3 Penyebab Karakter di Film Wonderland Sulit Menerima Takdir

08 Agu 2024, 21:05 WIB

Kim Hyeon Soo (Choi Woo Sik) dan Seo Ha Ri (Jung Yu Mi) di film Korea Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Film Korea Wonderland mengisahkan tentang layanan panggilan video yang bertujuan untuk menghibur jiwa-jiwa bersedih akibat ditinggal orang tersayang. Layanan ini menggunakan kecerdasan buatan.

Sebelumnya, si pengguna memberikan foto, video dan memberi tahu seperti apa karakter orang yang akan dibuat menjadi AI (artificial intelligence). Setelah jadi, AI tersebut bisa digunakan sesuai keinginan si pengguna.

Adapun aplikasi ini dibuat oleh Seo Hae Ri (Jung Yu Mi) yang awalnya bertujuan untuk menghibur dirinya akibat ditinggal orangtua tersayang. Kemudian, ia dibantu oleh juniornya, Kim Hyeon Soo (Choi Woo Sik).

Aplikasi tersebut pun berkembang pesat. Goo Jung In (Bae Suzy), Bai Li (Tang Wei), Lee Yong Sik (Choi Moo Sung), dan Song Jeong Ran (Sung Byoung Sook) menjadi pengguna layanan tersebut.

Selama penayangan film berdurasi sekitar 113 menit, penonton akan menyadari bahwa pengguna Wonderland ternyata sulit menerima realita. Secara gak sadar, mereka menyangkal takdir yang telah digariskan. Lantas, apa yang menjadi penyebab mereka berbuat seperti itu? Berikut adalah ulasannya.

1. Adanya rasa penyesalan

Bai Li (Tang Wei) di film Korea Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Bai Li adalah seorang single mom yang mempunyai putri tunggal. Ia pun tinggal bersama sang ibu. Saat masih sehat, ia giat bekerja sebagai manajer investasi untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia ingin anak dan ibunya tak kekurangan soal materi.

Kesibukannya tersebut membuat dirinya melupakan segala hal, termasuk kesehatannya. Bahkan, ia juga gak sempat mengobrol dengan keluarganya. Suatu ketika, ia pun sakit parah. Ia divonis punya hidup yang tidak lama lagi.

Selama di rumah sakit, ia merenung tentang apa yang telah diperbuat di masa lalu. Ia menyesal gak bisa quality time dengan putri semata wayangnya. Oleh karena itu, ia menggunakan Wonderland agar putrinya gak kesepian. Begitu ia meninggal, putrinya masih bisa berhubungan dengan dirinya meskipun dalam bentuk AI.

2. Terlalu bergantung pada seseorang hingga takut menghadapi perubahan

Goo Jung In (Bae Suzy) dan Park Tae Joo (Park Bo Gum) di film Korea Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Goo Jung In memiliki kekasih bernama Park Tae Joo (Park Bo Gum). Mereka pun saling menyayangi. Gak ada orang ketiga di antara hubungan mereka. Bagi Goo Jung In, Park Tae Joo adalah pusat kehidupannya.

Suatu ketika, Park Tae Joo jatuh sakit yang mengakibatkan dirinya menjadi koma. Berhari-hari tanpa kepastian, akhirnya Goo Jung In menggunakan Wonderland agar gak kesepian. AI tersebut sangat mirip dengan Park Tae Joo. Mulai dari wajah hingga sikap, Goo Jung In semakin cinta dengan Park Tae Joo.

Keajaiban pun terjadi. Park Tae Joo siuman dan boleh pulang meski masih butuh perawatan khusus. Belum ada hitungan hari, Goo Jung In gak siap akan perubahan Park Tae Joo yang bertingkah seperti anak-anak. Ia justru merindukan Park Tae Joo sebelum sakit yang dewasa.

3. Ego yang besar

Seo Ha Ri (Jung Yu Mi) di film Korea Wonderland (instagram.com/acemaker.movie)

Awalnya, Seo Hae Ri menciptakan Wonderland hanya untuk merindukan orangtuanya yang telah meninggal dunia. Ia pun ingin orang-orang yang mempunyai pengalaman seperti dirinya, bisa terhibur. Sekilas, tujuan Seo Hae Ri sangat mulia.

Namun, tanpa disadari sebenarnya ia belum bisa menerima dengan ikhlas atas kepergian orangtuanya. Terbukti, ketika alat tersebut rusak, ia sangat panik bahkan sempat marah kepada juniornya, Kim Hyeon Soo. Jika memang Seo Hae Ri telah mengikhlaskan kepergian orangtuanya, tentunya ia tak akan menciptakan aplikasi tersebut.

Meski film Wonderland hanyalah fiksi, namun penonton bisa menangkap pesan apa yang tersampaikan. Pada dasarnya, setiap orang membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan. Dengan adanya kecanggihan layanan tersebut berarti sama dengan menolak takdir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.