Drakor Pro Bono (2025) menggambarkan pengalaman seorang hakim yang haus popularitas, Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho). Sayangnya, Kang Da Wit tersandung kasus korupsi hingga harus merelakan kariernya sebagai hakim.
Setelah itu, Kang Da Wit direkrut langsung oleh kenalannya untuk bergabung di tim PB firma hukum miliknya, Oh & Partners. Di tim ini, Kang Da Wit harus berhadapan dengan berbagai kasus yang menyangkut rakyat miskin dan harus bekerja secara sukarela. Namun, dia diberi target untuk menaikkan kemungkinan menang persidangan sebanyak 70 persen.
Kondisi ini membuat Kang Da Wit sadar jika banyak ketimpangan hukum yang dilihat mata kepalanya sendiri. Dia bahkan mengerjakan kasus harus dengan berbagai strategi agar memudahkannya untuk menang. Lalu, apa saja bukti ketimpangan hukum yang disorot di drakor Pro Bono?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
