Berbekal Makanan Kedaluwarsa, Pria Ini Arungi Samudra Atlantik
Seorang aktivis Perancis, Baptiste Dubanchet mengarungi samudra Atlantik hanya dengan membawa bekal berupa makanan kedaluwarsa. Seluruh makanan kedaluwarsa yang dibawanya itu membawanya berkelana dari Paris ke New York dalam kurun waktu sepuluh bulan.
Dubanchet menempuh perjalanan dari Paris ke New York selama 10 bulan. Dan 91 hari ia habiskan di samudera Atlantik.
Aksi gila yang dilakukan Dubanchet ini bukan tanpa sebab. Ia ingin menumbuhkan kesadaran tentang limbah makanan. Dalam perjalanannya, ia memakan madu yang sudah berusia 50 tahun dan nasi yang dibuat pada tahun 2011.
Dikutip Daily Mail, pria 29 tahun ini ingin menunjukkan seberapa banyak makanan yang dibuang dengan sia-sia. Bukan hanya risiko dari mengonsumsi makanan yang kedaluwarsa, dia juga harus mempertaruhkan nyawanya karena melawan badai hebat dan juga bertemu paus saat mengarungi samudra.
Semua bekal yang dibawa adalah makanan kedaluwarsa.
Dubanchet meninggalkan Paris pada Januari dengan menggunakan sepeda menuju Spanyol dan Maroko. Setelah itu ia berlayar menyeberangi Atlantik dan kembali mengayuh sepedanya dari Miami ke New York. Dia menempuh jarak antara 40 mil di laut dalam sehari dan 40 sampai 75 mil per hari di darat. Dari 10 bulan perjalanan, selama 91 hari dia berada di lautan.
Sehari-hari Dubanchet selalu melakukan gerakan kurangi limbah makanan. Ia pun rutin melakukan sosialisasi dan diskusi dengan banayak orang.
Dubanchet mengaku misi ini adalah salah satu cara untuk mempromosikan mengurangi limbah makanan. Makanan segar kata dia, seharusnya dikeringkan. Bukan dibuang. Dan produk kering seharusnya tidak lagi dibuang.
Ini bukan kali pertama Dubanchet berkeliling hanya dengan berbekal makanan kedaluwarsa. April 2014, ia menjelajah 7 negara di Eropa hanya dengan memakan makanan yang dibuang.
