Fashion Hijab Ini Anti Mainstream Banget, Mau Coba?
Untuk mengikuti pasar dan perkembangan zaman, mode hijab masa kini semakin berkembang. Fashion pakaian muslim tak lagi sederhana dan monoton seperti di masa lalu. Aneka inovasi dari berbagai desainer muncul untuk memperkaya pilihan para muslimah dalam memilih hijab mereka. Sekarang pakaian muslim bahkan punya berbagai sub-genre berbeda, gak kalah update dengan fashion pakaian biasa.
Sebenarnya perkembangan ini gak selalu berjalan mulus tanpa kerikil. Masih ada pro dan kontra soal gaya hijab seperti apa yang sesuai syariat agama dan seberapa jauh batasan sebuah inovasi pakaian muslimah itu. Tampil modis dengan hijab tentu menjadi impian banyak muslimah, tetapi sampai di mana sih sebenarnya batas kewajarannya?
Seorang desainer asal Malaysia menunjukkan "warna" baru fashion hijab dalam Asian Islamic Fashion Weeks 2017.
Ada yang berbeda dari koleksi rancangan Eja Shahril dalam event Asian Islamic Fashion Weeks 2017. Sejumlah desain yang diperagakan oleh model-modelnya terlihat unik, bahkan aneh.
Tak hanya desain pakaian dan hijabnya yang anti mainstream, make up para peragawati ini pun disesuaikan dengan tema pakaian yang bernuansa navy (biru gelap) melankolis. Menghasilkan nuansa yang misterius dan gelap.
Gaya desain Eja Shahril boleh dibilang anti mainstream, avant garde, bahkan ada yang menyebutnya ghotijab (ghotic hijab).
Beberapa busana muslim ini dilengkapi aksesoris yang tergolong artsy, bernilai seni tinggi namun harus pikir-pikir dulu kalau mau mengenakannya di luar catwalk. Misalnya seperti yang dikenakan model di atas. Ada yang menyebutnya seperti tudung saji atau kelambu.
Pameran koleksi baju muslim anti mainstream ini menuai reaksi beragam dan menjadi buah bibir di acara tersebut.
Beberapa netizen berkomentar kalau busana-busana tersebut lebih mirip tokoh anime atau hantu daripada fashion hijabers. Banyak juga masyarakat yang mempertanyakan mengapa gaya pakaian dan tata rias rancangan Eja terlihat cenderung mengerikan, berbeda dengan pakem pakaian muslim yang biasanya.
Kalau menurutmu modifikasi hijab yang seperti ini oke gak sih?
Bagaimana menurutmu soal karya-karya hijab di atas? Berminat untuk mencobanya juga gak? Seperti yang diungkapkannya kepada Astro Awani, sang desainer Eja Shahril merasa puas dengan hasil peragaan karyanya. Masih menurutnya, hijab itu tidak wajib yang wajib itu menutup aurat sehingga meskipun desainnya menyerupai tudung saji tidak masalah selama menutup aurat.
Kebebasan berkreasi merupakan hak setiap orang. Begitu pula dengan Eja Shahril, kali ini ia berniat mengekspresikan inspirasinya yang lain. Terlepas dari tanggapan masyarakat mengenai hasilnya, kita tetap harus menghargai usahanya untuk mengekspresikan diri dan kreatifitasnya.
