Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Pesan Parenting di Drakor The Defects, Anak Bukan Barang!

pemeran drakor The Defects (instagram.com/channel.ena.d)
pemeran drakor The Defects (instagram.com/channel.ena.d)

Menyoroti drama The Defects yang masih on going hingga awal Agustus 2025 ini, kita akan disuguhkan dengan berbagai adegan tidak manusiawi terkait bisnis adopsi anak ilegal. Di drama ini, banyak sekali calon orang tua yang bekerja sama dengan Kim Se Hee (Yum Jung Ah) untuk bisa mengadopsi anak dengan gen terbaik. Gak kalah dengan barang, anak-anak di drama ini bisa dipesan sesuai kemauan kliennya.

Beberapa pasangan kaya raya bahkan bisa memilih sample gen yang mereka inginkan. Anak-anak pun akan dilelang dengan beragam harga sesuai dengan kualitas sample gen-nya. Miris dan sangat tidak manusiawi, berikut tiga pesan parenting di drama The Defects yang wajib kita renungkan.

1. Anak bukanlah sebuah piala penghargaan orang tuanya

still cut drama The Defects (instagram.com/channel.ena.d)
still cut drama The Defects (instagram.com/channel.ena.d)

Di drama The Defects, banyak adegan menunjukkan bahwa anak hanya dianggap bak piala semata. Anak dituntut jadi yang terbaik di semua bidang dan dianggap cacat jika gagal. Hal ini sangat tidak adil, mengingat anak tumbuh dengan bakat dan minatnya masing-masing.

Tidak hanya dianggap cacat, anak korban adopsi ilegal di drama ini juga berisiko dibunuh dan dibuang oleh orang tua angkatnya. Banyak adegan yang tidak manusiawi di drama ini, beberapa orang tua di drama ini bahkan tidak cocok disebut sebagai orang tua, lho!

2. Memiliki anak bukan sebuah pencapaian akhir, tapi awal perjuangan

still cut drama The Defects (instagram.com/channel.ena.d)
still cut drama The Defects (instagram.com/channel.ena.d)

Selain itu, ada pula pasangan yang mengadopsi anak di drama ini karena dirinya mandul. Sama seperti yang lainnya, anak yang diinginkan pun harus sesuai by request. Anak diperlakukan bak barang tidak berharga yang bisa dibeli dan dibuang semaunya.

Padahal, memiliki anak bukanlah pencapaian akhir tapi sebuah awal perjuangan. Memiliki anak bukanlah sebuah tujuan final, kita perlu mendidik, membimbing, dan melindungi mereka sampai akhir. Sayangnya, beberapa pasangan mandul di drama ini hanya fokus untuk mendapatkan anak yang sempurna. Mereka siap membayar berapa pun asal bisa memenuhi keinginan mereka, tanpa mempertimbangkan peran mereka yang akan berpengaruh lebih besar jika dibanding sample gen terbaik mana pun.

3. Anak bukan cuma alat untuk mencapai ekspektasi orang tuanya

still cut drama The Defects (instagram.com/channel.ena.d)
still cut drama The Defects (instagram.com/channel.ena.d)

Kim Se Hee bukan pertama kalinya mengadopsi anak di drama ini. Ia sudah mengadopsi tiga anak dan salah satunya, Kim A Hyeon (Won Jin A), dibuang karena gagal memenuhi ekspektasinya. Hanya karena gagal mendapatkan peringkat pertama di sekolah, Kim A Hyeon hampir dibunuh dan dibuang, beruntung Woo Tae Sik berhasil menyelamatkannya.

Selain Kim A Hyeon, Kim Se Hee juga memperlakukan, Kim A Hyeon yang baru berusia 14 tahun sebagai alat memenuhi ekspektasinya. Kim A Hyeon (Kim Ji An) yang remaja juga diambil sebagai sample gen untuk anak seorang pejabat kaya. Jung Hyeon (Kim Jin Young) pun tidak jauh berbeda, usai diadopsi oleh Kim Se Hee, ia hanya dijadikan sebagai alat saja. Ia diminta menjadi kaki tangannya, bahkan melakukan banyak tindak kekerasan, dengan mengatasnamakan dirinya sebagai seorang ibu.

Drama The Defects pasti memberikan dampak psikologis bagi para orangtua yang menontonnya. Banyak adegan yang menunjukkan kekejaman pada anak-anak yang tidak bisa dimaafkan. Gak heran jika drama ini cukup sukses membuat orang merasa miris. Pasalnya, perangai antagonis utama di drama ini sangat licik dan kejam, terutama pada anak-anak korban adopsi ilegal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us