3 Drakor dan Film tentang Pansori, Musikal Storytelling Korea

Pansori adalah bentuk seni pertunjukan tradisional Korea yang menggabungkan nyanyian dengan iringan gendang. Lagu-lagu pansori menceritakan berbagai kisah, mulai dari percintaan, kebajikan, maupun nilai-nilai moral lainnya.
Rupanya, budaya Korea ini beberapa kali diangkat jadi tema utama dalam film dan drama. Penasaran seperti apa kisah-kisah inspiratif para penyanyi pansori di layar kaca? Berikut beberapa rekomendasi drakor dan film Korea yang mengangkat cerita tentang pansori.
1. Jeongnyeon: The Star Is Born (2024)

Jeongnyeon: The Star Is Born merupakan drama yang diadaptasi dari webtun berjudul sama. Drama ini dibintangi Kim Tae Ri, Shin Ye Eun, Ra Mi Ran, Jung Eun Chae, dan Kim Yoon Hye.
Drama berlatar era 50-an ini mengikuti kisah Yoon Jeong Nyeon (Kim Tae Ri), seorang genius pansori yang hidup di Mokpo. Ia bercita-cita menjadi seorang bintang gukgeuk (opera Korea) dan penyanyi pansori agar bisa mengubah nasib keluarganya.
Namun, perjuangan Jeong Nyeon dalam meraih impiannya tidaklah mudah. Selain harus menghadapi tantangan untuk mendapatkan restu orangtua, ia juga harus bersaing ketat dengan seniman gukgeuk lainnya.
2. The Singer (2020)

The Singer adalah film yang dibintangi oleh Lee Yu Ri, Choi Ri, hingga Kim Min Joon. Filmnya berlatar era 70-an ini bercerita tentang Hak Gyu (Lee Bong Geun), seorang penyanyi pansori bertalenta yang berkelana ke penjuru negeri demi mencari sang istri, Gan Nan (Lee Yu Ri) yang diculik.
Hak Gyu mencari nafkah dengan melakukan pertunjukan pansori yang menceritakan kisah hidupnya. Di akhir setiap pertunjukan, ia selalu membagikan poster Gan Nan. Harapannya, agar seseorang dapat memberikan informasi tentang keberadaan istrinya.
3. The Sound of Flower (2015)

The Sound of Flower merupakan film yang dibintangi oleh Ryu Seung Ryong, Bae Suzy, Song Sae Byeok, dan Kim Nam Gil. Film yang dirilis pada 2015 ini diangkat berdasarkan kisah Jin Chae Son, penyanyi pansori perempuan pertama pada 1867.
Film ini bercerita tentang Jin Chae Son (Bae Suzy) yang bercita-cita menjadi penyanyi pansori profesional. Namun, seni pertunjukan kala itu masih didominasi laki-laki.
Untuk menggapai impiannya, Jin Chae Son menyamar sebagai laki-laki. Namun, upaya tersebut tidak serta-merta membuatnya diterima sebagai murid Shin Jae Hyo (Ryu Seung Ryong), seorang maestro pansori yang berpengalaman.
Peluang besar datang ketika Heungseon Daewongun (Kim Nam Gil), ayah Raja sekaligus penguasa Joseon, mengumumkan sebuah kontes pansori. Melihat potensi dalam diri Jin Chae Son, Shin Jae Hyo akhirnya bersedia menjadi gurunya dan membantunya mengikuti kompetisi tersebut.
Penampilan Jin Chae Son membuat Heungseon Daewongun terpesona dan memutuskan untuk mempertahankannya di istana. Sebagai bentuk ungkapan kerinduan terhadap murid kesayangannya, Shin Jae Hyo menciptakan karya pansori berjudul "Dorihwaga".
Sebelumnya, ada beberapa film Korea klasik yang telah sukses mengangkat tema pansori, seperti Chunhyang (2000) dan Seopyeonje (1993). Kedua film ini tidak hanya meraih kesuksesan komersial, tetapi juga mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi.