Jagat maya kembali diramaikan dengan viralnya sebuah video seru. Ber-setting dalam kejuaraan balap motor di alun-alun Bondowoso, rekaman aksi curang dan balas dendam di antara para peserta mencuri perhatian netizen.
Hingga saat ini video insiden kecurangan dan balas dendam oleh para pembalap Bondowoso ini sudah ditonton lebih dari 92 ribu kali!
Dalam video berdurasi 2 menit 34 detik tersebut tampak kejadian yang menarik sekaligus memprihatinkan. Pada detik ke 17, salah seorang pembalap dengan kostum jaket polantas menyabotase jalan peserta lain dengan cara menyenggol brutal.
Tak pelak, saingannya yang berjaket kuning terpelanting bersama motornya hingga menabrak pagar pembatas penonton. Bahkan terlihat ada beberapa penonton yang ikut terjatuh akibat insiden ini.
Selama beberapa detik, si korban yang disebut-sebut bernama Dimas tak tampak lagi di layar. Namun, sejurus kemudian ia kembali muncul dan menyebrangi lintasan menuju tumpukan karung pasir pembatas jalan.
Rupanya ia menyusun strategi untuk membalas dendam terhadap penyabotase yang disebut bernama Hasan. Caranya? Dengan melempar karung pasir ke arah lawan yang sedang berusaha menabraknya lagi.
Penonton pun berteriak kegirangan, seolah puas karena si pembalap curang dapat pelajaran. Apalagi saat dihampiri si penyabotase pun berlari menjauh. Hmm...
Kejadian ini dikabarkan terjadi dalam Kejuaraan Road Race Seri V Kejurda Jawa Timur. Artinya bukan perlombaan amatir dan ilegal yang boleh menghalalkan segala cara. Masih belum diketahui apa motif Hasan untuk menyabotase Dimas dengan cara demikian.
Langkah balas dendam yang dilakukan memang mungkin bikin puas para penonton dan korban sabotase. Namun, tetap tergolong gak sportif dan patut disayangkan. Sejumlah netizen pun mengutarakan pendapat mereka.
Lucu bos... saya nonton road race dari tahun 2002 jamannya hendriansyah hoki krisdianto, baru kali ini lihat hal bodoh kaya gini - komentar Imam Purbalingga.
---
Yang nyenggol ???? besok balap karung aja ya... - komentar Yadi Setiadi.
Waduh, bagaimana masa depan atlet Indonesia kalau masih tingkat provinsi saja sudah tak berjiwa kesatria seperti ini. Kalau menurut kamu sendiri gimana? Tulis komentarmu di bawah ya...