3 Pesan Moral di Drakor Seoul Busters, Jangan Pernah Berkhianat!

Seoul Busters merupakan drama Korea tentang sebuah Tim Kejahatan Kekerasan 2 di Kantor Polisi Songwon. Tim ini mendapat predikat terendah di negara tersebut dalam hal kinerja penangkapan kriminal. Sampai akhirnya seorang leader baru datang dan membantu mereka dalam investigasi.
Saat menontonnya, penonton tak hanya akan menyaksikan keseruan mereka dalam menangkap para penjahat. Namun, juga ada banyak pesan moral yang bisa diambil oleh penonton. Lantas, apa saja pesan moral dalam drakor Seoul Busters? Yuk, simak!
1. Selalu berhati-hati dan berpikir lebih dahulu sebelum bertindak

Suatu hari kebakaran terjadi di sebuah restoran ayam. Sebab kejadian tersebut, putri pemilik restoran yang tengah berada di sana pada waktu kejadian mengalami luka parah hingga di rawat di rumah sakit.
Setelah investigasi, rupanya pelaku dari kejadian itu ternyata ayahnya sendiri yang juga merupakan pemilik tempat tersebut. Sebelumnya dia terlibat investasi hingga nekad meminjam uang. Sebab investasinya tak berhasil, dia pun akhirnya terlilit hutang.
Lalu karena merasa tak menemukan jalan lain untuk menyelesaikan masalahnya, dia lantas meminta seseorang untuk membakar restoran tersebut. Itu dilakukannya hanya untuk demi mendapatkan polis asuransi.
Akibat dari tindakannya itu, selain putrinya terluka, restoran hancur serta tidak mendapat asuransi karena dianggap penipuan, dia dan orang yang membantunya akhirnya ditangkap polisi atas kejahatan tersebut. Padahal jika sejak awal dia lebih berhati-hati dan berpikir sebelum bertindak, maka dia tidak akan mengalami situasi menyedihkan seperti itu.
2. Jangan pernah berkhianat pada siapa pun

Suatu hari terjadi penculikan seorang anak perempuan. Namun karena seseorang membocorkan kasus itu pada reporter, membuat Tim Jatanras 2 Kantor Polisi Songwon dikeluarkan dari kasus dan diambil alih oleh kantor pusat. Meski begitu diam-diam mereka melanjutkan penyelidikan.
Di tengah situasi itu, Jeong Jeong Hwan (Seo Hyun Woo), salah satu anggota di Tim tersebut mendapat keluhan tentang uang dari istrinya. Dia mengatakan agar suaminya melakukan berbagai cara apa pun itu agar mendapatkan posisi di kantor pusat.
Hanya saja karena bertentangan dengan hatinya, membuat Jeong Hwan merasa dilema. Dia tidak ingin mengkhianati tim-nya apalagi sampai membocorkan rahasia dan kerja kerasa timnya hanya demi kepentingannya sendiri.
Untungnya Jeong Hwan mengurungkan niat tersebut. Dia akhirnya sadar usai diperingatkan oleh seorang anak kecil bernama Dong Gu (Kim Ra On) yang mengatakan jika dia sangat mengidolakannya. Dia berharap agar Jeong Hwan tidak berkhianat pada diri sendiri dan tim yang bisa membuat semua orang kecewa.
3. Jangan menyakiti orang lain

Dalam kasus penculikan anak sebelumnya ternyata itu terjadi sebab sebuah dendam. Di mana penculiknya adalah kakak dari korban bully yang pernah dilakukan oleh ayah anak tersebut.
Dulu saat SMA, ayah anak itu pernah mem-bully teman dekatnya. Karena tindakannya tersebut korban sampai keluar dari sekolah, mengalami kecelakaan, dirawat di rumah sakit selama belasan tahun, hingga meninggal dunia. Tak hanya itu, karena terkejut atas apa yang menimpa putranya, orangtua korban pun sampai meninggal dunia.
Rupanya si kakak Korban tidak terima saat melihat si pelaku bullying hidup bahagia bersama keluarganya. Karena itu dia sampai nekad menculik anaknya, meski akhirnya dia sadar untuk tidak menyakiti anak tersebut.
Dari setiap perbuatan tentu ada risiko yang harus diterima. Seperti yang terjadi pada para karakter di atas, di mana mereka harus memilikirkan segala risikonya sebelum melakukan tindakan yang bisa membuat mereka menyesal di kemudian hari.