Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Antiklimaks Ending Drakor Heroes Next Door

still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (instagram.com/channel.ena.d)
Intinya sih...
  • Penyelesaian cerita terlalu sunyi dan menggantung
  • Kebenaran tidak pernah sepenuhnya diungkap kepada publik
  • Pasukan JDD tetap menjadi misteri yang tidak terjawab
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak awal penayangan, drakor Heroes Next Door membangun ekspektasi tinggi sebagai drama aksi politik yang penuh ketegangan. Teror bom, intrik militer, permainan kekuasaan, serta kemunculan warga sipil yang diam-diam adalah mantan pasukan khusus membuat penonton percaya bahwa klimaks cerita akan berujung pada ledakan kebenaran yang besar dan mengguncang sistem. Setiap episode seolah menyiapkan satu rahasia besar yang menunggu untuk dibuka secara terang-terangan.

Namun, ketika drama ini mencapai garis akhirnya, banyak penonton justru merasakan kehampaan emosional. Bukan karena ceritanya buruk, melainkan karena berbagai konflik besar berakhir dengan cara yang terlalu senyap, menggantung, atau bahkan dibiarkan larut tanpa konfrontasi terbuka. Inilah lima antiklimaks utama di ending Heroes Next Door yang paling terasa bagi penonton.

1. Dalang utama tidak pernah dihukum secara terang-terangan

still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (instagram.com/tvn_drama)

Salah satu antiklimaks terbesar adalah absennya momen keadilan yang jelas bagi dalang utama kasus bom Giyun. Penonton telah dibawa menelusuri jejak korupsi, penyelundupan C4, dan operasi militer ilegal, tetapi di ending, semua itu hanya berujung pada keruntuhan reputasi dan pergeseran kekuasaan.

Kecuali menteri pertahanan, tidak ada penangkapan terbuka, tidak ada sidang publik, dan tidak ada pengakuan dosa yang eksplisit. Bagi sebagian penonton, akhir seperti ini terasa terlalu sunyi untuk kejahatan sebesar itu, seolah drama sengaja menahan klimaks demi realisme, tetapi mengorbankan kepuasan emosional.

2. Kebenaran tidak pernah sepenuhnya sampai ke publik

still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (instagram.com/channel.ena.d)

Sepanjang cerita, tim Changri berjuang bukan hanya melawan teror fisik, tetapi juga melawan manipulasi informasi. Namun di ending, kebenaran yang mereka kumpulkan tidak pernah benar-benar disampaikan secara utuh kepada publik.

Beberapa fakta penting hanya diketahui segelintir orang dan kemudian “dikubur” demi stabilitas. Antiklimaks ini membuat perjuangan panjang terasa seperti kemenangan setengah jalan. Penonton yang menunggu momen ledakan kebenaran justru mendapat kesadaran pahit bahwa sistem masih bisa menelan fakta tanpa jejak.

3. Pasukan JDD tetap menjadi misteri yang tidak terjawab

still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (instagram.com/channel.ena.d)

Pasukan JDD sejak awal digambarkan sebagai elemen paling misterius dan berbahaya dalam cerita. Keberadaannya dirahasiakan, operasinya ilegal, dan pengaruhnya terasa di balik banyak peristiwa besar.

Namun, alih-alih dibongkar tuntas, JDD justru dibiarkan tetap menjadi bayangan di akhir cerita. Tidak ada penjelasan rinci soal struktur, nasib anggotanya, atau apakah pasukan ini benar-benar dibubarkan. Bagi penonton yang menunggu pengungkapan besar tentang JDD, keputusan ini terasa seperti pintu yang ditutup sebelum sempat dibuka lebar.

4. Pertarungan final lebih bersifat emosional daripada fisik

still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (instagram.com/channel.ena.d)

Alih-alih menyajikan pertarungan besar atau operasi berisiko tinggi sebagai klimaks, Heroes Next Door memilih penyelesaian yang lebih tenang dan personal. Konflik diselesaikan lewat percakapan, pengorbanan diam-diam, dan keputusan moral yang tidak spektakuler.

Secara tematis, pendekatan ini kuat, tetapi bagi penonton yang telah disuguhi ketegangan aksi sejak awal, transisi menuju akhir terasa terlalu landai. Antiklimaks ini membuat sebagian orang merasa seperti menunggu ledakan yang tak pernah terjadi.

5. Tim Changri tidak mendapat pengakuan sebagai pahlawan

still cut drama Korea Heroes Next Door
still cut drama Korea Heroes Next Door (instagram.com/channel.ena.d)

Setelah segala risiko yang mereka ambil, tim Changri tetap kembali menjadi warga biasa tanpa penghargaan publik. Tidak ada pengakuan resmi, tidak ada pujian terbuka, dan tidak ada perubahan status yang signifikan. Di satu sisi, ini memperkuat pesan bahwa kepahlawanan sejati tidak selalu terlihat.

Namun di sisi lain, penonton yang telah mengikuti perjuangan mereka sejak awal mungkin berharap ada satu momen validasi emosional. Ketiadaan momen itu membuat akhir cerita terasa pahit dan menggantung.

Ending Heroes Next Door memang memilih jalur sunyi daripada spektakuler, dan di situlah letak kontroversinya. Drama ini menolak memberikan kepuasan instan, tetapi justru meninggalkan rasa tidak tuntas yang disengaja. Bagi sebagian penonton, antiklimaks ini adalah cerminan realitas, tetapi bagi yang lain, Heroes Next Door terasa seperti cerita besar yang menutup pintunya terlalu pelan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us

Latest in Korea

See More

Cha Hyun Seung Single's Inferno Dinyatakan Sembuh dari Leukimia

23 Des 2025, 23:44 WIBKorea