Don't judge a book by it's cover adalah sebuah pepatah yang bagus untuk diikuti. Sayang, pada praktiknya masih banyak yang menilai orang lain hanya berdasarkan penampilannya saja.
Contohnya yang terjadi pada pengusaha dan sosial media influencer Ario Pratomo (@sheggario). Ia menuliskan pengalamannya yang kerap disepelekan karena penampilannya. Harusnya ngenes, tapi malah bikin ngakak!
Dalam cuitan lanjutan Ario mengaku hanya tersenyum dan berjalan masuk ke coffee shop tersebut. Rupanya ini bukan pengalaman pertama baginya.
Selain dua kasus di atas, Ario pun menceritakan sejumlah perisitwa serupa lainnya. Dari rangkaian cuitan itu tersirat bahwa ia kerap disepelekan karena berperawakan "kucel dan berkulit gelap". Duh, sedih deh kalau memang benar begitu.
Kayanya seru membayangkan reaksi sang penanya begitu tahu kamu adalah anak pemilik rumah yang ditumpanginya, Mas.
Ouch perih banget. Pengen rasanya bilang "Emang berapa sih? Lu jual gue beli~"
"Ya udah mbak, saya beli dua kodi. Satu botol untuk saya, sisanya untuk mbak jual lagi!"
Bahkan ada cerita dosen muda yang dilabrak mahasiswa atau disuruh ikut ospek karena dikira anak baru lho! Waduh.
Beberapa staff IDN Times juga pernah ngalamin kok. Gak sengaja pakai kaus atau baju berwarna senada dengan seragam penjaga toko dan restoran yang dikunjungi. Senyumin aja~
Sabar ya pak ya! Siapa tahu yang klimis juga diinterogasi demi keamanan bersama kali...
Tapi anak berbakti memang harus ridho menjadi "sopir" bagi orang tua sendiri. Ya gak, ya gak?
Terkadang bertampang kucel ada manfaatnya juga ya. Hmmm...
Masa perkara persaingan jasa angkut aja pakai main black campaign kaya politikus sih dek?!! Siapa yang ngajarin coba?!
Itu dia 13 cuitan kocak orang-orang yang disepelekan karena tampang mereka. Nyesek sih, tapi juga bikin ketawa guling-guling. Rasanya gemes juga bayangin reaksi orang-orang yang menyepelekan ketika tahu tentang diri mereka sebenarnya. Apakah kamu pernah mengalami hal serupa?