3 Film Korea Paruh Pertama 2024 yang Diadaptasi dari Film Luar Negeri
Industri perfilman Korea Selatan diwarnai dengan banyak film pada paruh pertama tahun 2024 ini. Sudah ada 20 film lebih yang tayang, mulai dari genre komedi, fantasi, drama, okultisme, action, hingga thriller. Pemeran papan atas pun banyak yang comeback selama enam bulan terakhir.
Dari sejumlah film yang sudah tayang, beberapa di antaranya merupakan hasil adaptasi dari film luar Korea Selatan. Ada yang mendapatkan pujian, tapi ada juga yang dianggap gagal sebagai film remake. Berikut ini merupakan daftar ketiga film Korea tersebut.
1. Dog Days
Dog Days merupakan karya yang diadaptasi dari film Amerika berjudul sama pada tahun 2018 lalu. Film yang diarahkan sutradara Kim Deok Min ini mengusung konsep omnibus terkait orang-orang yang hidup bersama anjing. Karakter dengan latar belakang berbeda menambah variasi cerita dalam film bergenre drama, humanity, dan komedi ini.
Kim Yun Jin yang menjadi salah satu pemainnya yang pertama kali mengusulkan untuk membuat remake film Dog Days yang diarahkan sutradara Ken Marino tersebut. Lewat wawancara dengan OSEN, sang aktris bercerita, "Aku menonton film tersebut di pesawat saat sedang bepergian dan itu sangat menyenangkan. Awalnya aku pikir ini komedi, tapi film tersebut akhirnya meninggalkan kesan mendalam di hatiku. Filmnya terlintas di benakku sepanjang perjalanan."
Ia kemudian mendapatkan hak ciptanya melalui agensinya di Amerika. Suami Kim Yun Jin yang merupakan CEO Zion Entertainment, salah satu perusahaan produksi film Dog Days versi Korea yang bertemu dengan produser Yoon Je Kyun dari CJ ENM hingga akhirnya film ini diproduksi. Sempat terkendala pandemi COVID-19, Kim Yun Jin berterima kasih kepada para pemeran yang bersedia mengurangi biaya penampilan mereka untuk mendukung produksi film tersebut.
"Setting dan karakternya banyak yang berubah. Penulis (Yoo Young A) menambahkan banyak warna Korea, jadi tidak akan terasa seperti film yang sama sama sekali," kata Kim Yun Jin soal perbedaan remake Korea dari film Dog Days.
2. The Plot
The Plot menghadirkan Kang Dong Won sebagai pemeran utama. Film ini menceritakan tentang Young Il, desainer yang merancang pembunuhan sebagai kematian tidak disengaja. Ia merupakan pemimpin suatu kelompok pembunuh bayaran.
Cerita The Plot diadaptasi dari film Hong Kong berjudul Accident (2009) yang digarap sutradara Soi Cheang. Sutradara tersebut memberi ulasan positif terhadap arah penyutradaraan sutradara Lee Yo Sup dalam film The Plot.
"Sutradara Lee Yo Sup menemukan arah penyutradaraannya sendiri tanpa terpengaruh oleh karya aslinya. The Plot didasarkan pada karya aslinya, tapi telah disusun ulang menjadi cerita baru. Berbeda dengan Accident yang memiliki sudut pandang subjektif, ia melihat gambaran yang lebih besar dan mengajak penonton untuk ikut serta dalam alur cerita. Meskipun berbeda dengan aslinya, ini adalah karya yang bagus," kata sutradara Soi Cheang seperti dilansir Sports Chosun.
Namun, review dari penonton dan kritikus film di Korea Selatan justru berbanding terbalik. Tidak sedikit yang menyayangkan buruknya eksekusi film The Plot meski premis ceritanya menarik. Ada pula yang mengungkap bahwa dialog para karakter dalam tim Young Il yang tidak variatif.
3. Handsome Guys
Film Handsome Guys tayang pada 26 Juni 2024 di Korea Selatan dan pada 5 Juli di Indonesia. Ini adalah film komedi-okultisme yang mengadaptasi film Kanada yang berjudul Tucker & Dale vs Evil. Film aslinya sendiri dirilis pada tahun 2010 lalu.
Handsome Guys menceritakan tentang tukang kayu bernama Jae Pil (Lee Sung Min) dan Sang Koo (Lee Hee Jin) yang baru pindah ke sebuah desa. Mereka sering kali disalahpahami karena penampilan yang terkesan garang dan bahkan dicurigai sebagai penculik mahasiswi bernama Mi Na (Gong Seung Yeon). Bukan cuma masalah itu saja yang menjerat kedua sahabat tersebut. Roh jahat yang terkubur di ruang bawah tanah rumah baru mereka juga tiba-tiba terbangun.
Film arahan sutradara Nam Dong Hyub ini dinilai dapat mengadaptasi film Tucker & Dale vs Evil dengan baik menjadi sebuah karya yang cocok dengan gag code di masyarakat Korea Selatan. Film ini pun mendapat pujian karena perpaduan unsur komedi-okultisme yang gak bikin bosan.
Membuat ulang sebuah film yang sudah tayang pastinya membutuhkan penyesuaian dengan keadaan di masing-masing negara. Oleh karena itulah gak semua film remake bisa mendapatkan respon positif dari para penonton. Kamu sendiri sudah pernah menonton tiga film di atas belum?
