3 Alasan Netizen Kritik Debut BABYMONSTER, Konsep Tak Sesuai Usia?

17 Des 2023, 18:31 WIB

BABYMONSTER debut digital single "BATTER UP" (youtube.com/babymonster)

Debutnya girl grup baru BABYMONSTER hingga saat ini masih mencuri perhatian. Penggemar tak lagi membahas dampak yang diberikan, namun mulai mengkritisi girl grup dan agensi yang menaungi, YG Entertainment.

Dilansir dari laman Koreaboo, meski debut BABYMONSTER memiliki dampak yang cukup signifikan, penggemar menganggap debut ini tidak menampilkan bakat para member yang sebenarnya. Bahkan, ada yang meminta agar BABYMONSTER untuk mengulangi debutnya kembali.

Lalu, apa alasan penggemar mengkritisi debut yang baru berlangsung pada 27 November ini? Mari simak penjelasannya di bawah ini!

1. Konsep "Batter Up" dianggap tidak sesuai dengan usia member

BABYMONSTER debut digital single "BATTER UP" (twitter.com/YGBABYMONSTER_)

BABYMONSTER melangsungkan debut dengan single digital berjudul "Batter Up" pada 27 November lalu. Single digital ini langsung menarik perhatian masyarakat dunia dengan berhasil menduduki berbagai puncak tangga lagu digital di banyak wilayah.

Namun, baru dua minggu debut penggemar malah mengkritisi konsep debut yang dibawakan oleh Ruka, Pharita, Asa, Rami, Rora dan Chiquita ini. Penggemar menganggap konsep yang diberikan terlihat lebih dewasa dari usia asli mereka. Bahkan, tak sedikit yang mengatakan bahwa YG Entertainment terlalu memaksakan konsep khas milik label pada BABYMONSTER yang berusia rentang 13 hingga 17 tahun ini.

Penggemar bahkan lebih menyambut dengan baik jika girl grup ini muncul dengan konsep yang lebih cerah sesuai dengan usia mereka.

2. Ditundanya debut dan tidak ada kejelasan akan arah karier Ahyeon

potret final member BABYMONSTER (youtube.com/BABYMONSTER)

BABYMONSTER sebelumnya direncanakan debut pada September 2023. Namun hingga waktunya tiba YG tidak memberikan kejelasan apapun mengenai penundaan debut girl grup ini.

Pada Oktober 2023 barulah pihak agensi merilis kabar debut mereka dan memberikan klarifikasi mengenai penundaan tersebut. Namun, alasan yang diberikan ternyata hingga saat ini masih belum memuaskan hati para penggemar.

Terlebih diikuti dengan kabar batalnya Ahyeon untuk debut bersama BABYMONSTER. Ahyeon disebutkan mundur dari debutnya karena masalah kesehatan. Namun, hingga saat ini penggemar belum mendapatkan informasi lebih detail mengenai kelanjutan dari karier Ahyeon ke depannya. Apakah ia akan bergabung dengan BABYMONSTER atau memilih karier baru. Padahal sebelumnya, Ahyeon merupakan trainee pertama yang diumumkan sebagai line up debut dari BABYMONSTER.

3. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh YG Entertainment

BABYMONSTER debut digital single "BATTER UP" (twitter.com/YGBABYMONSTER_)

Mengingat debutnya BABYMONSTER dari salah satu agensi terbesar Korea Selatan, tentu penggemar berekspektasi debut girl grup ini akan diiringi oleh beragam konten promosi. Mengingat pada era ini, masing-masing grup terlihat sangat kompetitif menghadirkan hiburan terbaru bagi para penggemarnya. Namun, netizen kembali dibuat heran dengan sedikitnya konten yang dirilis oleh YG Entertainment untuk girl grup baru ini.

Padahal hadirnya BABYMONSTER di ranah KPop memberikan dampak yang mumpuni untuk berbagai pihak. Salah satunya bisa dilihat lewat kanal YouTube mereka yang dirilis sejak sembilan yang bulan lalu yang kini sudah memiliki 3,88 juta pengikut dengan setiap kontennya rata-rata ditonton lebih dari 5 juta kali.

Lagu pra-debut berjudul "Dreamer" bahkan sudah ditonton lebih dari 55 juta kali, serta lagu debut berjudul "Batter Up" juga sudah ditonton lebih dari 92 juta kali hanya dalam waktu dua minggu.

Meski mendapatkan kritikan dari segala sisi, debutnya BABYMONSTER ternyata malah memberikan dampak yang tak main-main. Terlebih, saat ini mereka juga sering disebut-sebut sebagai karakter utama dari YG Entertainment selanjutnya. Gimana, menurut kamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.