Dalam beberapa drama Korea, ada karakter yang lebih memilih menghabiskan waktu di kamar kosnya dan hampir tidak berinteraksi dengan orang lain. Mereka menjalani kehidupan dengan ritme sendiri, jauh dari keramaian dan hiruk-pikuk dunia luar.
Setiap karakter memiliki alasan berbeda untuk mengisolasi diri, mulai dari rasa takut terhadap sesuatu hingga karena trauma akan masa lalu. Siapa saja yang menjalani hidup seperti ini? Simak tiga karakter berikut!
Tae Gong Shil (Gong Hyo Jin) dalam drama Master’s Sun sempat mengisolasi diri di kamar kosnya. Setelah mengalami kecelakaan dan mendapatkan kemampuan melihat hantu, hidupnya yang dulu sangat bersinar kemudian berubah drastis. Ia menjadi takut untuk keluar dan berinteraksi dengan orang lain karena terus dihantui oleh roh-roh yang meminta bantuannya.
Gong Shil lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar, hidup dalam ketakutan, dan sulit tidur karena gangguan makhluk halus. Namun, setelah bertemu dengan Joo Joong Won (So Ji Sub), yang bisa membuat hantu menghilang saat ia menyentuhnya. Gong Shil akhirnya menemukan cara untuk menghadapi ketakutannya dan mulai berani keluar serta perlahan kembali menjalani hidupnya.
Go Dok Mi (Park Shin Hye) dalam drama Flower Boy Next Door adalah karakter yang benar-benar mengisolasi diri dari dunia luar. Ia mengalami trauma sosial akibat kejadian di masa lalu dan memilih untuk tetap tinggal di apartemennya, sebisa mungkin menghindari interaksi dengan orang lain.
Dok Mi bekerja dari rumah sebagai editor lepas dan jarang keluar, bahkan untuk sekadar berbelanja. Ia mengamati dunia luar hanya melalui jendela kamarnya, terutama memperhatikan tetangganya yang diam-diam ia sukai. Kehidupannya yang tertutup mulai berubah saat ia bertemu dengan Enrique Geum (Yoon Shi Yoon), yang perlahan membantunya keluar dari zona nyamannya dan menghadapi ketakutannya.
Karakter Dok Mi adalah salah satu yang paling nyata menggambarkan seseorang yang mengisolasi diri dari dunia luar.
Park Mi Jeong (Roh Jeong Eui) dalam The Witch juga mengalami keterasingan dari dunia luar. Setelah serangkaian kejadian buruk menimpa banyak anak laki-laki yang menyukainya, ia tak hanya dijuluki sebagai penyihir, tapi juga dijauhi oleh orang-orang di kampungnya dan diusir dari rumah, ia menjalani hidup dalam kesepian di Seoul.
Meskipun tidak sepenuhnya mengurung diri, Mi Jeong cenderung menjaga jarak dari orang lain. Dia kemudian bekerja sebagai penerjemah bahasa dari dalam kamar kosnya—pekerjaan yang memungkinkannya bertahan tanpa perlu banyak berinteraksi dengan dunia luar.
Drama Korea kerap menampilkan berbagai karakter menarik. Tiga di antaranya adalah para karakter yang memilih mengisolasi diri di kamar kos, sebuah keputusan yang tidak mudah. Namun, ada banyak hikmah yang bisa dipetik, seperti keberanian menghadapi ketakutan dan perjuangan keras mereka untuk bertahan di tengah keterasingan.