5 Foto Termahal di Dunia sebelum NFT Merajalela

Sejak berusia muda Lik mulai menggeluti bidang fotografi panorama. Ia lahir di Australia namun sejak pertengahan tahun 80-an ia memutuskan untuk pindah ke Amerika dan menimba pengalaman di sana. Salah satu proyek fenomenal yang telah ia kerjakan bertajuk “Spirit of America”.

Dilansir dari lik.com, karya Phantom diambil di Amerika Serikat tepatnya di daerah Antelope Canyon Arizona. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah kesukaannya karena terpukau oleh gua bawah tanah yang terbentuk secara alami. hasil tangkapan itu mengusung tema black and white yang memberikan kesan lebih dramatis.

Gursky lahir dari keluarga yang juga aktif di dunia fotografi di mana keluarganya menjalankan bisnis studio foto komersil di Jerman. Semasa muda ia melanjutkan studi di bidang komunikasi visual dan memilih untuk menjadi seorang jurnalis foto, namun ia tidak berhasil bertahan pada bidang tersebut.

Gursky bermain di wilayah foto berwarna walaupun latar belakang koleganya bermain di wilayah hitam putih. Gursky aktif untuk mengeksplorasi budaya kontemporer dunia yang disajikan dengan foto-foto lanskap perkotaan.

Rhein merupakan karya seri yang berhasil terjual di salah satu balai lelang prestisius dalam dunia seni rupa yaitu, Christie’s. Karyanya juga telah dipamerakan di Museum of Modern Art (MoMA), Tate Modern, London and the Glenstone Collection, Potomac, dll.

“Saya membawa ide ini untuk sebuah gambar bersama saya selama satu setengah tahun dan berpikir apakah saya mungkin harus mengubah sudut pandang saya. Pada akhirnya saya memutuskan untuk mendigitalkan gambar dan menghilangkan elemen yang mengganggu” Dikutip dari Christie’s.

Karya ini menampilkan sosok perempuan muda berusia 10 tahun yang berdiri di tengah frame sambil merentangkan tangan dan memperlihatkan tubuhnya yang telanjang serta tatapan yang langsung tertuju pada orang yang melihat.

Foto ini menampilkan gagasan tentang apa yang saling bertentangan dan provokatif di dalam realitas di mana ekspresi dewasa dan sikap yang direpresentasikan tidak sesuai dengan tubuh perempuan yang belum matang dari seorang perempuan pra-remaja.

Nancy Spector, seorang kurator museum mengatakan bahwa,

“Spiritual America memberikan kita pandangan tentang kekuatan citra dalam masyarakat kita serta kebebasan yang kita miliki. Pada akhirnya, untuk memutuskan sendiri apa agenda mereka, asalkan kita melihat apa yang ada di bawah permukaan”. Dikutip dari Cristie’s.

Cindy Sherman dilahirkan pada tahun 1954 di pinggiran kota New York, kemudian ia melanjutkan studi seni rupa di University of New York, Buffalo. Cindy tidak tertarik untuk membuat karya-karya seni yang hebat sehingga membuat karyanya dilihat seperti barang dagang.

Melalui karya ini Cindy mendapat royalti sekitar Rp55 miliar yang diterjual di agen lelang Christie’s pada tahun 2011. Karya yang dikerjakannya merupakan sosok dirinya sendiri yang ditampilkan secara berbeda-beda alias palsu di mana ia menempatkan dirinya sebagai subjek yang ada di dalam foto.

“Saya mencoba membuat orang lain mengenali diri mereka melalui saya”, dikutip dari Icon-icon.

Dikenal melalui karya-karya kolase, Gilbert & George merupakan duo seniman kolaboratif yang berpengaruh di dunia. Melalui karya foto mereka kita dapat melihat tradisi Pop Art dan Conseptualism sangat melekat di setiap karyanya.

Karya mereka bertajuk To Her Majesty merupakan kritik mereka terhadap kebenaran agama dan politik yang seringkali mengecewakan. Mereka selalu menampilkan dirinya sebagai sebuah “patung hidup” dalam kondisi apapun.

Jadi inget deh, salah satu kutipan dari seorang pemikir fotografi, namanya Victor Burgin, katanya, foto itu pintu gerbang lho, dunia sebenarnya dan fakta apa yang ada di dalam foto itu ya konstruksi pemikiran kita juga sebagai manusia. Keren dan mahal kan karya-karya mereka, kebayang gak sih proses rumit yang mereka pikirkan saat membuat karya.