4 Kesamaan Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul di Doctor Slump

Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul adalah siswa yang menempati peringkat pertama di sekolah masing-masing. Karena ingin mengejar cita-citanya menjadi dokter, Ha Neul yang tinggal di Busan memutuskan untuk pindah ke Seoul bersama keluarganya. Di sekolah barunya, ia satu kelas dengan Jeong Woo. Sama-sama cerdas, mereka lantas menjadi saingan untuk menempati peringkat pertama.

Awalnya, Jeong Woo cukup percaya diri bahwa ia akan tetap mempertahankan gelar juaranya. Ia dan Ha Neul mempunyai cara belajar yang berbeda. Ha Neul sangat ambisius hingga menghabiskan 17 jam dalam sehari hanya untuk belajar, sedangkan Jeong Woo cenderung lebih santai.

Namun, melihat bagaimana Ha Neul berhasil membuatnya menjadi peringkat kedua saat UTS, jiwa kompetitifnya pun langsung bergejolak. Mereka bersaing dan akhirnya hanya salah satu yang berhasil kuliah di kampus impian, sedangkan yang satu lagi kuliah di kampus lain.

Selain sama-sama cerdas, tujuan utama Jeong Woo dan Ha Neul pun sama, yakni menjadi dokter. Mereka berhasil mewujudkan cita-cita mereka itu. Jeong Woo menjadi dokter bedah plastik dan membuka klinik, sedangkan Ha Neul bekerja sebagai dokter spesialis di departemen anestesia di rumah sakit.

Menjadi dokter adalah pekerjaan yang berhasil diraih oleh Jeong Woo dan Ha Neul atas perjuangan panjang. Akan tetapi, nyatanya keduanya punya masalah yang complicated dengan profesi mereka.

Walaupun sukses membuka banyak klinik dan dianugerahi penghargaan dari menteri kesehatan, Jeong Woo ternyata mengalami kemerosotan karier karena insiden pada salah satu operasi yang dilakukannya. Ia difitnah telah melakukan malpraktik. Hidupnya langsung berubah 180 derajat. Ia yang mulanya bergelimang harta dan disukai banyak orang seketika punya banyak utang. Jeong Woo bahkan dihindari oleh teman-temannya sendiri.

Sementara itu, Ha Neul selalu diperlakukan tidak baik oleh seniornya di departemen anestesia. Hanya karena posisinya senior, atasannya itu kerap menyalahkan Ha Neul. Padahal, kesalahan datang dari ia sendiri dan Ha Neul yang harus menanggungnya. Ha Neul bekerja 17 jam setiap hari, hingga akhirnya ia sadar bahwa ia depresi karena terlalu lelah secara fisik dan mental.

Karena dianggap genius sejak kecil, Jeong Woo dan Ha Neul menjadi terbiasa hidup dengan tuntutan orangtua. Mereka menjalani hidup dengan beban ekspektasi yang tinggi dari orang-orang sekitar mereka.

Ibu Jeong Woo yang mengetahui Jeong Woo sedang terkena masalah meminta Jeong Woo untuk segera menyelesaikannya, sebab ia tidak ingin karier ayah Jeong Woo terpengaruh. Sementara itu, Ha Neul dituntut ibunya untuk tidak depresi. Ibu Ha Neul merasa bahwa ia sudah merawat Ha Neul dengan baik, hingga ia syok Ha Neul yang ia harapkan bisa menjadi profesor di rumah sakit, malah divonis mengalami depresi.

Dengan nasib yang tidak jauh berbeda, Yeo Jeong Woo dan Nam Ha Neul harus menjalani hidup mereka yang penuh liku dengan tegar. Apakah mereka nantinya akan akur dan jadi pasangan? Mari nantikan di episode-episode Doctor Slump yang akan datang, ya.