3 Persamaan Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul di Drakor Doctor Slump

Saat masih duduk di bangku SMA, Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul berhasil meraih predikat pelajar terbaik. Hal ini tentu tidak diraih dengan cara yang mudah. Nam Ha Neul selalu belajar 17 jam setiap harinya dalam keadaan apapun. Merelakan masa bermain dan bersenang-senang dengan temannya. Melakukan berbagai upaya agar jam belajarnya tidak terganggu, seperti memakan bubuk kopi agar tidak perlu ke toilet hingga melewatkan makan siangnya di sekolah.

Nam Ha Neul yang memiliki peluang besar menjadi mahasiswa di universitas yang ada di Seoul akhirnya memutuskan untuk pindah rumah bersama ibu dan adiknya. Di sekolah barunya, ia bertemu dengan Yeo Jeong Woo yang memiliki tingkat kepintaran serupa.

Berbeda dengan Nam Ha Neul, Yeo Jeong Woo adalah tipe murid pintar yang populer dan memiliki teman dekat layaknya anak SMA pada umumnya. Namun, kedatangan Nam Ha Neul di sekolahnya membuat Yeo Jeong Woo mau tidak mau harus bersaing untuk meraih peringkat satu. Ia sempat mengikuti cara belajar Nam Ha Neul walau berakhir pingsan karena kekurangan tidur.

Setelah lulus SMA, Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul berhasil menjadi dokter. Yeo Jeong Woo menjadi dokter bedah plastik dan Nam Ha Neul menjadi dokter anestesi. Bedanya, Yeo Jeong Woo berhasil masuk Universitas Nasional Seoul yang hanya salah menjawab satu soal sedangkan Nam Ha Neul tidak berhasil karena salah menjawab sebanyak 4 soal.

Yeo Jeong Woo mendirikan sebuah klinik bedah plastik bernama klinik LOGIN, sedangkan Nam Ha Neul bekerja di Rumah Sakit Universitas Nasional Daehan sebagai dokter anestesi.

Selain menjadi doker bedah plastik, Yeo Jeong Woo juga menjadi seorang influencer yang memiliki kanal NeoTube dengan jumlah 1 juta subscriber (pelanggan). Tidak hanya itu Yeo Jeong Woo juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan.

Yeo Jeong Woo mendapatkan pasien dari Macau yang hendak melakukan operasi plastik di kliniknya. Operasi awalnya berjalan dengan lancar namun di pertengahan terjadi pendarahan hebat yang akhirnya menyebabkan pasien meninggal. Penyelidikan dilakukan dan Yeo Jeong Woo harus menjalani persidangan.

Tidak hanya itu, Yeo Jeong Woo juga harus membayar penalti sebesar 10 miliar won yang mengharuskannya menjual seluruh aset yang dimilikinya. Nama Yeo Jeong Woo pun kini menjadi buruk di mata masyarakat. Yeo Jeong Woo akhirnya tinggal di sebuah kamar atap yang sederhana milik keluarga Nam Ha Neul.

Nam Ha Neul mendapatkan perlakuan buruk dari seniornya, Kim Sang Geun, di rumah sakit tempatnya bekerja. Selain menjalankan tugasnya sebagai dokter anestesi, Nam Ha Neul juga harus membantu desertasi seniornya, mempersiapkan bahan materi untuk profesornya, hingga menangani setiap situasi darurat.

Nam Ha Neul seringkali dimarahi dan dibentak oleh seniornya. Hingga suatu kejadian yang hampir merenggut nyawanya membuat ia berpikir lebih baik untuk mati. Kejadian tersebut juga membawa Nam Ha Neul ke klinik kesehatan jiwa dan terungkap bahwa ia mengidap depresi. Nam Ha Neul memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan berfokus pada dirinya sendiri.

Dulu sempat bersaing satu sama lain saat duduk di bangku SMA, kini Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul memutuskan untuk menjalin pertemanan. Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul saling membantu sama lain untuk menyelesaikan masalah mereka. Mereka juga lebih sering menghabiskan waktu bersama.