Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waduh, Kampus Ini Ganti Kompetisi Lempar Lembing Jadi Lempar Granat!

bbc.com

Taiyuan, IDN Times - Yang dilakukan kampus ini benar-benar aneh. Sebuah universitas di Tiongkok memutuskan untuk mengganti kontes lempar lembing pada pekan olahraga menjadi lempar granat. Duh, gak takut meledak? 

1. Langkah ini diambil karena kompetisi lempar lembing yang diadakan pihak kampus sepi peminat

edu.youth.cn

Diwartakan BBC dan Global Times, Universitas Utara Tiongkok di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi utara memutuskan untuk mengadakan kompetisi lempar granat 500 gram di lintasan pada Mei mendatang. Seorang guru, Li Jiangxi mengatakan pada surat kabar China Youth Daily kompetisi ini sengaja digelar karena cabang olahraga lempar lembing tidak diminati mahasiswanya.

Saat dibuka pendaftaran, kompetisi lempar lembing sepi peminat. Namun setelah pihak universitas memutuskan mengganti kompetisi lempar lembing dengan lempar granat, mahasiswa dengan segera mendaftarkan diri sebagai seagai peserta. Bahkan beberapa orang yang tidak memenuhi syarat dan tidak bisa mendaftar terlihat sangat kecewa. 

2. Begini nih aksi mahasiswa yang lagi latihan melempar granat

edu.youth.cn

Ide penggantian kompetisi lempar lembing ini berawal dari seorang mahasiswa, Wu Jianhang yang menyarankan pada pihak kampus agar diselenggarakan kegiatan baru. Dalam sarannya pada pihak kampus, Wu Jianhang mengatakan jika dirinya sangat suka melempar barang, namun tidak cocok dengan aktivitas lempar lembing. 

3. Granat yang akan digunakan ini dikenal sebagai sebutan granat tongkat yang digunakan pada Perang Dunia II

bbc.com

Pada kompetisi ini, mahasiswa nantinya akan melempar granat seberat replika proyektil tipe 23. Granat itu dikenal dengan sebutan Steilhandgranate yang digunakan pada Perang Dunia II atau lebih akrab dikenal dengan granat tongkat. Nah, granat tongkat ini kemungkinan diadaptasi oleh militer Tiongkok. 

Pihak universitas berharap acara tersebut bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang. Bukan sebagai sarana publikasi sekolah melainkan untuk memperingati sejarah sekolah.

Aduh, ada-ada aja ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us