Review Ending Dynamite Kiss, Dua Episode Akhir yang Terlalu Klise

- Dynamite Kiss menjanjikan di awal, namun berakhir hambar
- Plot akhir yang klise dan makjang banget, membuat romansa terasa cringe
- Subplot antara Kim Seon U dan Yu Ha Yeong diabaikan, meninggalkan banyak kekosongan
Dynamite Kiss merampungkan 14 episodenya pada Kamis (25/12/2025). Drama rom-com ini memiliki akhir bahagia tanpa plot twist yang mencengangkan, sesuai dengan genre-nya yang ringan. Namun tak seperti dua episode perdananya yang begitu kuat dan memikat, dua episode finalnya justru terasa hambar.
Ending Dynamite Kiss membuat drama ini jadi kayak sinetron banget. Ini review dua episode terakhir Dynamite Kiss. Isinya bakal spoiler, maka lebih baik kamu menonton dulu baru membaca artikel ini, ya.
1. Kuat di awal, lemah di tengah hingga akhir

Dynamite Kiss begitu menjanjikan di minggu pertamanya. Plotnya yang padat, cepat, dan agak berbeda dari kisah romansa di genre rom-com drama Korea pada umumnya, menancapkan hook yang begitu solid hingga banyak orang menikmatinya. Chemistry Ahn Eun Jin dan Jang Ki Yong dalam dua episode itu pun meletup-letup, bikin salting yang menontonnya.
Namun sayangnya, cerita drama ini berjalan lambat dengan sejumlah konflik dan adegan yang malah merenggangkan chemistry tersebut. Berharap ada sesuatu yang berbeda di akhir, dua episode finalnya malah terasa makin aneh. Masalah adik Go Da Rim yang sebenarnya jadi motif awal semua konflik ceritanya terjadi, sampai drama selesai, tidak jelas akhirnya. Subplot Kim Seon U dan Yu Ha Yeong yang menarik, malah diabaikan. Apalagi hubungan utama Go Da Rim dan Gong Ji Hyeok yang awalnya seru dan spesial, jadi berakhir klise banget.
2. Plot akhir yang makin klise dan makjang banget

Dua episode terakhir Dynamite Kiss membuat drama ini yang tadinya meninggalkan kesan beda, berubah jadi makjang alias sinetron banget. Ada adegan ditabrak mobil sampai hilang ingatan yang sering dipakai di drama Korea maupun sinetron Indonesia.
Trope ini mungkin dibuat agar penonton bisa kembali merasakan letupan-letupan chemistry di episode awal. Perasaan canggung saat bertemu lagi setelah sekian lama, suasana romantis yang mewah nan elegan, serta ciuman tak disengaja yang berakhir penuh gairah. Namun alih-alih merasakannya lagi, adegan-adegan ini malah mudah ditebak arahnya dan membuat romansanya jadi terasa cringe. Sangat disayangkan.
Selain itu, jalan cerita Go Da Rim memulai kembali kehidupannya juga terlalu manis untuk jadi nyata. Seperti negeri dongeng di mana semua hal baik tiba-tiba datang dari ibu peri. Rumahnya kembali, dapat investasi, dan bisnis melesat tinggi.
3. Subplot yang diabaikan meninggalkan banyak kekosongan

Seperti yang disebut di awal, subplot antara Kim Seon U dan Yu Ha Yeong sayang banget gak digali maksimal di akhir. Kisah tentang mereka sepanjang drama sebenarnya lebih menarik daripada hubungan utama Da Rim dan Ji Hyeok sendiri. Meski butuh waktu untuk membuka diri, rasanya akan lebih menarik jika banyak adegan yang menunjukkan perkembangan perasaan Kim Seon U terhadap Yu Ha Yeong.
Sejumlah bagian juga masih layak dipertanyakan. Misalnya, bagaimana nasib kakak tiri Gong Ji Hyeok. Sudah diperiksa polisi, tapi adegan terakhir karakter ini pergi dari rumah membawa koper. Lantas, bagaimana kasus hukumnya?
Meski rasanya kurang puas, Dynamite Kiss tetap jadi salah satu drama yang berhasil memikat pencinta drama Korea di Netflix. Drama ini berhasil bertahan di top 5 kategori serial TV sepanjang penayangannya.
Dynamite Kiss juga punya adegan credit yang menarik dan beda dari drama lain, lho! Bukan cuma foto-foto syuting, Dynamite Kiss menampilkan semua cast yang berdansa bersama pada adegan credit-nya. Bikin suasana happy ending-nya makin terasa!


















