3 Titik Terendah dalam Hidup Kim Sa Ra di Drama Queen of Divorce

Bagi Sa Ra, menjadi menantu keluarga pemilik firma hukum terbesar di Korea tidak menjamin kebahagiannya. Sang ibu mertua melarangnya memanggil dengan sebutan ibu, melainkan ketua. Apalagi, suaminya juga selalu semena-mena padanya sehingga Sa Ra kerap diabaikan hingga puncaknya sampai dikhianati.

Suami dan ibu mertuanya sering berulah dan itu semua menyangkut hukum. Namun, Sa Ra yang justru harus menanggung perbuatan mereka dengan menjadi narapidana. Tentu saja ia tidak terima, terlebih lagi suaminya menjanjikan berbagai hal, tapi pada akhirnya semua itu sama sekali tidak menguntungkan bagi Sa Ra.

Sa Ra masih bisa menerima saat ia kehilangan hampir separuh hidupnya tapi tidak dengan kehilangan anaknya. Saat menjadi narapidana, Sa Ra diceraikan oleh suaminya dan ia tidak mendapat hak asuh anak. Betapa sedihnya hati seorang ibu saat ia harus dipisahkan dengan buah hati tercinta.

Ia sama sekali tidak mendapat akses untuk bisa bertemu anaknya. Keadaan Sa Ra seperti sudah jatuh dan tertimpa tangga pula. Sakit yang ia rasakan bertubi-tubi, terlebih lagi saat tidak bisa melihat anaknya sendiri.

Selain kehilangan hampir separuh hidupnya, Sa Ra kembali dikejutkan dengan kematian ibu tercinta. Kabar ini ia dapatkan saat sedang berada dalam penjara sehingga Sa Ra diberikan izin untuk datang ke pemakaman ibunya. Ia tidak habis pikir karena semua yang disayanginya meninggalkan dalam satu waktu.

Sa Ra masih tidak percaya sang ibu bunuh diri dengan melompat dari gedung tinggi. Ia masih mencurigai orang-orang yang pernah jadi musuhnya melakukan hal buruh pada ibunya. Pada kenyataannya ini memang ulah mantan suami Sa Ra yang kedoknya sebagai pembunuh tidak ingin ketahuan.

Saat berada di titik terendahnya, Sa Ra seakan kehilangan semangat hidup. Ia kehilangan hampir seluruh miliknya, anak, hingga ibu tercinta. Tapi, pada akhirnya ia harus tetap bangkit untuk kembali melanjutkan hidup.