3 Pelajaran dari Pernikahan Hyun Woo dan Hae In 'Queen of Tears'

Titik balik dari lunturnya jalinan komunikasi antara Hyun Woo dan Hae In salah satunya terjadi semenjak Hae In kehilangan janin dan mereka mulai berpisah kamar. Keduanya bergelut dengan perasaan dan pikiran mereka masing-masing tanpa ada pembicaraan diantara keduanya. Hingga akhirnya yang terjadi hanyalah salah paham dan pertengkaran.

Hal ini bisa menjadi pelajaran berharga dari sebuah pernikahan Hyun Woo dan Hae In. Walaupun pernikahan tersebut dilandasi dengan cinta, namun tidak adanya komunikasi yang baik diantara keduanya menjadikan pernikahan berada diujung tanduk. Padahal dalam hati terdalam keduanya saling merindukan dan peduli satu sama lain. Komunikasi adalah prioritas utama.

Sebelum Hae In divonis menderita penyakit tumor otak, baik Hae In maupun Hyun Woo selalu menutupi perasaan mereka. Sampai akhirnya keduanya mengetahui tentang penyakit Hae In, barulah keduanya mulai mengutarakan perasaan mereka tanpa ragu. Perlahan-lahan mereka mulai membuka hati satu sama lain.

Saat Hae In tak sadarkan diri setelah selesai melakukan konferensi pers, Hae In berharap Ia tidak langsung meninggal saat itu. Ia belum memberitahu Hyun Woo bahwa Ia selalu mencintai Hyun Woo dari dulu sampai sekarang.

Hae In juga belum meminta maaf kepada orang tua dan saudaranya. Pelajaran yang sangat berharga dari keduanya, agar kita segera menyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita cintai, sebelum terlambat.  

Pelajaran berharga lainnya dari pernikahan Hae In dan Hyun Woo, bahwa cinta adalah ketika merasakan sakit bersama. Walaupun Hyun Woo akan membahas tentang perceraian, namun setelah mengetahui penyakit Hae In, Hyun Woo membatalkan niatnya. Hyun Woo tidak meninggalkan Hae In dan tetap di sisinya.

Bahkan walaupun sudah bercerai, Hyun Woo tetap ada disisi Hae In. Terutama pada saat Hae In dan keluarganya terpuruk. Inti dari sebuah pernikahan, bukan hanya merasakan suka bersama, namun juga duka dan sakit bersama.

Pernikahan Hyun Woo dan Hae In yang penuh lika liku dan air mata, membuat kita bisa memetik tiga pelajaran berharga di atas. Sebuah hubungan apalagi pernikahan memang butuh perjuangan dan pengorbanan, bukan? Setuju?