3 Alasan Ending Drama Dynamite Kiss Dinilai Terlalu Klise, Overrated?

- Plot akhirnya terkesan berubah menjadi makjang, Gong Ji Hyeok mengalami kecelakaan dan amnesia.
- Subplot cerita antara Kim Seon U dan Yu Ha Yeong dibiarkan menggantung tanpa kejelasan.
- Endingnya terlalu manis sehingga dianggap tak realistis, Go Da Rim mendapat segalanya dengan mudah.
Drama Dynamite Kiss akhirnya menyelesaikan kisah cinta Gong Ji Hyeok (Jang ki Yong) dan Go Da Rim (Ahn Eun Jin) pada Kamis (25/12/2025). Namun sayang, sebagian penonton menilai kalau ending drama Dynamite Kiss dinilai terlalu klise.
Sesuai dengan genre-nya yang ringan, drama berjumlah 14 episode ini berakhir bahagia tanpa plot twist mengejutkan. Kira-kira, mengapa ending drama Dynamite Kiss dinilai terlalu klise? Berikut rangkuman penjelasannya di bawah ini.
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.
1. Plot akhirnya terkesan berubah menjadi makjang

Di penghujung episode terakhir Dynamite Kiss, Gong Ji Hyeok yang berhasil mengukuhkan posisi ibunya sebagai pimpinan perusahaan Natural BeBe diceritakan mengalami kecelakaan mobil. Ji Hyeok diketahui ditabrak oleh Yu Tae Young (Oh Jung Hwan), rival bisnisnya yang berstatus kakak Yu Ha Yeong (Woo Da Vi).
Plot akhirnya terkesan berubah menjadi makjang, sebab Gong Ji Hyeok didiagnosa kehilangan sebagian ingatannya hingga melupakan kebersamaannya dengan Go Da Rim.Apalagi, butuh waktu cukup lama bagi Gong Ji Hyeok untuk mengingat kembali Go Da Rim sebagai kekasihnya.
Karakter utama yang hilang ingatan seringkali muncul dalam formula drama Korea bergenre makjang atau sinetron Indonesia. Oleh sebab itu, amnesia yang dialami Gong Ji Hyeok sebelum kembali bersatu dengan Go Da Rim di ending Dynamite Kiss dinilai terlalu klise.
2. Subplot cerita dibiarkan menggantung tanpa kejelasan

Subplot cerita antara hubungan Kim Seon U (Kim Mu Jun) dan Yu Ha Yeong dibiarkan menggantung tanpa kejelasan. Potensi nasib akhir mereka berdua tak digali secara maksimal yang bikin penonton agak kecewa.
Padahal, kisah romansa antara Kim Seon U dan Yu Ha Yeon di sepanjang drama sebenarnya jauh lebih menarik daripada hubungan dari pasangan utama Go Da Rim dan Gong Ji Hyeok.
Walaupun butuh waktu lama untuk luluh, namun sepertinya akan jauh lebih menarik jika menampilkan sejumlah adegan yang memperlihatkan Seon U mengalami perkembangan perasaan terhadap Ha Yeong.
3. Endingnya terlalu manis sehingga dianggap tak realistis

Seperti negeri dongeng, dalam sekejap Go Da Rim mendapatkan kembali rumah peninggalan ayahnya setelah sempat dijual untuk membayar utang. Selain itu, status Go Da Rim langsung berubah menjadi CEO perusahaan Dream BeBe berkat investasi dari ibu Gong Ji Hyeok, Kim In Ae (Nam Gi Ae).
Alhasil, ending drama drama Dynamite Kiss dinilai terlalu manis sehingga dianggap tak realistis. Sebab, semua hal baik silih berganti mendatangi Go Da Rim tanpa jeda hingga bisnis rintisannya melesat tinggi.
Selain itu, Go Da Rim juga mendapat lamaran tak lama setelah ingatan Gong Ji Hyeok akhirnya kembali. Mereka berdua diceritakan sempat tinggal bersama sebelum memutuskan untuk menikah.
Beberapa tahun kemudian, Go Da Rim dan Gong Ji Hyeok berhasil membesarkan kedua anaknya yang mewarnai kehidupan rumah tangga mereka berdua.
Itulah tiga alasan mengapa ending Dynamite Kiss terlalu klise hingga dianggap overrated. Meski begitu, drama ini memiliki tempat spesial di hati penonton, setuju?
Apakah kamu termasuk yang kecewa atau justru merasa puas sama akhir cerita antara Go Da Rim dan Gong Ji Hyeok di ending Dynamite Kiss?



















