Ratusan Pelaku UMKM TikTok Banyak Curhat di #KamiUMKMdiTikTok

Buntut dari wacana pemisahan fitur e-commerce TikTok

Setelah tumbuh subur sebagai social commerce, berita tentang pemisahan social media dan e-commerce TikTok semakin mendapatkan sorotan dalam beberapa pekan belakangan.

Hal ini bermula dari beberapa pejabat seperti Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pemisahan social media dan e-commerce harus dilakukan karena dinilai bisa mematikan UMKM, memonopoli harga, dan menyuburkan praktik dagang barang ilegal.

Wacana ini pun justru mendapatkan respon berbeda dari UMKM. Alih-alih mendapat dukungan, wacana ini justru banyak ditentang oleh pelaku UMKM. Bahkan belakangan muncul tagar #KamiUMKMdiTikTok yang berisi curhatan para pelaku UMKM terhadap wacana tersebut.

1. Banyak public figure yang ikut menyuarakan

Ratusan Pelaku UMKM TikTok Banyak Curhat di #KamiUMKMdiTikTokErnest Prakasa menyuarakan wacana pemisahan social commerce TikTok (dok. Istimewa)

Wacana pemisahan social media dan e-commerce mendapatkan reaksi beragam. Bahkan deretan nama-nama public figure seperti dr. Richard Lee, Alice Norin, Arie Kriting, hingga Ernest Prakasa ikut menyuarakan opininya.

Hingga belakangan, ratusan pelaku UMKM di TikTok juga ikut menyuarakan aspirasi yang sama di kanal #KamiUMKMdiTikTok setelah mantan atlet renang Indonesia yang kini menekuni usaha, Richard Sam Bera angkat bersuara di Instagram tentang dukungannya untuk tidak memisahkan social commerce seperti TikTok.

Semuanya memiliki tone yang sama bahwa semestinya pemerintah tidak langsung menutup atau memisahkan TikTok Shop tetapi membuat peraturan yang lebih komprehensif dari hulu ke hilir untuk e-commerce secara keseluruhan dan barang impor yang masuk ke Indonesia.

2. Pemerintah semakin menunjukkan keseriusannya

Ratusan Pelaku UMKM TikTok Banyak Curhat di #KamiUMKMdiTikTokMenteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (dok. Kemenkop UKM)

Semakin menggema aspirasi pelaku UMKM terhadap wacana pemisahan social commerce TikTok bukan tanpa alasan. Hal ini juga disebabkan karena pemerintah semakin menunjukan keseriusannya dalam pembahasan regulasi terkait social media dan social commerce.

Pada Senin 25 September 2023, tersiar berita Presiden Joko Widodo menyatakan Permendag Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE), yang di dalamnya juga mengatur kegiatan social commerce, telah siap untuk diteken dan diterbitkan.

Di luar agenda pemerintah dalam mengurusi regulasi social commerce tersebut, para pelaku UMKM sendiri juga terus menyuarakan aspirasinya. Seperti pedagang di Pasar Tanah Abang yang curhat ke Menteri Zulkifli Hasan kalau dagangan mereka sepi karena adanya TikTok Shop. Namun, ada juga curhatan dari UMKM yang kini aktif berjualan di TikTok Shop.

3. Selain public figure, pelaku UMKM di TikTok juga ikut bersuara

Ratusan Pelaku UMKM TikTok Banyak Curhat di #KamiUMKMdiTikTokRichard Sam Bera memberikan aspirasi melalui media sosial pribadinya (dok. Istimewa)

Selain Richard Sam Bera dan beberapa public figure, reaksi pun datang langsung dari para pelaku UMKM lainnya.

Seperti akun UMKM produk kecantikan di TikTok @jestham.tios yang bercerita bahwa TikTok telah menyelamatkan usaha mereka. Meski tidak instan, TikTok mereka kini menghasilkan banyak pembeli dan pundi-pundi.

Selain membuat bisnis berkembang, lebih dari itu mereka bisa meningkatkan taraf hidup para pegawainya, menyekolahkan anak-anak mereka di tempat lebih layak dan bisa membuka peluang kerja yang lebih luas.

Cerita serupa pun datang dari pelaku UMKM penjual produk pembersih perabotan rumah @polkiindonesia yang merasa TikTok Shop sangat membantu meningkatkan bisnis mereka bahkan bisa meraih penghargaan nasional.

Selain kedua akun tadi, akun-akun seperti @mommykiddo, @dections, @istanahandukk, dan akun usaha lainnya ikut membagikan kisah berjualan mereka di TikTok Shop.

Dari cerita-cerita di atas, ternyata banyak pelaku UMKM yang justru merasa terbantu dengan berjualan di TikTok Shop dan jika pemerintah resmi melarang adanya social commerce, maka hal itu akan berdampak secara signifikan kepada para UMKM yang sudah berjuang dari nol di TikTok.

Melalui video-video tersebut juga, para UMKM berharap pemerintah dapat menciptakan regulasi yang adil bagi seluruh pelaku UMKM dan bukannya mematikan bisnis mereka yang sudah berkembang di ranah online. (WEB)

Baca Juga: Mention Jokowi, Richard Sam Bera Ikut Bersuara Pro Kontra Tiktok Shop

Topik:

  • Hafidh Fajar Ardianto

Berita Terkini Lainnya