebelumnya, para peserta akan saling tebak kata dengan helm yang bertuliskan sebuah kata.
Babak 1
Babak 2
Hayo ngaku! Pasti kamu pernah mengidam-idamkan boneka satu ini bukan? Ya! Maskot dari kuis Galileo Galilei ini memang jadi incaran para anak-anak 90-an yang menontonnya. Acara yang dipandu Ronni Waluya dan Susan Bachtiar ini mulai ditayangkan pada 1999. Kuis ini menguji pengetahuan para kontestannya dalam bidang sains.
Kuis ini punya empat babak, setiap babak peserta yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapatkan maskot burung hantu yang memakai toga itu. Sudah ingat?
Kuis yang menguji seberapa luas pengetahuan sang peserta ini adalah salah satu kuis berhadiah besar yang pernah tayang di Indonesia. Dengan 15 soal pilihan ganda dan tiga bantuan (phone a friend, ask the audience, dan 50:50). Pertama kali tayang di Britania Raya (Inggris), Who Wants to Be A Millionaire akhirnya hadir di Indonesia pada pertengahan 2001. Tantowi Yahya pun terpilih menjadi host acara yang bertahan lima tahun itu. Pada tahun 2006 dan 2010, sempat dibuat acara remake dengan konsep serupa. Meski begitu, acara baru itu tidak menyedot banyak perhatian.
Sesi "kursi panas"
Adaptasi dari kuis Let's Make A Deal, sebuah acara televisi di Amerika, Super Deal 2 Miliar pertama kali ditayangkan 2006. Sempat terhenti pada 2008 sampai 2009, acara ini kembali ditayangkan pada 2010 dan 2011. Kemudian, dua tahun silam, salah satu televisi nasional kembali menayangkan acara ini dengan nama Super Deal. Kuis ini berpusat pada hadiah utama uang tunai 2 miliar rupiah, tapi peserta dipilih dari puluhan penonton yang memadati ruangan. Peserta yang beruntung akan diberikan kesempatan untuk memilih dan membuat deal dengan sang pembawa acara.
Super Deal 2 Milyar
Super Deal
Acara ini merupakan acara dengan host yang paling lama bertahan. Ya, Jaja Miharja menjadi satu-satunya host Kuis Dangdut selama tayang di tv nasional Indonesia. Konsep menebak lagu khas Indonesia, Dangdut dibawa oleh acara ini. Pertama kali ditayangkan pada 1994, acara ini mengadu dua tim, yakni Dang dan Dut.
Namun, kuis ini kini berganti nama dengan kuis "Apaan Tuh?!", yang merupakan kalimat khas Jaja Miharja sambil menutup salah satu matanya.
Bagaimana? Bernostalgia bukan? Kamu pasti rindu dengan kuis-kuis menarik yang sudah tak lagi terlihat saat ini.