Bedah Fenomena Fangirling Capres: Ketika KPoper Seru-seruan di Pilpres

[WANSUS] Bedah fenomena fandom capres dari kacamata fans

Jakarta, IDN Times - Menuju pemilu yang akan jatuh pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, berbagai platform media sosial kian ramai dengan pembahasan isu-isu politik. Salah satunya di X (dulunya Twitter) yang acap jadi tempat diskusi soal calon presiden dan wakil presiden terbaik versi masing-masing netizen.

Di tengah pusaran topik politik tersebut, muncul tren baru yang membuat berbagai kalangan geger. Ada sekumpulan fans KPop yang memperlakukan sosok capres dan cawapres selayaknya idol. Mulai dari membuat akun fansite, menuliskan komentar khas, hingga mengadakan agenda khas pendukung artis Korea.

Nama 'Park Ah Nice' alias Anies Baswedan sendiri berhasil masuk dalam trending topic. Tak dimungkiri, fenomena ini jadi sesuatu yang unik dan viral. capres ini menarik banyak perhatian publik.

IDN Times pun berbincang dengan para fans KPop yang terjun langsung dalam tren ini, salah satunya admin akun X @aniesbubble. Simak bedah fenomena fangirling capres dari kacamata fans KPop dalam artikel di bawah ini.

1. Awal mula fenomena fangirling capres dan cawapres viral di media sosial. Park Ahn Nice jadi trending

Bedah Fenomena Fangirling Capres: Ketika KPoper Seru-seruan di Pilpresnama-nama paslon dan istilah yang merujuk pada kalangan KPop (twitter.com)

Di tengah hiruk pikuk tahun politik, fenomena fangirling capres dan cawapres ala idol KPop tiba-tiba muncul di pengujung tahun 2023. Hal ini diperkirakan bermula dari banyaknya komentar bahwa live TikTok Anies Baswedan pada 29 Desember 2023 menyerupai idol KPop. Tak lama kemudian, muncul akun X dengan username @aniesbubble yang didedikasikan untuk 'KPopify' konten tentang calon presiden nomor urut satu itu.

Sejatinya, 'Bubble' ini merujuk pada aplikasi berbayar Dear U Bubble yang memungkinkan idol dan penggemar berinteraksi langsung melalui chat. Tak semua fans berlangganan, sehingga fan-account dengan format menerjemahkan sekaligus menautkan foto atau video yang diunggah idol ke Bubble pun marak bermunculan. Akun seperti inilah yang dijadikan parodi untuk sosok Anies Baswedan.

Bak api yang menjalar di hutan kemarau, tren ini ternyata menyebar cepat dalam hitungan jam. Tanpa disangka semakin banyak pula fans KPop yang ikut serta di dalamnya. Buktinya, keyword "Park Ah Nice," plesetan nama "Pak Anies" dalam versi ejaan Korea, berhasil trending dan ramai diperbincangkan oleh netizen.

Contoh lainnya, netizen ikut mengubah nama Cak Imin menjadi Cha Im In. Mereka juga ikut mempelesetkan nama media Korea Selatan Dispatch yang hits di kalangan KPop sebagai Dislepatch, merujuk pada 'diselepet', salah satu jargon paslon ini.

Ada begitu banyak gerakan dan agenda yang para penggemar KPop ini lakukan menyusul tren fangirling caper. Misalnya, mereka juga berkreasi dalam mengedit foto Anies sedemikian rupa untuk dijadikan banner konser hingga photocard. Tak hanya sampai di situ, gagasan untuk mengirimkan food truck hingga membuat lightstick pun muncul! Hal-hal ini diketahui sudah sangat melekat dengan behaviour fandom industri musik Korea Selatan.

Tak bisa dipungkiri, pamor Anies dan Amin cukup terdongkrak di media sosial. Khususnya di kalangan fans dunia entertainment Korea Selatan.

2. Tudingan buzzer dan reaksi netizen terhadap parodi KPop pada capres

Bedah Fenomena Fangirling Capres: Ketika KPoper Seru-seruan di Pilpressalah satu postingan Anies Bubble (twitter.com/aniesbubble)

Di tahun politik ini, gerakan fans KPop yang mendadak bersinggungan dengan capres dan cawapres ini menuai banyak pro dan kontra. Tudingan bahwa gerakan ini merupakan sesuatu yang sudah direncanakan oleh buzzer paslon Anies dan Cak Imin tak bisa dihindarkan.

Salah satunya menimpa pemilik akun @aniesbubble yang akunnya sempat di-report masal. Padahal, kepada IDN Times, dirinya mengaku sama sekali tidak ada campur tangan timses paslon terkait dalam menjalankan akunnya. 

"Sepertinya sudah beberapa kali di-mention di Twitter bahwa KPopers/gen Z mayoritas tidak menginginkan adanya campur tangan timses. Hal ini lah yang membuat saya (sebagai akun yang memiliki audience) untuk lebih bijak lagi apabila ada yang mengajak kolaborasi," jelas pengurus akun @AniesBubble saat diwawancarai IDN Times pada Rabu (3/1/2024).

"Bagi yang masih mengira saya buzzer, ya saya biarkan saja lah, karena yang dilakukan dengan hati akan sampai ke hati," sambungnya.

Di sisi lain, tak lantas semua kalangan KPopers menyambut baik fenomena tersebut. Ada golongan yang ingin KPop di Indonesia berjalan sendiri tanpa beririsan dengan Pemilu 2024.

Walau begitu, ada pula penggemar KPop sekaligus netizen yang malah merasa terhibur dan ikut meramaikan tren ini. IDN Times pun mewawancara beberapa akun yang terpantau sangat aktif ikut dalam tren ini di X. Misalnya, @pinkkeulatte yang membuat cheering kit banner ala idol KPop dan mendapatkan reaksi positif di media sosial.

"Banyak orang awam yang tau dan notice editan aku ini, tapi untungnya semuanya gak ada yang gimana-gimana, happy semua tanggapannya dan aku juga happy hahaha. Banyak yang kasih apresiasi juga ke editan aku," ungkap pemilik akun @pinkkeulatte kepada IDN Times pada Selasa (2/1/2024).

Baca Juga: Mengintip Gaya Anies, Prabowo, Ganjar di Medsos, Siapa Paling Populer?

3. Bukan tujuan politik, ternyata seru-seruan jadi alasan terbesar fangirling capres

Bedah Fenomena Fangirling Capres: Ketika KPoper Seru-seruan di Pilpressalah satu merchandise banner Anies ala KPop (twitter.com/pinkkeulatte)

Ketika ditanya soal alasan membuat atau membagikan konten terkait Anies dengan nuansa KPop, pemilik akun @pinkeulatte dan @SariLinc_ kompak mengaku hanya ikut-ikutan tren saja. 

"Emang waktu aku buat editan itu posisinya lagi gabut aja, sekalian nunggu tahun baru, aku lihat ada akun yang edit pak Anies jadi merch-merch KPop, jadi aku ikutan aja. Terus aku posting, eh tau-tau rame," aku pemilik akun @pinkeulatte.

Bahkan, akun @SariLinc_ tidak mengedit apapun dan hanya membagikan ulang foto poster Anies yang dikemas seperti idol KPop. Pemilik akun tersebut pun tak menyangka dengan antusias netizen terkait cuitannya.

"Ikut trend aja sih, soalnya pas awal buka Twitter, lihat lagi rame banget. Kaget juga pas tiba-tiba hp banyak notif masuk pas buka ternyata twit aku udah rame banget," papar pemilik akun @SariLinc_ saat diwawancarai pada Selasa (2/1/2024).

Hal ini sedikit berbeda dengan pemilik akun @daedosoo yang juga ikut seru-seruan dalam tren fangirling capres. Dirinya mendadak harus mengorganisir pengiriman foodtruck untuk Anies di acara Desak Anies di Jakarta setelah meminta persetujuan dari timses paslon tersebut. Padahal, awal mulanya akun tersebut hanya iseng membahas foodtruck setelah melihat komentar netizen lain.

"Awalnya tuh aku ngeliat ada yang reply soal 'Gimana kalo kita kirim Anies foodtruck'," ungkap pemilik akun @daedosoo pada Senin (1/1/2024).

"Purely seru-seruan aja because I think it would be very funny kalau public figure beneran dikirimin kaya gitu. I was half joking when I asked the timnas but people’s reaction masif banget. Jadi I ended up organizing it," lanjutnya.

4. Tak semua pelaku tren fangirling capres adalah pendukung Anies. Fans KPop mengaku risih jika gerakan mereka benar-benar dipakai oleh timses untuk kampanye

Bedah Fenomena Fangirling Capres: Ketika KPoper Seru-seruan di Pilprescuitan akun terkait pengiriman foodtruck untuk Anies (twitter.com/daedosoo)

Seperti diketahui, perdebatan dan kecurigaan bahwa konten KPop soal capres merupakan kampanye terselubung tak bisa dilepaskan dari fenonema ini. Namun para narasumber yang telah diwawancarai IDN Times mendeklarasikan bahwa mereka adalah penggemar dunia hiburan Korea asli, bukan buzzer yang bermaksud untuk pura-pura menyusup di kalangan KPop agar bisa berkampanye. 

"Aku udah suka KPop dari 2017 dan bias aku emang Chen (member EXO). Kalau stalk Twitter aku dikit, tahun ini aku pergi ke Jepang cuma untuk nonton konser solo dia hehe," tegas akun @daedosoo.

Meskipun menggunakan paslon sebagai karakter utamanya, tidak semua akun yang melakukan fangirling capres merupakan pendukung Anies-Cak Imin. Pemilik akun @pinkeulatte, yang merupakan penggemar Korea sejak duduk di bangku SD, juga turut membeberkan alasannya tidak mengedit paslon lain. Kembali lagi, dirinya hanya mengikuti tren belaka.

"Karena yang lagi naik cuma Pak Anies aja untuk trend ini, aku gak ada kepikiran untuk buat capres yang lain. Bahkan pasangan Pak Anies, Cak Imin pun kurang dapet spotlight trend ini kan kak, jadi ya pure cuma ikutan trend Pak Anies as idol," jelas akun @pinkeulatte pada Selasa (2/1/2024).

Jawaban dua narasumber yang viral di X lewat konten editan Anies ala KPop ini seolah menegaskan bahwa mereka bukanlah akun buzzer baru menetas dan tindakan ini tak mencerminkan sikap politik mereka di Pemilu 2023. 

Di sisi lain, beberapa akun juga menunjukkan ketidaksetujuan mereka jika momentum fangirling capres ini akhirnya ditunggangi oleh timses. Menurut mereka, semua ini tidak akan lucu dan seru lagi jika akhirnya disusupi oleh kepentingan politik.

"lu kalo udah berhasil masuk ke hatinya kpopers, lu bakal dapat byk hal. karena kpopers itu totalitas. Dan mereka lakuin itu GRATIS. ((yg penting lu ga nyetir mereka, jangan pansos ke idol tertentu tapi buat mereka nge-idol-in lu)) semuanya ngalir aja secara organik" bunyi cuitan @baegrowth yang telah di-like lebih dari 17 ribu pengguna X.

5. Fenomena fangirling non-artis Korea Selatan dengan gaya ala KPop sudah sering terjadi

Bedah Fenomena Fangirling Capres: Ketika KPoper Seru-seruan di Pilpresfangirling terhadap Presiden Chile Gabriel Boric dan Nassar (twiiter.com/kpopersporborictwitter.com/qkejrhfifo)

Walau kini ramai tren fangirling capres di bursa pilpres Indonesia, nyatanya fenomena menyisipkan tren KPop ke non-idol Korea bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelum ini, penyanyi dangdut Nassar pernah merasakan perlakuan yang sama.

Tak hanya beken di kalangan penikmat dangdut, nama finalis KDI ini meroket karena banyaknya konten dirinya yang dikemas seolah-olah idol KPop. Asalannya pun sama, dipicu oleh rasa lucu dan seru-seruan di kalangan fans KPop.

Nassar diketahui pernah dibuatkan lightstick bernama Nastar Bong hingga fanart seperti idola KPop. Bahkan, fenomena ini melahirkan panggilan Nassar Oppa untuk pedangdut hits tersebut.

Di belahan dunia lainnya, fenomena fangirling ke calon pejabat negara ini ternyata pernah dilakukan saat pemilu Chile. Selama kampanye, akun penggemar Gabriel Boric membuat konten yang memiliki ciri khas seperti idola KPop hingga muncul akun media sosial @KPopersporBoric. Gabriel pun terpilih menjadi presiden di Chile pada 2022 lalu.

Fenomena fangirling capres ini kian ramai lewat kreativitas para netizen di media sosial. Tentu masih ada kontroversi dalam kejadian unik nan menarik terkait 'capres menjadi idol' yang baru pertama kali terjadi di Indonesia ini. Hanya tinggal menunggu waktu untuk paslon lain ikut dalam tren ini. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: 5 Momen Kocak Anies Baswedan Dapat Dukungan ala Idol KPop, Owl Ahjussi

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya